HAPPY READING
..
.
Aku, Ayana Shayra Bella. Anak seorang pemabuk dan seorang art.
Setiap hari pertengkaran besar jadi makanan sehari-hari ku dan kakakku.
Aku punya cita-cita besar. Pengen jadi dosen.
Aku sadar akan impian besarku sedangkan aku orang hanyalah orang miskin. Tapi tidak salah kan orang miskin ingin sukses dan merubah nasib? Bukannya mereka juga berhak bermimpi?
Seperti kehidupan sekolah pada umumnya. Dari TK sampai SMP, aku selalu kena bully gara-gara aku selalu juara 1.
Aku hanya punya satu teman, dulunya aku dan dia sangat dekat seperti saudara. Namun seiring berjalannya waktu dia berbalik memusuhiku dan menjadi ketua geng yang membullyku.
Waktu itu aku punya kesabaran seluas samudra, juga semangat besar buat belajar. Jadinya aku harus terima perlakuan buruk dari mereka semua.
Menurut ku, kalau mereka iri, maka turuti aku, bukannya memperlakukan ku sedemikian rupa.
Aku manusia sama seperti kalian dan aku juga punya hati.
Di saat kelas 7, aku punya satu orang teman. Namun ternyata dia hanya memanfaatkan ku.
Alhasil aku harus bertahan sendirian.
Mengadu pun kepada siapa?
Karena sakit hati dikucilkan juga di-bully, aku memutuskan mencari pelarian dengan cara menulis cerita di sebuah platform online.
Waktu aku kelas 9, aku ikut lomba menulis cerpen yang diadakan wali kelas ku.
Sebuah keberuntungan, aku menang juara satu dan mengalahkan murid kesayangan wali kelas ku.
Bukannya ucapan selamat yang aku dapatkan, aku malah dapat tatapan tajam dari semua teman sekelas ku.
Dan yang lebih membuat aku sakit hati adalah hadiah untuk ku barang bekas semua yang udah tidak layak pakai lagi. Beda sekali dengan murid kesayangan wali kelas ku yang hadiahnya masih baru.
Hari itu, aku patah semangat. Aku memutuskan untuk berhenti menulis. Semua cerita yang udah aku tulis aku hapus.
Aku merasa tidak dihargai. Aku merasa usaha ku sia-sia hanya karena aku tidak dianggap di kelas.
Hanya sebuah pajangan yang kehadirannya diabaikan.
Namun satu kejadian yang membuatku trauma dengan laki-laki. Apa lagi kalau bukan pelecehan.
Pelecehan di depan kelas saat jam pulang.
Yang lebih parahnya lagi pelakunya adalah temen sekelas ku yang juga pacar kakakku.
Aku mengadu ke guru juga orang tua ku, berharap aku bisa dapat keadilan. Tapinya tak ada yang peduli. Malahan orang tua ku marah dan menyebutkan ku malu-maluin. Kakak ku juga bohong. Katanya putus, ternyata masih lanjut. Alasannya demi kebahagiaan bersama.
Tapi aku tidak bahagia.
Aku pun bingung. Apakah aku terlalu egois untuk memaksa kakakku putus hubungan dengan lelaki itu?
Tapi di sisi lain aku sakit hati.
Sejak saat itu aku berubah menjadi pendiam, juga mulai membuat jarak diantara aku dan keluargaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️
Teen Fiction[BELUM REVISI] [WARNING KATA-KATA KASAR BERTEBARAN] ____________________________________ Description: "Pergi bukan berarti tidak kembali." Bella terkejut saat mengetahui bahwa rekan setimnya untuk mengikuti olimpiade MIPA adalah mantannya sendiri. M...