PROLOG

107 12 5
                                    

Cahaya-lampu kristal yang gemerlap memantulkan kilauan indah di sepanjang dinding yang dilapisi dengan kain sutera berwarna emas. Di tengah ruangan, terdapat meja besar yang dilengkapi dengan hiasan bunga segar dan piring-piring porselen bertatahkan emas.

Para tamu yang mengenakan busana yang mewah bergerak dengan gemulai di sepanjang lantai marmer yang bersih. Mereka tertawa riang dan berbincang-bincang dengan penuh semangat, sementara musik dari ansambel istana mengalun lembut di udara, menambah kesan kemegahan.

Porsch Akira, berdiri di balkon atas lantai dua ia memandang kemeriahan pesta dibawah sana. Diantara riuhnya banyak orang, Porsch tenggelam dalam pikirannya mengingat sebelumnya ia hanyalah seorang anak muda biasa yang hidup susah dan tinggal dikawasan kumuh di Thailand.

Sekarang siapa sangka anak muda itu tiba-tiba menjadi salah satu dari calon penguasa dunia dimana saat ini ia menempati urutan nomor 3 dalam ahli waris tahta di Negera Kerajaan Genova; sebuah negara bagian Asia Timur yang terkenal sebagai Negara paling makmur dan kaya akan sumber daya alam dan manusianya, menjadikannya salah satu Negara maju.

Mungkin negara itu tidak pernah ada dalam peta asli dunia Porsch sebelumnya. Negara Genova terletak di laut cina selatan jika dilihat dari peta saat ini. Tetapi di dunia asing ini laut cina selatan menghilang. Hanya ada sebuah daratan luas yang sekarang diketahui sebagai Negara Genova.

Sulit dipercaya tapi memang ini adanya. Nyatanya ada dua dunia di alam semesta ini. Dua realitas itu seperti dua lintasan sejajar yang tak pernah bersinggungan, tetapi tetap bergerak maju secara bersamaan, membentuk dua dunia yang mirip namun tidak identik, seolah-olah terlipat dalam dimensi yang misterius.

Atau yang kita kenal sebagai dunia paralel.

Porsch terjebak di dunia itu sebagai Pangeran ketiga di Kerjaan Genova, Putra dari mendiang Selir Agung Kataryn.

Awalnya Porsch tidak mengerti mengapa ia sampai di dunia ini. Sampai akhirnya ditengah kebingungannya Porsch menemukan sebuah jawaban yang selama ini ia pertanyakan; yaitu tentang misteri kematian ibunya dan dalang dibalik pembunuhan ibunya yang ternyata dimulai dari dunia ini.

"Yang mulia, putra mahkota memanggil anda ke ruangannya" Seorang pengawal menghampirinya membuyarkan lamunannya.

Porsch mengangguk, ia berjalan menuju ruangan sang putra mahkota dan begitu pintu ruangannya terbuka ruangan itu penuh dengan kemewahan yang khas bagi keluarga kerajaan. Dan disana seorang lelaki bertubuh tinggi berdiri membelakanginya sambil melihat pemandangan malam hari yang indah.

Porsch menghampirinya dan berdiri disampingnya, sang putra mahkota memandangnya dari samping, terlihat seutas senyuman saat ia melihat Porsch.

"Are you ready, sweetheart?" Dengan suara berat khasnya ia berkata dengan lembut.

"I always ready, your majesty" Jawabnya, Porsch menatap lelaki itu, tersenyum penuh dengan kepercayaan.

Tangan mereka saling menggenggam. Sang putra mahkota mengangguk, senyum lembutnya terukir di wajahnya, ia terlihat sangat bahagia

.

.

.

.

"Belati di balik senyuman, racun di balik kelembutan."

.

.

.

***Hai, i'm back with another story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Hai, i'm back with another story. Kali ini aku ngeberaniin diri bikin genre Fantasy, Misteri sama Kerajaan. I hope you will like this story. The next chapter will be published as soon as possible, thank you.

-lully 🦋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Son Altesse RoyaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang