Four✓

8.2K 368 106
                                    

"Gue hanya manusia lemah yang berusaha membuat tawa demi mengobati luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue hanya manusia lemah yang berusaha membuat tawa demi mengobati luka."

- Haikal Mahendra.

Jam istirahat tiba, ketujuh inti Peaceable berjalan menuju kantin Diningrat Internasional School. Seperti biasa di lorong sekolah banyak sekali siwi - siswi yang menatap nya dengan tatapan kagum. Siapa yang tidak mengenal Peaceable Geng, geng motor yang baru terbentuk beberapa tahun lalu namun namanya sudah di kenal banyak orang.

Anggota inti Peaceable yang di penuhi dengan lelaki tampan bak dewa yunani, siapa yang tidak akan terpesona dengan ketampanan mereka. Bahkan banyak perempuan yang mengidam - ngidamkan menjadi pacar salah satu dari mereka.

Tapi apa boleh buat untuk sekedar menyapa saja mereka takut, karena aura ketua peaceble yang begitu menyeramkan. Mata elang yang siap menusuk siapa saja yang menatapnya dengan terang-terangan, serta kedua tangan berotot yang siap menghabisi siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.

"Aaaaa gilak Arkan ganteng banget."

"Ih, Sarga makin hari makin cakep aja."

"Cakra muka - muka berduit banget anjir, jadi pengen pinjem seratus."

"Si Nando bening banget mukanya astaga."

"Woilah, Rey mukanya gemesin banget, jadi pengen unyel - unyel pipi nya."

"Ih lihat deh, Haikal makin hari makin manis aja ya ampun."

"Eza lucu banget sih makan yupi gitu."

***

Seperti biasa mereka duduk di bangku pojok paling belakang. Tempat yang sudah mereka klaim sebagai markas ke tiga bagi mereka, hingga membuat siswa siswi tak ada yang berani menempatinya. Bukan tidak berani lebih tepatnya mencari aman, dari pada nanti dia di hajar habis-habisan oleh ketua Peaceable.

"Tumben lo nggak ngebucin ke Ella." Rey bertanya sebelum memasukkan siomay ke dalam mulutnya.

"Biasa waktunya bu suk dia." jawab Haikal setelah menelan baksonya.

Bu suk yang Haikal maksud adalah Bu Sukma, guru Matematika yang super duper galak. Mereka memang memanggil Bu Sukma dengan panggilan bu suk, lebih tepatnya hanya Haikal, Nando, Rey, dan juga Cakra. Salahkan saja bu suk yang sering menghukum mereka, yaa meskipun itu salah mereka sendiri karena jarang mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Nando yang tengah mengunyah cireng pun mengingat sesuatu, lelaki itu pun buru - buru menelan siomay dalam mulutnya."eh kal, mending lo kasih tau Ella deh suruh jauh - jauh dari Vani."

Rumah Tanpa Jendela [VER LENGKAP DI NOVELTOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang