🖤 - 07

35 0 0
                                    

|•Happy reading•|





***

"Gue ngga mau tau! Elo, harus ikut gue ke mall, sepulang dari sekolah. Titik!" ujar Laras, memaksa Keira untuk ikut ke mall bersamanya dan juga Jenna.

Menghembuskan nafas beratnya, Keira mengangguk sebagai respon malas jika harus berdebat lagi dengan Laras. Sedangkan moodnya sedang tidak dalam keadaan bagus.

TING!

+62-817-XXXX-XXX

[ Rooftop, Griven ]

Keira yang melihat notifikasi pesan yang masuk di ponselnya mengernyitkan dahinya, menoleh ke arah Griven yang tengah menggunakan earphone dengan buku yang menutupi wajahnya yang tengah menyandar pada tembok.

Tidak mau ambil pusing, Keira mengabaikan pesan tersebut. Tak lama guru memasuki kelasnya, jam pelajaran dimulai hingga berganti ke pelajaran selanjutnya.

Hingga bel istirahat berbunyi, membuat mereka berlalu dari kelas untuk mengisi tenaga terlebih dahulu. Begitupun dengan Keira dan teman-temannya, namun baru sampai di ambang pintu Stella yang melihat kehadiran Keira dengan cepat berjalan menghampirinya dan langsung memberikan satu tamparan di pipi Keira.

PLAK!

"Dasar jalang! Siapa lo, hah?! Berani godain, Affan" marah Stella, bersiap untuk memberikan tamparan lagi untuk Keira. Namun, tangannya sudah lebih dahulu di cekal oleh Grey.

"Heh, cuih!" Keira membuang asal ludahnya ke samping, ia menatap Stella tajam.

"Stella, hay! Kita ketemu lagi, ya" ucap Keira, tersenyum mengejek.

Stella mengernyitkan dahinya dalam, menatap lekat wajah gadis di depannya dengan seksama. Hingga matanya melebar dengan mulut yang sedikit terbuka. "Ke-Keira?"

Keira tersenyum sinis ia mengambil satu langkah, lebih dekat dengan Stella membelai pipi Stella lembut lalu dengan santainya Keira menampar pipi Stella dengan kencang hingga menciptakan suara yang cukup nyaring.

PLAK!

Stella yang masih dalam mode terkejut semakin terkejut, saat merasakan panas di pipinya sehabis Keira memberikan satu tamparan padanya.

"STELLA!" teriak antek-anteknya Stella.

Mereka semua yang berada di kantin terkejut melihat ratu bullying, kini tersungkur dengan bibir yang robek sedikit. Begitu juga dengan Affan dan teman-temannya termasuk Clara disana.

"Berani banget, lo cupu!" teriak Stella, murka.

"Jenna," panggil Keira, dingin.

Jenna maju mendekat pada Keira, lalu menepuk pundaknya dua kali dengan smirk samar menatap Stella. Langkahnya mendekati Stella, yang sudah berdiri dibantu teman-temannya.

"Aaaakh" teriak Stella, saat merasakan kuku panjang milik Jenna menusuk pipinya.

"Tandai, selesai!" ujarnya, tersenyum manis menatap Stella.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang dengan santainya, merokok di atas pohon dekat kantin dengan tersenyum smirk menatap Keira dan teman-temannya. Yang tengah membalas perbuatan Stella. Menarik pikirnya.

•••

Istirahat kedua kali ini Keira memilih untuk beristirahat di rooftop seorang diri, menikmati semilir angin yang berhembus menerpa wajah cantiknya membuat rambut indahnya berterbangan sesuai dengan mata angin yang berhembus.

Hi, i'm Kalea not Keira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang