03. Mencari Tahu

10 3 1
                                    

happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...happy reading...

***

Hari-hari Cindy berlalu seperti biasanya. Tapi sebenarnya ada satu hal yang tak biasa, karena Cindy kini lebih sering bertemu dengan laki-laki yang beberapa hari sebelumnya ia tabrak.

Mungkin hanya Cindy yang merasakan pertemuan itu, karena mata elang miliknya selalu berhasil menangkap keberadaan sosok itu di sekitarnya. Di mana pun dirinya berada.

Karena itulah ia jadi merasa semakin penasaran dan sedikit tertarik untuk lebih dekat. Tapi satu hal yang harus kalian tahu, walaupun sudah sering melihat sosoknya, Cindy belum tahu siapa nama laki-laki itu.

Kelasnya memang ia tahu, kelas 11 IPS 3, tak jauh dari kelasnya. Karena saat upacara, ia selalu melihat laki-laki itu berbaris di dekat barisan kelasnya yaitu IPS 1.

Contohnya seperti saat ini. Hari ini adalah hari Senin, semua murid dan guru berbaris di tengah lapangan untuk melaksanakan upacara. Cuaca hari ini cukup terik, tapi syukurnya kelas Cindy mendapat tempat baris yang cukup teduh, yaitu di bawah pohon.

"Anjir, kelihatan banget muka orang-orang pada nahan panas. Iba gue liatnya, untung aja kelas kita dapet di bawah pohon, makasih Ya Allah.. " bisik Hera baris di dekat Cindy.

Tari di depan bersama dengan Zanna, teman mereka juga. Memang kedua orang itu tak terlalu tinggi makanya baris di barisan paling depan.

"Kita masih di sayang namanya sama Allah," balas Cindy kemudian kembali fokus dengan upacara.

Namun sesekali melirik ke barisan kelas IPS 3, tentunya untuk melihat laki-laki itu. Ah agar lebih mudah kita sebut saja dengan Si Cuek, karena memang dia cuek, tatapannya pun sinis, Cindy sering melihatnya.

"Si Cuek selalu baris di depan, kasian kepanasan. Ni temen-temennya pada nggak mau ngalah, padahal mereka lebih pendek," gerutu Cindy dalam hati.

Ia sedikit kesal karena Si Cuek baris di samping perempuan yang ia kenal. Cindy ingat namanya, Malia, karena  mereka sempat menunggu jemputan bersama.

"Kok agak kesel ya. Emang rada-rada nih Cindy gue rasa," entahlah ia pun bingung kenapa harus kesal.

Menit demi menit pun berlalu, hingga tibalah saatnya di mana MC upacara membaca arahan paling akhir, yaitu para murid dan guru dipersilahkan untuk bubar secara perlahan.

"Huh... Gilak, panas juga ya baris paling depan, udah gue nggak bisa gerak," ujar Tari mengipas-ngipasi dirinya dengan topi miliknya.

Datanglah Lain Hari Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang