cahpter ⁴

439 63 10
                                    

.
.
.

.
.
.

bertemu

.
.
.




jungkook sudah lebih tenang, ia sudah lebih baik dari tidurnya kemarin hingga membuatnya menyakinkan yoongi jika ia baik² saja dan ingin mencari kerja untuk membantunya.

meski yoongi sudah melarang, namun jungkook tetap nekat untuk pergi.

ia mendatangi toko demi toko untuk mendapat kerja meski gaji tak seberapa setidaknya ia bisa membantu yoongi dan tidak terlalu merepotkan.

dia merasa tak enak, jika hanya menumpang seperti raja yg harus di layani padahal ia orang luar tidak ada aliran darah dengan yoongi.

akhirnya, dia merasa senang. karena ada toko swalayan yg sedia menerimanya, tidak sampai larut malam itu yg membuat jungkook mengiyakan untuk menerimanya.
dan mulai hari esok ia akan mulai bekerja.

hari ini, tidak terlalu malam masih pukul 7 sore, namun jika di jalan kecil seperti ini memang sangat sepi. sedikit horor namun jungkook menepisnya.

hingga matanya membulat sempurna kala melihat seseorang tak jauh darinya menyeringai ke arahnya.

dengan mencoba tetap tenang, jungkook berjalan. dalam hati berdoa berharap orang ini tidak melukainya jika memang benar ia berharap ada seseorang yg menolongnya.

“hai sendirian saja?” orang itu menggoda tanpa menyentuhnya. laki² berumur kepala 4 kemungkinan yg jungkook tafsir.

ia abai dan mencoba melewati, namun orang itu mencekal pergelangan tangannya lalu menariknya.

“tidak tolong lepas”

orang itu tertawa dan jungkook bisa lihat orang itu tengah mabuk.

“kau manis sekali—sedang apa sendirian mari bermain”

jungkook berontak mencoba melepaskan tangannya hingga orang itu geram dan ingin melayangkan pukulan padanya, dengan segera di tangkis seseorang yg lagi² membuatnya terpaku.

“siapa kau?” ujar orang itu.

tanpa banyak kata seseorang yg menolong jungkook melayangkan tinjunya tepat di rahang tegas milik yg tua.

“jangan jadi bajingan pak tua, kau sudah beristri bermainlah dengan istrimu”

laki tua itu terkekeh. “anak muda tau apa kau”


yg lebih muda itu geram dan langsung memukulinya tanpa ampunan hingga membuat yg tua tak berdaya di tanah.

setelahnya, nafasnya memburu, ia tatap jungkook yg ketakutan, dengan tatapan tajamnya, ia melangkah mendekat tanpa bicara menarik lengan jungkook yg membuat jungkook terkejut.

tidak ada pembicaraan diantara mereka meski berjalan bersama dengan jungkook yg mengekor di belakangnya.

hingga sampai dimana jalan yg terlihat ramai, dia melepaskan genggamannya lalu membalikan tubuhnya menatap jungkook yg terkesiap di tempatnya.

revengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang