Lahir di Korea, namun sempat tinggal New York, Amerika. Tidak untuk liburan, tapi mengikuti sang ayah yang dipindah tugaskan.
Jaehan mempunyai dua adik laki-laki, Junghoon dan Hyuk.
Usianya menginjak 25 tahun sekarang.
Awalnya ia berniat untuk menikah dengan Hangyeom saat laki-laki itu benar-benar sudah siap secara finansial. Akan tetapi, tampaknya Hangyeom tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Mereka juga sudah lama berpacaran.
Beruntung, hubungan mereka tidak banyak ditentang.
Pertemuannya dengan Hangyeom pertama kali adalah saat ia menemani Junghoon berbelanja. Saat itu, ia yang sudah bosan setengah mati langsung ditarik adiknya itu untuk pergi, padahal beberapa detik yang lalu Junghoon masih asyik mematut diri di depan cermin, mencoba baju-baju yang menurutnya lucu.
"Junghoonie, ada apa?"
Junghoon mengatakan jika tadi melihat seseorang yang tengah dihindarinya. Jaehan pun mau tidak mau ikut mengintip juga.
"Siapa dia?"
"Mantan pacarku," jawab Junghoon seadanya.
Jaehan melongo. Pasalnya, adiknya ini tidak pernah mengatakan apapun soal pria itu sebelumnya. Bercerita punya pacar pun tidak pernah, lantas bagaimana pria itu bisa menjadi mantan pacarnya?
"Kalian backstreet?"
Junghoon mengangguk tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Kenapa?"
Maksud Jaehan adalah kenapa harus menyembunyikan pria setampan itu dari keluarga mereka?
Padahal setahunya, ayah dan ibu tidak pernah melarang jika ada di antara Jaehan maupun saudaranya yang ingin berpacaran.
Asalkan tidak melakukan hal yang melanggar aturan. Lagi pula, usia mereka bertiga juga sudah legal.
Ayah dan ibu percaya jika anak-anaknya mampu bertanggung jawab. Jadi, tidak pernah ada larangan untuk menjalin sebuah hubungan.
Setidaknya itu yang diketahui Jaehan.
"Aku hanya belum yakin padanya, hyung."
"Kenapa?"
Jaehan kebingungan.
"Dia terlalu baik untukku."
Mendengar alasan itu, Jaehan memutar mata.
"Kau ini bukannya bersyukur dapat yang baik, malah mengeluh. Bagaimana, sih?"
Junghoon bersidekap dengan tatapan mata yang menyipit tajam menatap kakaknya, "Hyung, hidup pria itu terlalu lurus. Tidakkah menurutmu itu membosankan? Dia bahkan tidak pernah merasa cemburu jika aku pergi dengan teman-temanku. Itu membuatnya terkesan tidak peduli padaku."
Jaehan mencebik. Apa yang salah dengan hidup lurus? Mungkin terkesan monoton, tapi itu bisa membuat kita terhindar dari segala macam masalah, 'kan?
Lagi pula, bukannya bagus jika tidak cemburuan? Pria pencemburu itu merepotkan.
Di sela obrolan, akhirnya persembunyian mereka ditemukan. Tidak sengaja tentu saja.
Hangyeom tersenyum melihat pria cantik pujaan hati ada di depannya. Namun, saat Jaehan pamit, berniat ingin memberi waktu bagi Junghoon dan mantan pacarnya untuk berbicara, Hangyeom menahan langkahnya. Berkata tak apa, mereka bisa mengobrol bertiga.
Sepertinya itu adalah awal kedekatan mereka berdua.
**
KAMU SEDANG MEMBACA
Affair✅
ФанфикHangyeom adalah pria baik, namun sayangnya naif. Sementara Jaehan merasa Hangyeom tak cukup memberi sesuatu yang ia cari. Sesuatu yang Yechan miliki dan mampu pria itu beri.