95|| Mala Demam

12.4K 910 96
                                    

HAtciii

MAla menggosok hidungnya yang terasa gatal sambil menyeruput susu jahe buatan Farel. Anak itu memang cepat tanggap dan super perhatian. Ngga hanya pada Rakha dan Mala , tapi juga pada semua temannya tanpa terkecuali.

Mala duduk bersandar pada pinggiran kasur, dengan selimut menutupi kaki hingga ke perutnya. Dia merasa badannya sedikit tidak enak

HAtcii

Berapa kali MAla bersin. Tak terhitung. 

Rakha datang menghampiri Mala sambil membawa makanan yang Afan pesan. semangkuk bubur ayam kesukaan Mala. Di letakkannya bubur itu di nakas. Lalu duduk di ranjang tepat di depan Mala. Dia mulai mendekat. Mata Mala terbelalak terkejut saat Rakha mulai mendekatkan wajahnya. Mala mencoba menahannya tapi tangannya disingkirkan Rakha dan malah di genggam erat. Wajah Rakha semakin dekat

"Kamu mau apa?" ucap Mala sambil mrnarik kepalanya kebelakang . MAla memejamkan mata saat wajah Rakha semakin dekat.

TUk

"kamu mikir apa?" Rakha menyentil dahi Mala. Mala membuka wajahnya , jarak mereka sangat dekat. Membuat jantung Mala tiba-tiba berdetak kencang. Diluar dugaan MAla, Rakha hanya menempelkan dahinya ke dahi Mala.

"kamu demam sayang" Rakha dapat merasakan panas dari dahi Mala yang menempel di dahinya. Mala tak begitu menyadari perubahan suhu tubuhnya. Dia hanya merasa sedikit pusing dan dingin.

"KAmu kedinginan?" tanya Rakha , dia mengambil alih gelas yang ada di tangan Mala dan meletakkannya di nakas . Mala hanya mengangguk. Rakha membelai pipi Mala, memindahkan tangannya ke leher untuk memastikannya.

"Iya kamu beneran demam, kita ke dokter ya?" Rakha mulai khawatir, dia dapat merasakan suhu tubuh mala yang semakin naik. 

"ngga usah Kha , buat tidur sebentar paling juga sembuh" tolak Mala. 

"Tapi..." RAkha menghentikan kata-katanya saat Mala yang tiba-tiba menghambur ke pelukannya. Melihat tingkah Mala, Rakha hanya tersenyum. 

"AKu cuma mau peluk" ucapnya manja, sambil menduselkan kepalanya ke dada Rakha. Mencari posisi ternyaman. YA sudahlah, mungkin dia akan membiarkan Mala istirhat malam ini, tapi kalau sampai besok pagi demamnya belum turun , dia akan lengsung membawa Mala ke dokter, dengan atau tanpa ijin dari Mala.

Rakha memasukkan kakinya ke dalam selimut yang dipakai Mala. Mengangkat tubuh mala agar berada di atasnya . Dia sedikit merebahkan tubuhnya, agar Mala nyaman berbaring di atas tubuhnya. Rakha menarik selimut agar menutupi bdan Mala. Dia dapat merasakan suhu tubuh Mala yang panas dalam posisi itu.

"Kha,," tanya Mala sambil memainkan jarinya diatas dada Rakha.

"Hmm..." 

"Kamu ngga mau dengar ceritaku tentang kemarin" ucap Mala pelan.

"ngga perlu, aku percaya kok"

"tapi ,,,''

"ssst, udah tidur" sebenarnya Rakha masih sedikit cemburu, karena dari foto yang dia peroleh MAla benar-benar berpelukan dengan Al. Tapi Rakha tak mau mempermasalahkannya. Biarlah dia anggap itu adalah pelukan kasih sayang Mala yang menganggap Al seperti kakaknya. Yang sedang dia pikirkan adalah siapa orang yang mengirimkan foto-foto itu padanya. Awalnya dia berpikir itu adalah rencana Al. Tapi melihat Al yang menghubunginya kemarin dan memberitahu keberadaan Mala padanya , membuatnya menyingkirkan prasangka itu.

Dia tahu Al memang mencintai Mala, tapi dia bukan tipe orang yang melakukan hal sepengecut itu.

"Kha?" ucap Mala lagi, kali ini jarinya naik ke leher Rakha, berputar-putar di sana dan tanpa sengaja menyentuh jakun Rakha. 

My Bad Boy Rakha   (END) TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang