***
Sampai kapan pun, kota Bogor sepertinya tidak akan menggantikan predikatnya sebagai kota hujan. Kota yang menciptakan sosok manusia seperti mu. Manusia yang datang bersama rintikan hujan di kota ini.
Menikmati hujan dengan mu waktu itu adalah hal terindah bagiku. Berlari, menari, dan duduk dibawah deras nya hujan yang mengguyur kota kala itu. Dan mulai saat itu, aku menyukai segala hal jika bersangkutan dengan hujan.
Namun kisah kita berakhir begitu saja. Dimana saat kau mengucapkan kalimat kalimat yang menyakiti hatiku. Dibawah rintik hujan sore itu, dengan tegas kau mengakhiri hubungan kita berdua.
Menunggu hujan turun masih menjadi hal favorit ku, namun ketika hujan itu turun luka yang berada di dalam hatiku kembali terbuka. Seolah hujan sedang memutar adegan kita berdua di sore itu. Membayangkan bagaimana cara mu mengatakan hal itu dengan mudah.
Aku akan tetap disini, menunggu mu pulang ke rumah. Mungkin menunggu mu tak semudah menunggu turun nya hujan di kota ini. Namun aku yakin kau pasti kembali, dan saat ini bukan waktu yang tepat. Kita berdua perlu mendewasakan diri satu sama lain. Kupastikan akan ku bawa kau kembali ke pelukan ku
Sampai bertemu dengan rasa yang masih sama, Catra Abiandra.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Lalu
Подростковая литератураapakah people come and go bisa menjadi people go and back?