VI. The past always curses us. (3)

758 91 26
                                    

𓆩⟡𓆪

    Sudah beberapa tahun kamu tinggal disini, di Luofu. Betapa menyenangkannya hidup disini selama puluhan tahunnya, manusia datang dan pergi telah terbiasa di kehidupanmu.

    Kamu sudah sering dikenali warga sekitar, kedudukan mu disana pun cukup tinggi, seorang Alkemis. Kamu menguasai dua bidang; bertarung dan penyembuhan.

    Sejujurnya kamu tidak menyangka akan dapat menguasai pedang dalam 6 bulan, berkat ajaran Jingliu kamu sekarang menjadi sosok berharga. Tak terasa semuanya kini menjadi berbeda dari sebelumnya, namun suasananya tak akan pernah bisa berubah.

    Kamu sudah mulai akrab dengan seluruh rekanmu, mereka adalah harta yang paling berharga untukmu.

    "Ayo minum bersama!" Sorak Baiheng, semuanya pun turut menyatukan gelas mereka lalu meminumnya dengan puas.

    Sore ini kalian berkumpul bersama untuk mengobrol, setidaknya kalian butuh istirahat dari kegiatan masing-masing dengan cara berkumpul bersama seperti ini.

    Kamu memperhatikan gelas kecilmu yang berisikan arak, genangan air tersebut menunjukkan bayangan dirimu yang tengah tersenyum, sebelum akhirnya seseorang memanggil namamu.

    "Kamu tidak akan meminumnya, Jiejie?" Kamu menoleh kearahnya, Jing Yuan bertanya dengan nada santainya sembari memegang gelasnya.

    Astaga, rasanya baru kemarin kalian bertemu, kamu masih ingat penampilannya yang masih menjadi remaja lugu yang ceria. Kenapa sekarang ia terlihat seperti singa putih? Cepat sekali tumbuh dewasanya!

    Kamu terkekeh pelan. "aku takut mabuk lagi."

    "Minum saja~" suara seseorang ikut masuk kedalam pembicaraan mu dengan Jing Yuan, ia adalah Yingxing yang setengah mabuk, terlihat dari rona pipinya yang memerah.

    "Huh, kakek jangan kebanyakan minum!" Seru Baiheng, bukannya marah atau kesal melainkan ia tertawa.

    Kamu terkekeh melihat kedua insan tersebut tengah bercanda, tanpa ragu kamu meminum arak tersebut dalam satu tegukan. "Kalau aku mabuk jangan salahkan aku, ya~" tuturmu dengan kekeh.

    Jing Yuan tersenyum geli, tangannya perlahan menyingkirkan helaian rambutmu yang sedikit mengganggu pandangan, jari jemarinya tak lepas dari wajahmu, seakan ingin mengelus wajahmu dengan lembut.

    Kamu hanya menatapinya, Jing Yuan yang selalu kamu anggap adik sekarang menjadi lebih besar dibandingkan dirimu, ia terlihat menawan dan bijaksana.

    "Jiejie.. " Jing Yuan bergumam, tatapannya terpaku kepadamu. "Kau tampak cantik hari ini."

    Kamu hanya tersenyum, senyuman yang tak biasa, senyuman jahil. "Bukankah aku selalu cantik?" Tanyamu iseng.

    "Memang. " bukannya mendapat jawaban dari Jing Yuan tetapi kamu mendapatkannya dari pria naga tersebut, Dan Feng.

    Ia tersenyum tipis kepadamu, kenapa sekarang dia yang ikutan?

    "Aku kan bertanya kepada adik Jing Yuan!" Ujarmu, tidak marah ataupun kesal, hanya cemberut.

    "Tapi aku punya hak untuk menjawab, bukan?" Dan Feng terkekeh, satu tangannya memegang pipimu, ibu jarinya mengusapnya dengan lembut.

    Tak mau kalah, Jing Yuan memegang satu tanganmu dengan erat, lalu Yingxing yang menyadari dua pria tersebut tengah memanjakanmu, ia pun mengerutkan dahinya, merasa tidak adil.

Star Path - HSR x Readers .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang