43. permata hati sang Gus

3.2K 304 123
                                    

__________________
____________
__________________
Berbulan-bulan telah berlalu. Nazira tetap menjalani hidupnya seperti biasa namun sekarang ia sangat jarang bahkan hampir tidak pernah tersenyum ataupun bahagia. Tinggal sebentar lagi untuk menyambut kehadiran sang buah hati.

Nazira tengah duduk di tepi ranjang sembari mengusap-usap lembut perutnya yang bundar itu.

"Masya Allah, bunda tidak menyangka, sebentar lagi kamu akan hadir untuk menemani bunda. Sehat-sehat ya sayang, buatlah bunda tersenyum lagi setelah kepergian ayahmu. Bunda sudah tidak sabar lagi menunggu kedatangan kamu sayang."

Saat sedang berbicara dengan anaknya itu tiba-tiba Nazira merasakan sakit di perutnya.

"UMI!" Pekik Nazira karena perutnya semakin sakit. Queen berlari menghampiri menantunya itu, "Kenapa ndo?" Tanya Queen panik.

"Perut aku sakit banget Mi," ucap Nazira terus menahan rasa sakitnya itu.

"GUS SYAQIL!" Pekik Queen. Gus Syaqil berjalan terburu-buru menghampiri mereka.

"Nazira kayaknya mau melahirkan. Ayo bawa dia ke rumah sakit," ucap Queen. Nazira pun segera dibawa ke rumah sakit.

****

Kini Nazira sudah berada di ruang bersalin. Gus Syaqil, Gus Farhan, Asha dan Zayra tengah duduk di kursi tunggu.

"Loh, Zira sendirian di sana?" Tanya Queen yang baru kembali setelah mengurus beberapa hal.

"Iya," jawab mereka semua hampir serempak.

"Aduh kalian ini gimana sih. Harusnya salah satu dari kalian temenin dia, dia itu lagi butuh suport," ucap Queen. Ia benar-benar tidak habis pikir, mengapa tidak ada satupun dari mereka yang berinisiatif untuk menemani Nazira.

"Ya udah aku aja yang nemenin." Zayra segera melangkah masuk ke dalam ruang bersalin. Gadis itu sudah menitipkan putrinya kepada salah satu pengurus pondok karena putri Zayra masih terlalu kecil untuk dibawa ke rumah sakit.

Sesampainya di sana, Zayra menghampiri Nazira yang tengah terbaring kesakitan di atas brankar.

"Nazira, kamu pasti bisa. Semangat." Zayra tersenyum sambil mengusap perut Nazira.

Nazira mengarahkan pandangannya menatap langit-langit ruangan dan membayangkan Gus Farzan sedang berada di sisinya.

Saat sedang menatap langit-langit, Nazira melihat sesosok laki-laki tengah tersenyum sembari memberikan semangat. Hal itu membuat Nazira semakin semangat untuk melahirkan buah hatinya.

Setelah beberapa saat. Terdengarlah suara tangisan bayi. Seluruh anggota keluarga tentu merasa bahagia saat mendengarnya.

****

Farzan yang sedang makan tiba-tiba merasa bingung karena mendengar suara tangisan bayi.

"Kenapa Fazi?" Tanya Mira yang melihat Farzan terus menengok ke sana kemari seperti sedang mencari sesuatu.

"Ibu denger ada bayi nangis gak?" Tanya Farzan. Mira menggeleng, "Enggak. Gak ada suara apa-apa kok."

"Iya tuh kak, aku juga gak denger apa-apa." Nadila menimpali.

"Mungkin kak Farzan halu aja kali," ucap Nadia.

"Iya kali ya, paling ini cuma halu," ucap Farzan membenarkan.

Tiba-tiba saja dalam benaknya ia melihat seorang wanita cantik tengah tersenyum menatapnya sambil menggendong bayi. Farzan memegangi kepalanya yang terasa sakit.

"Ada apa nak? Apa kamu mengingat sesuatu?" Tanya Mira.

"Tadi aku melihat seorang wanita tersenyum sambil menggendong bayi. Wajahnya tidak asing tapi aku gak tau siapa dia. Dia cantik dan senyumnya begitu manis."

Diantara Gus Kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang