Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 1
. . .
"Anjinggg" Umpat Gema, membuat Nabila satu-satunya orang yang masih berada di ruang rapat Bem itu menoleh kaget.
"Gem? Lo kenapa?" Tanya cewek cantik itu pada ketua Bemnya yang terlihat sedang frustasi.
"Kayanya apa yang lo pada bilang bener deh Bil! Gue kayanya memang harus akhirin hubungan gue sama Claudya" Ungkap Gema.
"Kenapa lagi kali ini? Cemburu? Sama siapa lagi?"
"Lo" Jawab Gema, menatap Bila yang duduk di sampingnya.
Bila menghela nafasnya panjang, ia sudah sangat hafal dengan sifat cemburu Claudya yang sudah berada di tingkat dewa. Selama satu tahun lebih ini semua teman perempuan Gema telah menjadi sasaran kecemburuan Claudya.
"Jangan bilang gara-gara kita lagi buat proposal berdua?? Yaudah, suruh dia kesini gih biar sekalian bantuin kita!" Kata Bila kesal.
"Bentar ya Bil, gue temuin Caludya dulu diparkiran. Lo kalo mau pulang, pulang aja. Besok aja dilanjutin lagi" Kemudian Gema dengan tergesa turun, meninggalkan Bila sendiri dengan laptopnya.
Bila melihat kepergian Gema dari ruangan itu kemudian ia mengambil ponselnya untuk melihat pesan yang dikirim kekasihnya.
Gavin
Masih dikampus?
Iya ka. Ini barusan selesai, mau siap-siap pulang.
Kakak jadi jemput? di luar kayanya mau hujan?
Kamu di sana sama siapa?
Sendiri ka, Kenapa?
Kakak nggak bisa jemput?
Bukan. Aku mau itu 👉🏻👌🏻
Sabar ka. Tunggu aku pulang dulu
Aku yang jemput sayang, tapi kita 📱👉🏻👌🏻 dulu ya hehe..
Bila meremas ponselnya menatap chat yang dikirim kekasihnya. Sudah beberapa seminggu terakhir Gavin meminta permintaan yang aneh, ia meminta Bila untuk membuat video telanjangnya dan memuaskan dirinya sendiri, kemudian video itu akan dikirim pada Gavin sabagai bahan coli.
Padahal jika Gavin ingin, ia bisa langsung meminta Bila untuk keapartemennya dan melakukan hubungan badan bersama. Toh mereka juga sudah beberapa kali melakukan hubungan badan.
Namun permintaan Gavin itu tak bisa ditolak Bila, rasa sayangnya pada kekasihnya telah membutakannya, membuatnya rela melakukan permintaan konyol kekasihnya itu.
