Part 2 - KEDATANGAN VANIA

10 2 1
                                    

'Happy Reading'

KAMAR

Alfian dan Vasyila sudah bersiap untuk menjemput anak bungsunya.

"Sayang, Azan jadi ikut jemput Adek?"

"Jadi ikut kok Mas. Sepertinya Azan masih bersiap. Kita tunggu saja di ruang tamu."

"Oke. Ayo kita ke bawah."

Alfin dan Vasyila keluar kamar lalu berjalan pelan menuruni tangga.

RUANG TAMU

Mereka menunggu Azan yang masih bersiap.

"Oh iya Mas, Zauvina ada telepon atau chat gak? Aku khawatir keadaan Zauvina."

"Gak ada sayang. Zauvina pasti lagi padet jadwalnya, sampai lupa ngehubungi kita."

"Kita jemput Zauvina dulu ya Mas sebelum ke airport. Kali aja kan lagi libur."

"Iya sayang nanti kita jemput."

Tak lama terlihat Azan yang sedang sudah rapih, penampilannya sangat cocok dan terlihat tampan.

Azan pun berjalan menghampiri kedua orang tuanya.

"Wah tampan sekali anak Mamah."

"Percuma saja tampan, tapi masih jomblo." Ledek Alfian.

"Jangan diledekin Mas, nanti ngambek loh. Terus Azan gak mau ke Kantor. Yang ada nanti kamu kerepotan ngurusin kantor." Bela Vasyila karena tidak ingin melihat wajah anaknya ditekuk.

"Azan tidak akan ke Kantor lagi. Azan akan kembali mengajar di Pesantren aja."

"Eh, tidak bisa seperti itu. Kamu sudah ada tanggung jawab di Kantor. Jadi tidak bisa sembarangan keluar dari Kantor."

"Tinggal bilang aja ke Opa kalau Azan mau keluar dari Kantor Papah."

"Ih aduan."

"Biarin. Udah ah, Azan mau ke mobil duluan."

Azan berjalan ke arah pintu utama, menjauh dari orang tuanya.

"Anakmu itu sangat tahu kelemahanku."

"Hahaha, pasti tahu lah. Kan Mas sering sekali terdiam kalau sudah keputusan Ayah." Vasyila terkekeh saat melihat wajah kesal sang suami.

"Ayo Mas kita berangkat. Kan kita mau jemput Zauvina dulu."

"Oh iya Mas lupa. Ayo sayang." Ajak Alfian. Vasyila hanya mengangguk.

Alfian dan Vasyila pun berjalan ke arah pintu utama, setelah mereka keluar. Mereka berjalan ke arah mobil yang telah di dalamnya sudah ada Azan yang berada di kursi pengemudi.

"Kita ke Mansion Zauvina dulu ya Nak."

"Oke Mamah."

Azan menghidupi mesin mobilnya, lalu menjalannkanya keluar dari pekarangan Mansion.

__Skip__

MANSION PRATAMA

Mereka telah sampai di pekarangan Mansion Zauvina. Mereka pun turun dari mobil lalu berjalan ke arah pintu utama.

Tingtong tingtong

Bel berbunyi, tak lama keluar wanita yang terlihat seumuran dengan Vasyila.

"Assalamu'alaikum, Dek." Ucap Alfian.

"Wa'alaikumsalam, Bang." Ucapnya sambil menyalami Alfian dan Vasyila. Azan pun menyalami Tantenya.

MY CHILDHOOD MY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang