Dalam tawanya, putra mahkota pun mengambil cemilan tersebut dan mencicipi nya
" Aku sudah mencicipi nya, ini aman", Ucap putra mahkota sembari terkekeh
" Baiklah " Akhirnya sena memakan cemilan tersebut dengan hati-hati
Setelah menghabiskan semuanya, barulah sena bersantai
" Apa ada hal lain yg kau inginkan? " Tanya nya lagi
" Tidak, sepertinya aku harus segera kembali " Jawab sena yang mulai bangkit dari tempat duduk nya
" Kenapa? , kau takut Tristan marah padamu lagi jika terlalu lama diluar? "
" Bukan, aku mengantuk " Ucap sena polos
" Hahaha, salahku yang terlalu banyak berfikir " Ucap putra mahkota yang kembali tergelak dengan ucapan sena yang selalu diluar perkiraan nya
Akhirnya sena pun pamit dan kembali ke kamarnya
Siang itu suasana di danau sungguh ceria, hanya ada suara tawa putra mahkota disana, bahkan pengawal yang sudah lama menjaganya juga keheranan, dan tentu saja kabar itu segera sampai ke telinga ratu
***
Disisi lain istana, tangan kanan sang ratu sudah mendapat kabar tentang putra mahkota dan sena yang menghabiskan waktu bersama di danau
" Yang mulia ratu, hari ini putra mahkota menghabiskan waktu bersama istri pangeran Tristan di danau, menurut para pengawal, mereka makan cemilan bersama, bahkan suasana danau dihiasi tawa putra mahkota yang sepertinya sudah mulai akrab dengannya " Lapor sang tangan kanan
Raut wajah rata terlihat tidak senang
" Aku tahu, cepat atau lambat, wanita ular itu akan meracuni orang-orang, jika dia mampu menggoda Tristan, maka Putra Mahkota tidak ada apa-apa nya bagi dia "
***
Disisi lain, sena yang tidur pulas didalam kamarnya tidak tahu bahwa dia akan mengalami ujian hidup lainnya
Sore hari tiba, perlahan sena mulai terjaga dari tidurnya
Baru kali ini nyenyak tidur, tumben banget aku bisa tidur siang, tapi perasaanku kok ga enak gini yah
Untuk menepis rasa khawatir nya, buru-buru sena turun dari tempat tidurnya dan pergi mandi
Udah paling bener emang mandi sore, klo seger gini kan bakteri jahatnya jadi ikutan hilang
Pikiran jahat, hilanglah.....
Sena yang sudah mandi sore memutuskan untuk jalan-jalan sore ditaman , tak disangka, ada banyak gadis cantik yang berkumpul disana, entah siapa yang sedang membuat acara seramai ini , semua orang terlihat menakjubkan
Rasa penasaran sena tentu saja tidak bisa di pendam, tanpa ragu-ragu sena pun bertanya pada salah satu pengawal yang berjaga
" Permisi tuan, Sebenarnya ada acara apa disini? " Tanya
" Hanya para gadis bangsawan yang berkunjung untuk menikmati bunga " Jawab nya datar
" Menikmati bunga di sore hari? Bukankah itu agak aneh? " Tanya sena yang keheranan
" Nona tidak perlu memusingkan hal tersebut, karena nona tidak di undang dalam acara ini " Tukasnya tajam yang cukup untuk membungkam rasa penasaran sena
Sena tidak sanggup berkata-kata setelah mendengar penuturan pengawal tersebut,seakan-akan itu lansung menusuk jantung nya , walaupun sena juga tidak berminat untuk mengikuti acara semacam itu, tapi dia cukup sedih dengan fakta bahwa dia tidak di undang
" Kenapa dia tidak di undang dalam acara itu? Dia juga anggota keluarga kerajaan sekarang " Ujar seseorang yang datang dari belakang sena
Sena langsung menoleh kesamping nya dan mendapati bahwa pangeran Erlan lah yang menanyakan hal tersebut
" Mohon maaf pangeran, kami hanya menjalankan perintah dari Yang mulia ratu, beliau berpesan bahwa istri pangeran Tristan tidak boleh menghadiri acara ini karena beliau bukan putri bangsawan "
Setelah mendengar penjelasan dari pengawal tersebut, pangeran Erlan membawa sena yang termangu pergi dari sana
" Ratu bahkan tidak mengundang menantunya sendiri dalam acara paling sederhana semacam itu, tampaknya dia benar-benar tidak sudi bermenantukan gadis biasa " pangeran Erlan berusaha menghibur namun hanya terdengar seperti cercaan
" Mulai sekarang kau harus terbiasa dengan perlakuan seperti ini " Sambung nya
" Ya, sepertinya memang begitu, lagi pula aku memang tidak perlu berbaur dengan siapapun, cepat atau lambat aku akan pergi dari sini " Jawab sena lesu
Namun beberapa detik kemudian sena tersadar dengan ucapannya yang asal itu
" Apa maksudmu? Meninggalkan istana ini tidak semudah itu " Ujar pangeran Erlan serius
" Aku hanya asal bicara " Buru2 sena mengelak dari pembicaraan yang seharusnya tidak diucapkan ini
Aduhh, kenapa pakek kelepasan segala sih, aku yakin bakal bisa keluar dari dunia wattpad ini asal ceritanya tamat, tapi kalau alurnya berubah gini, kapan tamatnya aja aku gatau
Saat sena dan Erlan masih ditengah2 percakapan, Tiba-tiba Tristan datang entah dari mana
" Kalian hebat sekali, bahkan sekarang berani berduaan ditempat umum begini " Sarkasnya
Sena cukup kaget dengan kedatangan Tristan yang tiba-tiba, saat menoleh kesamping dia hampir kehilangan keseimbangan, Erlan yang melihat Sena kaget buru-buru memegang lengannya agar dia bisa menyeimbangkan badannya
" Kalian bahkan berani bermesraan didepanku? Apa kau wanita penghibur" Bentak Tristan
Sena sangat takut saat dibentak oleh Tristan, Tristan belum pernah membentak nya sekeras ini sebelum nya, benar kata pepatah, ucapan lebih menyakitkan dari pada perbuatan
Sena yang takut reflek bersembunyi dibelakang Erlan, dan itu hanya memperburuk keadaan
" Tristan " Teriak Erlan
" Jangan keterlaluan, dia ini istrimu, wanita yang kau pilih dan nikahi secara sah, dan hari ini hanya karena cemburu, kau menyebutnya wanita penghibur?? " Tanya Erlan yang tidak kalah emosi
" Apa kau buta? , karena kaget dia kehilangan keseimbangan nya, dan aku hanya membantunya, kau sebut itu bermesraan? " Sambung nya
" Aku sudah mengatakannya dari awal, jangan sentuh sesuatu yang bukan milikmu " Setelah mengucapkan hal tersebut, Tristan lansung menarik Sena yang tadi sempat berdiri dibelakang Erlan dan membawanya kembali ke kamar
***
Didalam kamar, Tristan terlihat cukup emosi
" Bukannya merenungkan kesalahan sebelum nya, kau malah berkeliaran diluar sambil menggoda pria lain, apa itu memang kebiasaan mu ? " Tanya Tristan penuh kekesalan
" Apapun yang aku katakan saat ini, pasti tidak akan berguna jika orang yang mendengar nya dalam keadaan emosi" Kata Sena yang tak ingin berdebat dengan Tristan lagi, lagi pula apapun pembelaannya, pasti dia akan tetap marah
Setelah mengatakan itu, Sena beranjak hendak menuju ke sisi jendela kamar, namun buru2 Tristan menghentikannya
" Jangan mengabaikan ku " Gertak Tristan sambil menarik lengan Sena hingga mereka berhadapan kembali
" Aku tidak ingin berdebat dengan mu "
" Kau tidak ingin berdebat atau hanya tidak punya cukup alasan untuk menjelaskan keadaan nya padaku?, jika kau terus begini lebih baik kita bercerai saja " Ucap Tristan sebelum akhirnya menghempas lengan Sena dan keluar dari kamar
KAMU SEDANG MEMBACA
Author kualat : masuk kedalam wattpad
General FictionSetelah bertransmigrasi ke dalam wattpad berbayar karena kualat, Sena masih harus menghadapi kejutan lainnya Tiba-tiba suami wattpad nya muncul di dunia nyata?