Chapter 9

576 44 1
                                    

Chapter 9

bersiul. Fourth bersiul sambil menggaruk tanah untuk dicampur dengan pupuk baru, menyirami dan memeriksa dengan teliti. Fourth selalu tersenyum dan tertawa.

Gemini mengira Fourth akan bersantai ketika mereka sudah tiba di rumah, tapi sekarang Fourth terlihat sedang mabuk kesenangan. Matanya yang hitam terlihat hidup dan penuh gairah, pipinya merah karena kerja keras, bibirnya mengundang ciuman baik ketika sedang bersiul, tersenyum atau tertawa.

Gembira. Fourth terlihat sangat gembira, terlihat sangat nyaman berada di lingkungan penuh kerja keras dan monoton yang disenanginya. Ia terlihat benar-benar santai, berjalan melintasi ladang perkebunan, melakukan pekerjaan dengan riang.

Gemini tidak tahu mengapa hal itu mengherankannya. Fourth menikah dengannya untuk mendapatkan kehidupan yang nyaman dan sekarang Fourth bekerja di ladang perkebunan anggur miliknya. Gemini melihat sekilas sekelilingnya. Usahanya sendiri tidak seberapa dibanding dengan usaha para pekerjanya. Karena perhatiannya teralihkan, ia hampir tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaan yang seharusnya ia selesaikan.

"Terima kasih banyak, aku rasa kau bisa pergi sekarang." Kata Gemini setelah selesai menyemprot pestisida alami buatannya di tanaman anggur dan berjalan menghampiri Fourth.

Fourth tidak menghentikan pekerjaannya. "jangan konyol. Ini masih belum siang."

Gemini menduga Fourth akan bekerja selama satu jam, mungkin dua tapi tidak sepanjang pagi yang indah itu.

"Aku akan pergi kalau kau pergi."

"Aku akan tetap tinggal di sini setidaknya sampai gelap."

"Kalau begitu aku juga."

"Masih berjam-jam lagi."

Fourth mengangkat bahunya. Seolah-olah komentar Gemini tidak ada pengaruhnya. "Waktu berjalan lebih cepat ketika aku sibuk. Aku lebih suka itu." Fourth menggoyangkan tangan Gemini sampai terlepas dan kembali melakukan tugasnya.

Gemini tidak bisa membayangkan Nui berada di luar sini dengan pakaian lusuh dan topi yang usang, dengan butiran keringat menetes dari pelipis kemudian turun ke pipi, setitik air yang hampir menyerupai air mata. Nui yang tumbuh besar dalam lingkungan konglomerat yang kaya raya tidak akan pernah mau turun bekerja di ladang perkebunan. Alih-alih membuat tangannya kotor memegang tanah, Nui lebih peduli menjaga kehalusan tangan dan kulitnya. Nui membenci melihatnya bekerja, Nui lebih peduli pada martabat dan harga diri daripada peduli pada dirinya yang berjuang keras mempertahankan keuangan agar tidak terjatuh dalam kubangan yang paling dibenci oleh Nui. Kebangkrutan, kepailititan, hutang dan lain-lain. Begitu Nui mengetahui kondisi keuangan sudah memburuk, Nui histeris dan menyalahkannya daripada memberikannya dukungan dan membantunya menemukan solusi bersama.

Nui membenci Gemini bekerja di ladang perkebunan, tetapi Gemini sadar bahwa ia tidak bisa tidak melakukannya. Sebagai tambahan atas rasa malunya, ia dipaksa untik menanggung rasa malu istrinya. Apakah belum cukup mengherankan bahwa ia berusaha keras untuk memastikan istrinya tidak pernah tahu ia menghabiskan waktu dengan bekerja keras. Wanita itu bukan hanya kecewa dengan kondisi keuangannya mereka, tapi juga tidak menghargai usaha Gemini untuk memperbaiki kondisi itu.

"Aku..." Fourth menoleh menatap Gemini, dahi dan pipi Fourth kotor karena tanah. Gemini merasa berterima kasih karena Fourth mau menemaninya ke perkebunan. "Aku akan menemanimu pulang nanti sore."

###

"Aku berencana untuk membantu setiap hari." Kata Fourth dalam perjalanan pulang ke rumah.

"Apa?"

"Selama kamu sibuk bekerja mengurus hotel setiap hari senin-sabtu. Aku akan membantumu mengawasi dan bekerja di ladang perkebunan."

"Demi Tuhan Ai'Fourth, kamu tidak perlu melakukan itu. Ada Max dan Tul yang mengawasinya."

[Completed] Love Me Tender | Gemini & FourthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang