Iridescent. [END]

Bab 15

"Akhirnya datang juga" Ucap Veranda melihat kedatangan Melody yg membawa Zee dibelakangnya

Melody lekas duduk disamping Naomi dan juga Veranda adiknya itu sedangkan Zee menatap bingung kearah tiga wanita dewasa itu

"Ini ada apa ya tan/bun?" Tanya Zee meminta penjelasan kepada tiga wanita dewasa itu

"Kamu aja deh yg jelasin ve" Sahut Naomi menunjuk kearah Veranda

Veranda menghela nafas lalu mengangguk, ia perlahan menatap kearah Zee

"Duduk dulu zee" Pinta Veranda lembut

Zee pun menurut ia mendudukkan diri dikursi yg tak jauh dari ketiga wanita dewasa itu, setelahnya Zee menatap lekat kearah Veranda

"Gini, sebelumnya tante minta maaf banget sama kamu persoalan yg dulu kesan pertama kamu kenal tante buruk banget ke kamu zee" Veranda menarik nafasnya

"Tante bener bener gatau kalo kamu anak dari sahabat tante sendiri yg sudah lama tante cari, tante ngerasa bersalah banget sama kamu yg dulu pernah ngejelekin kamu ngerendahin kamu.. tante bener bener minta maaf sebesar besarnya"

"Iya tante gpp kok, zee udh maafin lagian kan udh lama juga.. kenapa dibahas lagi sih?" Bingung Zee

Veranda melirik sekilas kearah Naomi yg dibalas anggukan pelan olehnya, Veranda kembali menatap Zee lekat

"Gpp kok tante cuma ngerasa ga enak dan bener bener ngerasa bersalah pernah ngatain kamu yg engga engga dulu, dan sekarang tante bisa minta satu hal sama kamu?"

Zee mengerutkan keningnya "Emm minta apa ya tante?" Zee benar benar belum tau arah pembicaraan Veranda mami dari kekasihnya ini kemana

Veranda menarik nafasnya perlahan "Tante minta kamu jagain shani bisa kan?"

"Kalo itu udh pasti kok tante tenang aja, zee pasti jag-"

"Tapi ini beda zee"

Zee kembali mengerutkan keningnya, ia berpikir banyak kemungkinan yg terjadi didalam benaknya itu

"Tante minta kamu jagain shani selamanya sampai akhir nafas terakhir kamu" Ucap Veranda

Barulah Zee menangkap arah pembicaraan mami dari kekasihnya ini mengarah kemana "M-maksut ta-tante n-nikah?"

Veranda mengangguk perlahan "Iya nikah sama anak tante, tante udh ga muda lagi zee.. tante ingin sekali ngeliat putri tante sendiri nikah, ini keinginan terbesar tante dan mendiang suami tante dulu sebelum dia pergi" Tutur Veranda

Zee sedikit terkejut ditambah dilanda dengan rasa bimbang lantas ia menatap kearah Naomi bundanya itu untuk meminta bantuan, namun malah Bundanya mengangguk seakan setuju dengan hal ini.

"Duh t-tante bukannya zee nolak buat nikah sama kak shani.. t-tapi di lain sisi zee masih terbilang muda emang iya udh cukup umur, t-tapi zee takut ga bisa menghidupi keluarga zee kelak setelah menikah dan satu lagi apakah kak shani mau menikah sama zee?"

"Kamu tenang aja zee, kamu sama shani terima beres aja kok, tinggal datang terus akad nikah aja udh" Sahut Melody

"T-tapi bun, k-kalo gitu ceritanya sama aja dong zee ga mampu buat ngehidupin kak shani"

"Terus kamu maunya gimana bang hmm?" Timpal Naomi lembut

Zee sedikit memikirkan cara agar tidak terlalu cepat menikah, ia mau saja menikah siapa sih yg tak mau menikah dengan wanita pujaannya yg seperti jelmaan bidadari, ia sangat ingin sekali menikah dengan Shani namun tidak dengan orang tuanya yg membiayai semua itu.. jika semua beban biaya di serahkan kepada keluarga maka Zee tak lebih dari seorang pengemis yg meminta minta sesuatu. Zee tak mau akan hal itu maka dari itu ia mencari cara untuk menunda sedikit lebih lama pembahasan ini.