Bab 24

8.6K 663 11
                                    

Pagi itu Sena sudah standby di ruang rapat karena mereka akan segera bertemu manajemen model yang akan bekerja sama dengan mereka

" Sen, dari tadi diliatin kok ga semangat gitu sih? " Tanya Riska pelan

" Ada yang lagi aku pikirin, padahal sebenarnya itu bukan sesuatu yang harus dipikirin, ngerti ga ris? " Ujar Sena yang bingung bagaimana menjelaskan perasaannya yang tak karuan

" Coba cerita, mumpung manager modelnya belum nyampe sini, kali aja aku bisa kasih saran"

Sena berfikir sejenak, dia memang butuh seseorang untuk dimintai pendapat walaupun sebenarnya itu sama sekali tidak berefek apapun

" Jadi gini, misal nih, ini misal yah, aku mimpi, mimpinya panjang banget rasanya udah bertahun-tahun didalam mimpi, sampe di titik aku nikah didalam mimpi, misalnya pas bangun, trus ternyata orang yang di dalam mimpi itu juga ada di dunia nyata, kira2 orang itu bakal kenal aku ga ris? " Tanya Sena sungguh-sungguh

" Kalo menurut kamu, secara logika, kira2 dia bakal kenal ga? " Tanya Riska dengan tenang

" Engga " Jawab Sena polos

" Jadi sebenarnya kamu itu udah tau kalo hal itu ga mungkin terjadi, kamu cuma butuh validasi dari orang lain untuk mendukung logika kamu sendiri kan? Haha, " Ujar Riska sambil diiringi tawa kecil

" Jadi kamu gelisah gitu, misal orang dalam mimpi kamu itu tiba-tiba kenal sama kamu di dunia nyata? " Tanya Riska lagi

" Iyaa " Ucap Sena membenarkan

" Ya ampun, ku kira ada masalah apa berat banget, yaudah, gini deh, misal pun tiba-tiba terjadi keajaiban orang itu kenal kamu, dan kamu merasa ga nyaman dengan hal itu, ya tinggal pura-pura ga kenal aja kan? " Saran Riska

Iya, bener juga kata Riska, kenapa aku ga kepikiran, tinggal pura-pura ga kenal aja kan

Tiba-tiba pikiran Sena terbuka setelah menceritakan hal tersebut pada Riska, Riska memang bisa di andalkan, pantas saja dia menjadi ketua tim mereka

" Iya, bener juga saran kamu ris " Jawab Sena yang akhirnya bisa tersenyum kembali

Ketika Riska hendak melanjutkan percakapan mereka, para staff dari manajemen model pun tiba, akhirnya mereka pun menyudahi percakapan tersebut dan memulai rapat

Setelah rapat dengan staff manajemen model selesai, tim Sena kembali melanjutkan rapat untuk tim mereka sendiri

" Jadi, sesuai dengan hasil rapat tadi, syuting iklannya kita mulai besok, untuk tempat dan waktu kita tetap atur sesuai jadwal yang sudah di susun sebelum nya, bu Sena dan saya besok yang akan ke studio nya, kalian handle baju2 untuk pemotretan lusa ya " Intruksi Riska pada rekan tim nya

Tidak banyak hal yang dibahas dalam rapat internal ini, karena sebelumnya mereka juga sudah membahasnya, setelah rapat selesai, tidak terasa waktu makan siang pun tiba

" Sen, mau ga temenin aku sekalian makan siang? " Pinta Riska

" Kan kita emang mau makan siang "

" Iya, maksudnya, temenin untuk hal lain juga, cuma berbarengan dengan makan siang timingnya " Cicit riska pelan

" Hah? Emang nemenin apa yang bisa dilakuin sambil makan siang?, lagian kenapa bisik2 segala sih, kaya rahasia gede aja " Ujar Sena masih bingung

" Ya ampun, ini emang rahasia, makanya aku ngomong pelan, ayo ke mobil aku dulu, di mobil aja aku jelasin, yang penting kamu mau kan? " Bujuk Riska

" Iya iya, gampang " Jawab Sena setuju

Akhirnya mereka berdua sudah didalam mobil bersiap untuk pergi makan siang, biasanya mereka akan makan siang di kafetaria perusahaan, namun jika Riska mengajak makan diluar, itu artinya ada sesuatu yang ingin dia bicarakan secara pribadi

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang