Ngapain Dia Disini?

208 25 0
                                    

Sebulan berlalu.

Saat ini Jackson berada di pinggir pantai dan berlatih di sana. Tentu saja yang lain juga melakukan hal yang sama.

Kuina saat ini bertarung dengan Klon, keduanya bertarung murni dengan hanya mengandalkan teknik pedang mereka.

Klon saat ini menggunakan sebuah pedang katana Akuma, sedangkan Kuina menggunakan sebuah katana baru yang baru dibeli Jackson beberapa hari yang lalu.

Katana itu tidak memiliki nama atau termasuk dalam salah satu pedang ternama. Tapi, ia memiliki tingkat kualitas unik, yang berarti ia jauh lebih baik satu tingkat diatas Akuma. Dan ini membuatnya tertarik untuk membelinya .

Katana itu memiliki gagang biru langit dan begitu pula dengan sarungnya.

Karena warna itu pula Kuina kemudian menamakan katana itu dengan nama Sora.

(Sora: Langit.)

Sora sebuah katana yang sangat tajam dan ringan untuk digunakan. Tentunya katana itu terbuat dari bahan yang luar biasa kuat dan di saat yang sama memiliki efek ringan.

Saat menggunakannya, Kuina terlihat lebih sempurna dari sebelumnya. Gerakannya lebih stabil dan tentunya lebih cepat.

Ketika menggunakan Akuma, Kuina sedikit kesulitan memaksimalkan kemampuannya itu karena berat yang dimilikinya.

Dan Kuina merasa sangat beruntung, karena ia merasa Sora tercipta hanya untuk dirinya.

Uta sendiri saat ini  berlatih dengan menghindari serangan yang dilancarkan oleh klon dengan wujudnya sendiri. Dia sedikit kewalahan menghadapi klon tersebut, namun, ia masih berusaha keras untuk berada diposisi yang lebih baik.

Meskipun telah membangkitkan Kenbunshoku Haki, klon yang dihadapinya memiliki kekuatan yang sama dengan dirinya. Jadi bisa dikatakan saat ini Uta menghadapi dirinya sendiri.

Jackson melarang Uta menggunakan kekuatan buah iblisnya, karena itu takkan membantunya berkembang lebih jauh lagi dalam Haki.

Jackson tidak berharap banyak untuk Uta membangkitkan Busoshoku Haki, mengingat gadis itu baru setahun memulai latihan fisiknya.

Selain itu usianya juga sangat muda, dari dua hal tersebut, perjalanan Uta untuk membangkitkan Busoshoku jelas masih panjang.

Jadi Jackson tidak terlalu memaksa Uta dalam latihan fisik, tapi, ia membuatnya fokus pada kekuatan buah iblis dan Kenbunshoku yang telah bangkit.

Lagian itu senjata terbaik yang Uta miliki saat ini, dan Jackson ingin meningkatkan keduanya setinggi mungkin.

Jackson sendiri fokus pada pelatihan buah iblis, saat ini buah iblisnya telah mencapai titik 99%, namun, ia bingung bagaimana caranya untuk mencapai angka 100%.

Jika dirinya berhasil memaksimalkan buah iblis itu, bukan tidak mungkin untuknya mencapai Devil Fruit Awakening.

Jackson tidak tahu apa buah iblisnya dapat melakukan Awakening, yang jelas ia ingin mengetahui hal tersebut. Namun, sebelum itu ia harus mencari cara untuk bisa mencapai 100%.

Dan untuk beberapa alasan ia merasa dirinya masih terlalu dini untuk membangkitkan Awakening.

"Baiklah waktunya istirahat." Kata Jackson sambil menarik semua klonnya.

Kuina dan Uta segera menghentikan latihan mereka dan berjalan ke arah Jackson.

"Kuina kau terlihat mulai terbiasa dengan Sora.

