Chapter 6 : Kegagalan lagi

4 0 3
                                    

1 minggu kemudian hari kelulusan, Surya sudah siap dengan kemeja putih dan jas hitamnya.

Ia merapikan rambutnya agar terlihat rapi.

"Nah.... Gini kan rapi" Katanya.

Sebelum ia keluar kamar Surya menatap foto keluarganya dan tersenyum.

"Akan aku buat ayah bangga" Katanya.

Ia pun ke ruang makan dimana ibunya sudah menunggu,

"Ayo buruan sarapan bentar lagi kita berangkat" Kata Ibunya.

Surya pun mengambil salah satu piring dan menyendok nasi.

Ia lalu mengambil tempe, mie, dan sayur, kemudian duduk dan langsung melahap nasinya.

"Udah baca do'a?" Tanya ibunya.

Andri hanya cengengesan "Belum bu" Jawabnya.

"Baca do'a dulu, kebiasaan" Kata Ibunya.

Surya pun membaca do'a setelah itu makan dengan lahap.

Selesai makan mereka bersiap - siap berangkat ke sekolah SMP Mekar Sari.

"Surya ayo cepat nanti kita terlambat" Kata Ibunya.

"Iya bu sebentar" Kata Surya, dikamar Surya memakai parfum.

Kemudian itu ia berlari keluar dan memakai sepatunya.

Setelah itu mereka pun berangkat membelah angin dengan menggunakan motor.

Angin pagi menggoyang goyangkan sedikit rambutnya, wajahnya terasa dingin akibat terpaan angin pagi yang masih dingin.

Setelah beberapa lama perjalanan mereka pun tiba di sekolah Mekar Sari.

Surya duduk dikursinya sementara Ibunya dikursi orang tua, Surya duduk sendirian tanpa teman, sementara itu teman-temannya mengobrol sambil tertawa.

Acara dimulai dengan sambutan - sambutan dan pembacaan ayat suci Al-Quran.

Saat sesi foto bersama dan penghargaan untuk siswa - siswi berprestasi.

Surya sangat berharap ia bisa jadi juara pertama, namun saat pembawa acara membacakan nominasinya.

"Juara pertama dengan nilai tertinggi di UNBK adalah..... Marshall"

Marshall maju ke depan dengan bangga ia bahkan sambil melambaikan tangannya ke arah murid-murid yang lain.

Setelah itu pembacaan nilai tertinggi disetiap kelas.

Surya berhasil meraihnya, walaupun ia masih agak kecewa tapi Surya bersyukur dengan hasilnya.

Surya melihat kearah Marshall yang berada di atas,

Marshall pun melihatnya dan bahkan memberikan lengan jempol kebawah 👎 lalu tersenyum sombong.

Surya tidak menanggapinya ia hanya fokus pada sesi foto.

Selesai acara Surya dan Ibunya pulang ke rumah.

"Kamu laper gak?" Tanya Ibunya.

"Ya... Jawab Surya.

Ibunya pun berhenti di sebuah warung nasi padang.

"Kamu mau makan apa...." Tanya Ibunya.

"Aku mau nasi sama ayam bakar aja bu" Kata Surya.

"Yasudah Ibu pesan dulu ya... " Katanya.

Ibunya Surya pun berjalan ke bagian pemesanan.

Sementara itu Surya memainkan ponselnya, ia melihat foto teman-temannya yang ikut berfoto bersama.

Ia mencari - cari foto lamanya dan ia terhenti di foto waktu ditaman, ia tidak ingat kalau ia berfoto dengan Erina.

Pikiran langsung dibawa ke waktu mereka menikmati sore di taman alun - alun sambil menikmati es krim.

"Hmm.... Seharusnya hari ini kita bisa foto bareng" Katanya.

Ibunya pun kembali dengan membawa 2 porsi nasi padang.

"Nih punya kamu" Kata Ibunya.

Mereka lalu makan, tapi Surya makan  sambil melamun.

"Surya..." Panggil ibunya.

"Eh! Kenapa bu?" Tanyanya.

"Kamu melamun ya...?" Tanya Ibunya.

"Ah... Tidak kok bu" Jawab Surya.

Selesai makan, Ibunya membayar makanan sementara Surya menunggu di luar.

Setelah itu mereka pun pulang, diperjalanan Surya berfikir SMA mana yang ingin dia ambil mengingat nilainya cukup tinggi. Namun ia memutuskan membicarakannya dengan ibunya dulu.

Sesampainya di rumah ia langsung merebahkan dirinya dikasur.

"Huah..... Lelah sekali..." Katanya.

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang