Bab 2

16 2 0
                                    

Masih berlanjut?? Terimakasih untuk tidak menyerah... Tolong berikan jejak indah kalian yaaaa💖
Tolong berikan uraian kata yang membuat hati berdebar..

Canda dan tawa yang sempat terdengar di sekitar kantin, seketika berubah sunyi. Semua mata memandang ke arah keributan. Bahkan, Sadam dan Erin berhenti berebut. Mereka duduk di bangku kantin. Tangan Sadam masih memeluk botol sambal.

Erika mengamati sambil mengelap sekitar bibir menggunakan tisu dan membuang bekasnya diatas piring.

Dia mendengar kalimat menusuk hati, seorang cewek berpenampilan modis diikuti dua temannya di kedua  sisi memaki seorang cewek yang sama berpakaian menarik. Bukan seragam cupu.

Raut wajah yang di tampilkan pun bukan raut ketakutan atau terintimidasi melainkan raut tenang. Dengan santainya, tangan berbalut jaket almamater hitam sibuk mengelap telapak tangan menggunakan tisu basah.

"Elo dengerin gak!? Awas aja sekali lagi lo deketin Aidan. Siap-siap aja hidup lo gak akan tenang."

Aidan? Jadi karena cowok? Erika mendadak tersenyum. Dia tak sabar. Kira-kira ada pangeran penolong ngga ya, seperti di drama atau novel-novel.

Asyik melamun, dia tak menyadari tingkahnya sedari tadi dilihat Tania yang sesekali menggelengkan kepala.

"Aidan siapa Tan?"

"Pemimpin Poses. Gue kasih saran Rik, jangan pernah sekalipun sebut nama dia. Atau lo akan berhadapan langsung sama Bianca, cewek yang lagi ngelabrak sekarang. Mereka ngga membully secara fisik, tapi mereka nyerang secara mental. Yang mereka gunain bukan tangan atau kaki mereka melainkan mulut mereka."

"Kalau ngga sadar kesebut gimana?"

"Ngga ada alasan apapun."

"Separah itu? Terus, mereka diem aja melihat orang lain ditindas? Bukannya kamu bilang inti Poses adalah pacar impian setiap cewek?"

"Udah. Tapi emang Biancanya aja yang bebal. Ngga ngaruh mau dibilang apapun juga. Bahkan big boss sering kasih peringatan dan hukuman. Tapi bukannya reda, makin merajalela. Puncaknya, ada satu cewek pernah masuk Rumah Sakit karena sering di maki Bianca. Dia udah pindah, orangtua dia ngga mau anaknya makin sakit."

"Saat itu, Aidan langsung turun tangan buat skors dan kasih surat peringatan keras buat orangtua Bianca. Bukan cuma itu, setelah masuk sekolah Bianca disuruh ngerjain beratus-ratus soal Kimia dan Fisika. Harus mendapat nilai sempurna. Salah satu soal, keluar dari sekolah. Tapi ya begitulah, dia selalu lolos.

"Di depan inti Poses, Bianca dan teman-temannya ngga akan bisa berkutik. Dia udah mendapat peringatan terakhir, sekali lagi membuat ulah, dia bakal langsung dikeluarin."

"Terus kemana Inti Poses sekarang?" Erika heran yang dibalas kedikan bahu.

*****

Brakkkk

Rendika memukul meja geram, tangannya mengepal di atas meja. Sorot hitamnya berkilat tajam.

Beberapa anggota Poses yang kebanyakan adik kelas, berjengit kaget.

"Alastan emang ngga ada jeranya gangguin KaEl. Berani-beraninya mereka gangguin anak KaEl, cewek lagi."

Baru saja mereka mendapat kabar, kalau beberapa anak cewek sempat di cegat saat berangkat tadi.

Alastan, salah satu nama geng yang cukup dikenal. Kumpulan anak-anak SMA Cempaka. Awalnya, Alastan adalah geng yang sama-sama memiliki visi sebagai pelindung dan penjaga. Tapi setelah pergantian ketua, semua berubah.

Alastan bukan lagi dijuluki sebagai pelindung atau penjaga, tapi perusak dan penghancur. Mereka merusak visi dan misi mereka, lalu menghancurkan kebaikan yang sempat mereka lakukan, menutup putih dengan hitam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

522 (aku cinta Ai) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang