38).

4.9K 406 16
                                    


Flashback

"Kenapa kau melakukan ini??" Haechan dibawa ke sebuah pelabuhan yang jauh dari area kota dan juga dari tempat mereka bertemu tadi, ini juga hari sudah mulai malam, terlihat dari jendela mobil kalau pemandangan juga menggelap.

"Aku sudah bilang kan, aku ingin kau!! Aku tidak suka kau di sentuh atau pun bersama namja lain" Haechan memandang sendu teman masa kecil nya itu, iya orang yang menculik Haechan adalah Yoonseok, dia teman Haechan waktu hidup di Jeju, masa terindah yang tidak ingin Haechan lupakan. Tempat dimana ia tidak pernah kesepian karena di tinggal bekerja oleh kedua orang tuanya, dia juga bisa lebih dekat dengan sang ibu karena awalnya dia tinggal bersama sang kakek dan nenek nya, "aku mencintaimu dari kecil, apa kau tidak tau itu Donghyeok" ujar teman semasa kecilnya, apa Haechan masih berharap di anggap teman karena mereka tidak bertemu sangat lama, semenjak Haechan memasuki agensi sebagai trainee sampai nama nya melambung seperti ini, Haechan tidak melupakan Yoonseok, tapi dia tidak punya waktu untuk bermain-main karena pekerjaan nya sangat padat. "Maaf, tapi aku mohon, jangan lakukan apapun!! Jangan juga melibatkan mereka"

"MEREKA, YANG KAU SEBUT MEREKA ITU YANG MENGAMBIL MU DARI KU" bentakan keras itu membuat Haechan menjadi diam, dia tidak suka di bentak. Apalagi orang itu yang baru saja ia temui, memang Haechan mengenal nya, tapi Haechan tidak suka saat orang lain berkata lantang padanya, dengan orang di sekitar nya saja Haechan bisa menjadi cuek dan bodo amat jika sudah sakit hati, apalagi hanya orang dari masa lalu yang tidak terlalu ia harapkan keberadaan nya lagi, setelah tau bagaimana sifat asli nya.

"Hyungdeul dan temanku tidak pernah merebut aku dari siapapun, Seok-ah. Aku disana karena aku suka bekerja dengan mereka-"

"Dan melupakan ku" potong Yoonseok, "aku tidak lupa, hanya saja aku tidak punya waktu untuk berkunjung"

"Kau berkunjung pun tidak pernah menemui ku Haechan, saat aku ke rumah mu kau selalu memilih pergi bersama adikmu kan" sungguh. Yoonseok yang di kenal Haechan tidak seperti ini sifatnya, dia sahabat yang baik, di sekolah nya dulu Yoonseok juga di kenal sebagai anak yang mudah menolong, tapi kenapa sekarang seolah berbeda orang nya. "Kau salah paham"

"Tentang apa??"

"Semua nya, aku masih bisa menjadi teman mu-"

"Aku tidak mau"

"Lalu?? Apa mau mu??" Haechan mencoba bersabar menghadapi Yoonseok, lelaki di depan nya ini masih terbawa emosi, pikiran nya masih di liputi rasa marah. "Kau"

"Aku sudah di depan mu"

"Lalu?? Apa kau mau menerima ku dengan senang hati" Haechan tidak mengerti maksud dari ucapan Yoonseok. "Maksud mu apa??"
"Jadi milikku, pergi jauh bersama ku, hidup dengan ku" semua ucapan nya sarat dengan penekanan, Haechan masih terlihat tenang sebelum sebuah foto di lempar Yoonseok di depan matanya.
"Dia menyukai mu!! Seperti aku, dan aku tidak mau berbagi dengan siapapun" Haechan membeku, bagaimana Yoonseok bisa tau banyak tentang dirinya?? lalu foto itu dapat dari mana?? Seseorang yang dia kenal, menatap nya dengan penuh cinta, meskipun Haechan tidak pernah berkencan. Tapi dia tau tatapan seperti apa yang di tunjukkan padanya di foto tersebut. "Tidak mungkin"

"Kau benar, tidak mungkin!! Tapi nyatanya, dia mendekati mu karena dia mau memiliki mu seperti aku yang menginginkan mu Hyeok" Haechan terdiam, semua nya terasa berputar sekarang, dimana dia beberapa kali bertemu dengan orang yang ada di foto itu, "dia sudah mengamati mu cukup lama, tapi masih lebih lama aku yang selalu mengikuti mu" Haechan terkejut lagi, ntah dia terkejut untuk yang keberapa setelah mendengar fakta-fakta yang di ucapkan teman masa kecilnya, "sejak kapan kau melakukan nya??" Yoonseok tersenyum tajam, dia membelai rambut coklat Haechan, anak itu selalu cantik dengan warna rambut apapun yang ia kenakan di matanya.