"Katana ini sangat nyaman untuk digunakan, tak aneh jika aku langsung sinkron dengan sangat cepat. Dan aku merasa katana ini tampaknya tercipta hanya untuk aku gunakan."

Jackson senang dengan apa yang Kuina katakan, dan ia merasa cukup layak menghabiskan 30 juta Berry untuk mendapatkan Sora.

Setelah itu ia memalingkan wajahnya ke Uta, seperti biasa Uta menundukkan kepalanya dan siap menerima omelan dari Jackson.

"Uta... kau hari ini melakukannya dengan baik."

Mendengar itu Uta terlihat bingung, padahal di latihan tadi ia jelas melakukan banyak kesalahan dan beberapa kali terkena serangan.

Kalau sudah begitu, Jackson biasa akan memarahinya.

Dan wajar saja Uta terlihat bingung dengan pernyataan yang dikatakan Jackson.

"Jangan bingung, aku sebelumnya mensetting klon sedikit lebih kuat. Dan kau berhasil melakukan dengan baik, tidak, kau melakukannya dengan sangat baik."

Setelah itu Jackson mengambil selembar kertas dan memberikannya pada Uta.

Uta segera menerima kertas tersebut dan wajahnya langsung berubah menjadi gembira.

Lembaran yang diberikan Jackson padanya merupakan sebuah teks lagu dan tak heran jika Uta terlihat sangat senang.

"Judulnya Hotaru, itu sebuah lagu sedih, aku harap kau menyukainya."

"Thanks kapten!"

Setelah selesai Jackson segera kembali bersama yang lainnya.

Uta waktu itu melihat ke arah laut dan menemukan seseorang sedang menuju ke tempat ini.

Dan orang tersebut terlihat tidak asing di matanya.

"Kapten!" Panggil Uta yang sedang melihat ke arah laut.

"Ada apa?" Tanya Jackson

"Coba lihat siapa itu?"

Jackson segera membalikkan badan dan matanya segera melebar. Saat itu ia benar-benar kaget dengan apa yang dia lihat.

'Sedang apa dia kesini?'

Di saat yang sama sebuah senyum lebar terpancar diwajahnya.

"Kuina!"

"Aku mengerti."

Kuina berjalan ke laut sambil mengaktifkan buah iblisnya. Saat tiba ditepi laut ia menyentuh air di sana, dan seketika dalam area 100 meter semua air laut membeku.

Jackson segera mengeluarkan Akuma dan berjalan menaiki lautan es yang diciptakan Kuina.

Pada saat itu dari lautan seberang seorang pria menatap kearah lautan es dihadapannya. Dan di saat yang sama ia menemukan seseorang yang tidak asing berjalan dengan membawa pedang ditangannya.

Melihat itu, pria tersebut segera turun dari kapal kecilnya sambil menarik sebuah pedang yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya.

Kedua belah pihak berjalan dan berhenti di jarak 30 meter.

Saat itu keduanya saling memandang satu sama lain.

Dan tanpa aba-aba atau isyarat apapun keduanya saling menyerang secara bersamaan. Sang pria mengayunkan pedang secara vertikal dan Jackson memberi serang horizontal.

Boom!!!

Sebuah benturan hebat terjadi.

Saat itu keduanya saling memandang, yang satu tersenyum dan yang satunya lagi menunjukkan wajah datar.

Di saat yang sama sebuah jurang es berukuran 2 meter memisahkan mereka berdua, tapi, tidak sampai disitu saja. Lautan juga ikut terbelah seperti jurang es dihadapan keduanya.

"Pendekar muda dengan potensi besar, aku kira itu hanya omong kosong dari Shanks."

"Terimakasih atas pujiannya, tapi, aku belum sebanding denganmu, Takanome Mihawk!"

Benar, orang yang ada dihadapan Jackson saat ini adalah pendekar pemegang tahta nomor satu di dunia ini.

Dracule Mihawk!!!








One Piece: Diary Perjalananku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang