Beberapa saat yang lalu...
Jungkook terbangun dari tidurnya dan merasakan tenggorokannya sangat kering. Sepertinya ia butuh air minum.
"Bundaa..." rengek Jungkook pelan sambil mengedarkan pandangan.
Jungkook tahu sejak kemarin ia tidak tidur dikamarnya sendiri tetapi di kamar rumah sakit dan hal itu semakin membuat moodnya jelek terlebih ruang geraknya sangat terbatas karena selang infusan yang menempel rapat di tangan kirinya.
Tidak ada jawaban dari Bunda.
"Kak Namjuun...." sekarang nama Namjoon yang Jungkook panggil karena ia ingat tadi pagi ia melihat Kakaknya itu datang.
Tentu saja panggilan Jungkook juga berakhir sia-sia karena memang tak ada siapapun di dalam kamar itu saat ini.
"Hwaaa....Papaaa!! Kak Taetae!! Adek takuuut!" teriak Jungkook seraya tangisnya pecah memanggil sisa nama orang rumah yang belum ia sebut karena panik saat menyadari dirinya sedang ditinggal sendiri di kamar asing ini.
"Hiks.... Hiks... Hauus..." keluh Jungkook ditengah isakannya sambil mengusap airmata dengan tangan kanannya. Semakin ia menangis, semakin haus rasanya.
Jungkook lalu menoleh ke nakas disebelah kiri ranjang. Disana ada botol minum miliknya bergambar salah satu karakter Marvel favoritnya.
Tak ada pilihan, Ia harus mengambil minum itu sendiri, tekad Jungkook.
Perlahan Jungkook mulai menggeser tidurnya lebih ke kiri sambil memastikan infusan ditangan kirinya tetap aman lalu Jungkook mengulurkan tangan kanannya untuk meraih botol minum itu.
Sayang sekali, Tangan Jungkook masih terlalu pendek untuk sampai di badan botol. Ia hanya bisa menggapai udara.
"Iih susah amat sih? Hiks..." gerutu Jungkook yang belum tuntas menangisnya.
Kembali Jungkook menggeser tubuhnya lebih ke kiri lagi, ke pinggir ranjang dan tangan kanannya kembali terulur untuk mengambil botol.
Sreet...
Bukannya botol itu berhasil diraih, tapi justru bergeser lebih jauh karena terdorong tangan Jungkook.
"Iih, Botol nakal!!" pekik Jungkook kesal.
Susah payah Jungkook berusaha bangkit dari tidurnya lalu duduk.
"Adek tuh haus, Kamu jangan nakal ya!" gerutunya sambil menatap botol minum itu dengan tatapan marah.
Dari posisi duduk, Jungkook lalu mencondongkan tubuhnya ke nakas dengan tangan kanan yang kembali mencoba menggapai botol tersebut.
Posisi botol yang sempat bergeser lebih jauh membuat Jungkook harus ekstra mencondongkan badannya ke pinggir sampai akhirnya ia merasakan keseimbangannya mulai hilang dan badannya terhuyung kebawah.
Kedua tangan Jungkook dengan panik mencari pegangan, menggapai-gapai udara, sampai akhirnya Jungkook memilih untuk memejamkan mata karena tahu ia pasti akan jatuh ke lantai.
Bugh!
Jungkook terkejut.
Ketika badannya lepas dari ranjang, ia justru merasakan lantai tempat tubuhnya mendarat tidaklah keras dan dingin seperti lantai rumahnya.
Tapi, lantai yang Jungkook rasakan saat ini sangat empuk dan hangat.
Apa lantai rumah sakit memang senyaman ini? Pikir Jungkook.
Perlahan ia buka matanya dan semakin terkejutlah Jungkook dibuatnya.
Ternyata tubuhnya tidak mendarat di lantai!
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
Fiksi PenggemarMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.