Chapter 1 : PART 9

18 4 1
                                    

Pertemuan Augusta dengan Elvaretta membuat perjalanannya lebih mudah dari yang ia perkirakan. Elvaretta membantu Augusta datang langsung ke tempat Priceps Tribus kaum Durum Corpus tanpa mendapat banyak pertanyaan dari para prajurit.

ketika memasuki tempat perkumpulan Durum Corpus, Augusta diperlihatkan rumah bertemakan batu besar yang seketika di lihat tempat tersebut hanyalah kumpulan bebatuan tak berpenghuni. Anak-anak berumur sekitar 12-15 tahun terlihat sedang berlatih memperkuat pertahanan mereka dengan mencoba mengangkat batu yang lebih besar dari tubuh mereka sendiri.

"Ternyata nama kaum kalian bukan sekedar nama belaka, beberapa kali aku datang berkunjung kesini, tempat ini masih begitu menakjubkan menurutku". ucap Augusta.

"Kenapa begitu?" tanya Elvaretta.

"Kalau dibandingkan kaum Viridi Capillus yang identik dengan tumbuhan, kaum Durum Corpus seharusnya lebih kuat karena batu bisa menghancurkan kayu."
"Tapi, entah kenapa penerus Rex Alba jatuh pada kaum Viridi Capillus". jawab Augusta dengan raut wajah penuh candaan.

"Kau masih belum berubah seakan-akan masih tidak percaya dengan kekuatan kaummu!" tegas Elvaretta.

"Ah, kau juga belum berubah, selalu saja menganggap benar candaan yang aku berikan". tutup Augusta seraya berjalan menuju tempat Priceps Tribus sambil tersenyum kearah Elvaretta.

"Hey Augusta... kau selalu saja meninggalkanku" Teriak Elvaretta memberhentikan langkahnya lalu membalas senyuman Augusta dengan senyuman.

Sebuah batu besar menjulang tinggi tepat di depan Augusta. Tempat tersebut seakan terlihat seperti gedung bertingkat.

"Nos vis in occursum priceps tribus/ Kami ingin bertemu Priceps Tribus". Pintah Elvaretta.

"Exspecta hic Elvaretta, hoc dabo ad priceps tribus/Tunggulah disini Elvaretta, aku akan menyampaikan ini kepada priceps tribus". Jawab sang pengawal.

"Bene/baiklah".

"Biarkan mereka masuk, itu pasti perintah dari Rex Alba" tegas priceps tribus Durum Corpus.

"Bene priceps tribus/baiklah kepala suku" jawab sang pengawal seraya berjalan menuju tempat Augusta dan juga Elvaretta.

"Praecepit tibi ut intraret in/Kepala suku menyuruh kalian masuk".

"Thanks Benjamin" ucap Elvaretta dengan senyuman kepadanya yang ia tanggapi dengan senyuman.

*****

Sementara itu didunia manusia seorang pria  berjalan mendekati sebuah gedung besar ditengah hutan dengan puluhan pengawal sedang berdiri menjaga pintu.

"Kenapa kau baru datang?" Tanya seorang pria dengan suara seraknya.

"Maaf Rex..."

"Jangan sebut aku dengan sebutan itu, berapa kali aku katakan?" Teriak pria bersuara serak sehingga menggetarkan seluruh gedung.

"Maafkan aku Domine, aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan itu". Jawabnya.

"Itu adalah sebutan yang sangat menjijikkan, aku tidak akan pernah melupakan semua yg sudah terjadi jika kau masih menyebutnya."
"Yah sudah, jelaskan apa yang kau dapat dengan waktu selama ini."

"Kekuatannya belum kembali seutuhnya".

"Bagaimana kau bisa seyakin itu?" Tanyanya.

"Prajurit wanita reinkarnasi Lucas menjelaskan padanya, dan aku mendengar langsung percakapan mereka".

NUBIBUS (Pertarungan di dua dunia berbeda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang