Sekitar satu Minggu sebelum perpulangan banyak kegiatan yang di tiadakan, pihak pondok selalu berinisiatif seperti itu agar santri bisa mendinginkan otak masing-masing setelah lama dipaksa belajar.
Tepat saat ini Mikha sedang bermain bersama teman-temannya di GOR olahraga sambil bercerita tentang khayalan masa depan yang diiringi tawaan.
"Terus kalo kita udah punya anak, kita jodohin ajaa" ucap Leo "kalo bisa request gue maunya anak cewe biar cantik kayak bundanya yang disebelah" diiringi tawaan yang membuat Ricky juga ikut tertawa lepas
"Iya, kalo jodoh Leooo!!" pekik ricky ditengah tawa lepasnya.
"Kalo anak Lo cewe berarti anak gue cowo dong biar kita jadi besanan gituu" sambung Mikha
"Kalo anak gue entar ama orang Mekkah aja biar bapaknya bebas mau haji" Ricky tak ingin kalah
"Iya, amiin in aja duluuu" ejek Mikha dan Leo serentak.
Setelahnya hening.
Hingga saat nama Ricky dipanggil oleh seseorang yang seolah ingin berbicara penting dengannya
"Ricky! sini bentar!" teriakannya menggema.Membuat banyak pasang mata memandangnya, termasuklah tiga orang yang sedang duduk berjajar tersebut.
Pemilik nama segera mendekati seorang yang memanggilnya tadi "Ada apa?" Ricky langsung bertanya
"Lo kan rais fusul,"
"Terus, kalo gue rais fusul emang kenapa?"
"Tadi gue lagi jalan, terus ketemu sama bagian pengajaran, terus gue disuruh nyampein ke elo, kalo seluruh kelas 3 didata siapa yang bakal pindah dan yang menetap" jedanya mengambil nafas "dan jam 5 seluruh datanya udah dikumpulkan, tenang! tadi gue udah sampein keseluruh kelas 3 kok" lanjutmya memberi tau sebelum Ricky bertanya
"Ouhh oke, makasih lho infonya" Ricky menepuk pelan pundak anak itu dengan sedikit senyuman
"Iya, gue duluan ya" pamitnya
"Oke, hati-hati" lalu, Ricky kembali ke tempat duduknya
"Kenapa?" belum duduk dengan sempurna Mikha dan Leo sudah melontarkan pertanyaan
"Ishh, sabar! gue aja belom duduk" kesal Ricky
"Sorry, lagian ngomongnya serius banget, kaya penting aja, makanya kita jadi kepoo"
"Gue disuruh buat data anak yang bakal pindah atau enggak, jam 5 udah dikumpulkan" singkatnya
"Lo berdua gimana?" tanyanya"Kalo gue udah pasti pindah" jawab Leo
"Kalo lo Kha?"
Mikha menggelengkan kepalanya, ia bahkan tidak memikirkan itu.
"Lo harus siapin mulai dari sekarang biar nanti lo tinggal ikutin yang udah pasti" ujar Ricky panjang lebar "gue duluan ya" lalu, Ricky pergi meninggalkan mereka berdua
Ketika Mikha sedang memikirkan perkataan tadi, Leo ikut meninggalkannya dengan berisyarat ingin tidur di asrama "Gue tinggal ya" Mikha mengangguk.
Mikha sendiri juga ingin meninggalkan tempat itu, ia masih memikirkan apa yang dikatakan Ricky seiring langkah kakinya membawa ia keluar dari sana.
Sekarang sudah pukul 10:25 waktunya ia menemui alam indahnya yaitu alam mimpi.
Ia tertidur sudah sangat pulas hingga membentuk sebuah pulau diatas bantalnya, posisinya yang menganga dan terlentang membuat siapapun yang sengaja atau tak sengaja melihatnya akan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mikha, Si Babu Oxy
Novela JuvenilBukan menceritakan tentang anak SMA yang sedang jatuh cinta atau persahabatannya melainkan menceritakan tentang kehidupan Mikha El-Hariz di pondok. Ia merasa menjadi seorang babu dari kakak tingkatnya yang bernama Oxyan Aprilio, ia bahkan tak tau ke...