"Sejak kau pulang akhir tahun lalu" sudah setahun, Haechan kembali dibuat terperangah, gila sekali Yoonseok ini. "Kenapa kau seolah ingin membuat ku takut"

"Oh, maaf baby!! Aku tidak bermaksud menakuti mu" ucapnya dengan lembut, elusan di kepala Haechan beralih ke paha nya yang terbalut celana panjang. "Jangan melewati batasan mu" desis Haechan tidak suka. "Wae?? Kau selalu diam saat member mu melakukan nya" dibuat kaget lagi, Yoonseok tau segalanya kahh?? Kenapa sampai sedetail itu. "Apa kau gila, jangan-jangan kau juga memasang kamera di kamar ku"

"Seratus untuk mu sayang" lagi, Haechan hanya bisa terkejut berulang karena teman kecil nya ini, "yang benar saja" Haechan menemukan kamera kecil di lampu tidur dan juga di balik AC nya, untungnya di kamar mandi tidak ada, yang Haechan takutkan kalau Yoonseok akan menyebar luaskan hal hal yang bersifat pribadi dan juga sensitif.

Tangan Yoonseok tidak bisa diam, itu juga yang memicu kemarahan Haechan, hingga akhirnya mereka saling melukai, jika Haechan melakukan nya seperti apa yang dikatakan Jeno untuk membela diri karena Yoonseok ingin melecehkan nya, beda dengan Yoonseok. Lelaki gila itu melakukan nya karena sudah begitu terobsesi dengan tubuh Haechan saat anak itu pergi keluar negeri hanya dengan setelan pendek yang memamerkan keindahan lekuk tubuh Haechan.

"Berhenti, atau aku akan benar-benar menusuk mu" tekan Haechan, dia sudah memegang pisau lipat yang tadi di berikan Jeno untuk berjaga-jaga, ternyata Haechan terpaksa mengeluarkan nya untuk pergi dari sini, dia tidak ingin mati muda dengan konyol nya. Lalu Yoonseok juga tidak mau menyerah, dia terus memojokkan Haechan, tetap mendekat meskipun di teriaki berkali kali, tidak perlu takut karena tempat ini sepi.

"Ayolah, aku tidak akan menyakitimu"

"Dengan kau begini, kau sudah menyakiti ku"

"Apa?? Aku bahkan belum menyentuh mu, bagaimana aku menyakiti mu baby"

Haechan menggeleng brutal, dia tidak mau berakhir di sini, dia berdoa semoga Jeno dan Sanha segera menemukan nya, "Jen, pliss tolong aku" Haechan semakin terjebak karena Yoonseok menggiring nya kedalam lorong sempit berisi bekas kontainer, "Yoonseok, cukup. Aku mohon"

"Oh, aku suka dengan permohonan, lakukan lagi sayang, jadilah cute hanya untuk ku" Haechan mengelak saat Yoonseok akan mencium nya dan menusuk lelaki itu, Yoonseok yang marah menjambak rambut Haechan sampai membuat nya mengerang kesakitan, "argh,,,"
"Sialan kau, mau kemana heum" seperti nya Yoonseok tidak memperdulikan luka di lengan dan juga perut nya, lantas dia menghajar Haechan agar tidak memberontak, walaupun nyatanya Haechan tetap melakukan nya meskipun seluruh wajah nya terluka tanpa sadar Yoonseok menusuk perut Haechan karena lelah membuat nya untuk menurut.

"Ssshh, tolong, jangan lakukan" Haechan berjalan mundur dengan memegang luka di perut nya, Yoonseok terus mendekat Haechan mencoba cari apapun yang bisa ia gunakan, hingga tangannya menemukan sebuah besi yang tergeletak, dengan gerakan cepat Haechan melayangkan besi itu pada Yoonseok, dan tepat mengenai kepala lelaki itu, "tidak, jangan mati,, aku mohon, hei Seok-ah, kau masih mendengar ku kan" pukulan keras itu mengenai kepala nya hingga membuat lelaki itu mengeluarkan darah dengan banyak dan langsung tidak sadarkan diri, Haechan mendengar beberapa teriakan memanggil namanya, itu sebabnya dia keluar berusaha mencari jalan untuk sampai ke tempat dimana para Hyung nya berada, setelah melihat siluet Doyoung, Haechan berusaha sekeras mungkin untuk berteriak memanggil Doyoung, "Hyung,,," tidak, suara nya terlalu kecil, mencoba lagi. "Hyung,,,, tolong,,," sampai Mark yang melihat nya dari kejauhan, mengenali sosok nya dan berlari menghampiri nya bersama Jeno, lalu memanggil nya.

"HAECHAN"

FLASHBACK END.
























Ngrasa di prank ngk??😂😂😂

Kolom untuk mengumpati Yoonseok di persilahkan 😎🙏

Kirim Al Fatihah untuk Yoonseok yoroboun,  dia belum mati beneran, tapi ketemu Johnny ya langsung di kirim ke neraka dia😂😂😂

Cuma cameo ya gaess, pelengkap bumbu konflik dikit aja.

Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang