MENTARI

13 5 0
                                    

20 [Mentari]

"Mengenangmu adalah sesuatu yang menyakitkan akan tetapi, aku tak pernah mampu untuk menghentikannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mengenangmu adalah sesuatu yang menyakitkan akan tetapi, aku tak pernah mampu untuk menghentikannya"



•| HAPPY READING|•




"Lama banget ya kita udah ngk ke taman ini" ucap Diana saat berjalan memasuki taman yang ia maksud.

"Mungkin udah 5 bulan sejak kita terakhir ke sini" bilal ikut melihat taman yang menjadi awal mula dari hubungan mereka.

Mereka duduk di kursi yang sama seperti saat mereka pertama kali kemari, kursi yang tepat menghadap ke danau.

"Ngk terasa 5 bulan udah berlalu ya" Diana tersenyum sembari melihat mentari yang baru saja ingin terbit.

"5 bulan yang indah" Bilal menggenggam jemari Diana lembut, membuat gadis itu tersenyum lalu menyandarkan kepalanya di bahu Bilal.

"Nanti kalau kita udah nikah,punya anak,jadi kakek nenek, tempat ini bakal terus kita datangin kan?" Diana berkata lirih ia tau itu mustahil tapi, sampai kini dia masih terus berharap agar Bilal bisa hidup jauh lebih lama.

"Pasti" Bilal mengelus rambut Diana seraya tersenyum.




•••




"Emang enak ya pagi-pagi kayak gini sarapannya soto?" Tanya Diana karena Bilal mengajak nya untuk singgah ke warung soto agar dapat sarapan bersama.

"Coba dulu aja" Bilal tersenyum kecil seraya menatap Diana yang sedang kebingungan sendiri karena seumur hidup gadis itu tidak pernah memakan soto di pagi-pagi buta.

"Ini pesanannya, silakan di nikmati" ucap seorang wanita paruh baya yang tidak lain adalah istri dari penjual soto ini, di sini suaminya bertugas sebagai peracik sedangkan istrinya sebagai pengantar pesanan.

"Makasih Bu" ucap Diana ramah kemudian menggeser mangkuk soto yang satu agar dekat dengannya.

Bilal membantu Diana untuk menambahkan kecap dan sambal ke dalam mangkuk soto gadis itu, Bilal sudah hapal gadis itu sangat anti pada jeruk nipis mangkanya ia tidak manambahkan benda itu di soto milik kekasihnya.

"Bilal kalau udah nikah ayo kita jualan soto kayak gitu" entah pikiran dari mana Diana tiba-tiba berkata seperti itu.

"Heh, aneh-aneh aja kamu" bertepatan dengan itu satu cubitan berhasil mendarat di pipi Diana.

Mungkin itu adalah sesuatu yang indah, menurut Diana tidak buruk kalau di sisa-sisa usinya nanti dirinya dan Bilal akan berjualan soto di pinggir jalan.

Setiap hari Diana bisa menghabiskan waktu dengan Bilal dengan membantunya menyajikan pesanan kepada para pembeli, mereka bisa tertawa dan mengobrol hal-hal sederhana saat pelanggan tidak ada.

BILAL |[•YANG JUNGWON•]|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang