Bab 8

4.4K 367 51
                                    

"Zee, zee gimana keadaan shani?" Tanya Melody panik sembari memegang kedua bahu Zee

Zee menggeleng pelan, membuat Melody, Nabil dan juga Jinan bertanya tanya.

"Shani kenapa zee? Ngomong yg jelas" Tanya Melody lagi yg pikirannya semakin tidak karuan

"K-kak s-shani ko-koma bu" Jawab Zee pelan terbata bata

PYAR!!

Ponsel dalam genggaman Jinan terjatuh dirinya shock mengetahui keadaan sepupunya itu dengan menutup mulutnya menahan tangis.

"Hiks hiks shani" Lirih Melody, Jiwa seorang ibu yg melekat dalam diri Melody memang tak mampu diragukan.. Melody memang berjanji kepada mendiang kedua orang tuanya itu untuk memperlakukan anak anaknya maupun keponakannya sama rata.

Dan inilah hasil dari janji Melody rasanya remuk hatinya mengetahui keponakan kesayangannya apa lagi bisa dibilang Shani adalah cucu tersayang dari mendiang Ibunya.

"Sabar ya bun, doain semoga shani bisa cepet ngelewatin masa komanya" Ucap Nabil mencoba menenangkan Istrinya itu, dirinya juga merasakan hal yg sama seperti Melody namun semuanya harus dirinya tahan

Nabil lantas menarik Melody dan juga Jinan kedalam pelukannya seketika itu juga istri dan putrinya tangisannya kembali pecah.

Zee hanya bisa menatap sendu kearah keluarga kecil didepannya itu, sebegitu khawatirnya boss perusahaanya ini terhadap Shani lantas ada hubungan apa mereka, pikir Zee yg memang belum mengetahui kebenarannya.

"Emm b-bu" Panggil Zee pelan

Melody perlahan lahan menghentikan tangisannya lalu menatap kearah Zee sembari menyeka air matanya "Iya zee kenapa?" Balas Melody

"S-saya mau tanya aja, b-bu melody si-siapanya kak shani ya?" Tanya Zee

Melody tersenyum tipis "Saya tantenya zee, dia biasa panggil saya bunda.." Jawabnya

Zee menunduk sembari menggaruk tengkuknya yg tak gatal "M-maaf bu mel s-saya kira siapanya" Balas Zee tak enak

Melody terkekeh pelan "Iya gpp zee, makasih ya sudah bawah shani kesini"

Zee mengangguk "Iya bu, saya juga kebetulan lewat tadi" Balas Zee

"Kalo gitu saya pamit pulang ya bu, besok harus ngurus berkas penting pagi pagi hehe" Imbuh Zee hendak pamit

"Saya bisa minta tolong?" Tanya Melody

"Minta tolong apa ya bu?"

"Kamu bisa jagain keponakan saya besok? Kamu gausa masuk kerja dulu besok, saya ga bakal potong gaji kamu tenang aja"

"Aduh bu t-tapi ber-"

"Udh gpp, berkasnya nanti saya suruh orang lain yg handel dulu.. saya minta tolong banget zee" Mohon Melody

Mau tak mau Zee mengiyakan ucapan atasannya itu tak enak juga menolak, mengingat Melody memberinya kesempatan seenggaknya libur sehari hanya untuk menjaga Shani.

"Iya bu saya mau" Balas Zee sembari mengangguk pelan

Melody menyungging senyumnya lalu mendekat kearah Zee memeluknya singkat, hal itu membuat Zee sedikit terkejut

"Makasih ya zee, saya hutang budi sama kamu" Ujar Melody disela sela pelukan itu

"I-iya bu sama sama, kita sama sama manusia harus saling tolong menolong kok bu.. jadi jangan ngerasa berhutang budi sama saya ya bu mel, semua kebaikan ibu melody yg kasih ke saya terutama bisa bekerja di perusahaan ibu udh bentuk imbalan yg pantas untuk saya kok" Balas Zee

Iridescent. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang