Tok Tok Tok
"Masuk! Pintunya nggak dikunci."
Ceklek
Wajah Jeni muncul dari balik pintu kamar Jingga. "Sibuk nggak?" tanya Jeni dengan nada tidak enak, pasalnya Jingga terlihat tengah sibuk berkutat dengan laptop dan berkas-berkas yang berhamburan di atas mejanya.
Jingga menghentikan sejenak aktivitasnya. Ia melepas kacamata yang bertengger indah di wajahnya. "Lumayan, tadi ada sedikit masalah di kantor."
Jeni membulatkan mulutnya. "Kalau gitu aku balik lagi yaa? Semangat kerjanya biar uang jajan kita tambah banyak hahaha." kata Jeni yang diakhiri dengan tawa canggung.
"Masuk aja, Jen."
Jeni yang hendak berbalik kembali menatap sang kakak.
"Kerjaan teteh sebentar lagi selesai, kamu tunggu dikasur aja yaa?"
Belum sempat Jeni menjawab, Jingga terlihat sudah kembali memakai kacamatanya. Jingga kembali menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya yang membuat Jeni mau tak mau masuk kedalam kamar kakaknya.
Jeni mendudukan dirinya diatas kasur Jingga. Sesekali ia memainkan ponselnya untuk mengusir rasa bosan yang datang seiring berjalannya waktu. Jeni mengecek jam dari dalam ponselnya.
23:15
Jeni melirik Jingga yang masih saja sibuk dengan pekerjaannya. Sepertinya Jingga sudah melupakan keberadaan Jeni akibat terlalu fokus dengan pekerjaannya. Jeni menghembuskan napasnya pasrah. Ia secara perlahan membaringkan tubuhnya agar tidak menimbulkan suara yang bisa saja mengganggu Jingga.
Rasa kantuk mulai menghinggapi Jeni. Dirinya berulang kali memukul pelan pipinya agar ia tak tertidur. Namun, bukannya mereda rasa kantuknya justru semakin mengusai Jeni. Jeni menyerah, ia membiarkan rasa kantuk mengusai dirinya.
03:48
Jingga merenggangkan kedua lengannya lalu merapikan dokumen-dokumen yang berhamburan diatas meja kerjanya. Ia sedikit terkejut ketika melihat jam yang berada diatas meja itu.
"Udah jam segini?"
Jingga berbalik, sedikit terkejut ketika melihat Jeni yang sudah tertidur nyenyak. Ia menepuk pelan jidatnya. Benar saja, Jingga lupa jika Jeni tengah berada didalam kamarnya.
Jingga membenarkan selimut yang Jeni gunakan sebelum dirinya ikut berbaring tepat disamping Jeni. Masa bodoh dengan mencuci wajah, Jingga susah terlalu lelah untuk melakukannya.
.....
Drrt.. Drttt.. Drrt
"Engg." Jeni mengerang usai mendengar suara bising jam alarm yang berada diatas nakas samping kasur Jingga. Tangan Jeni bergerak cepat untuk mematikan jam alarm tersebut. Ia melihat waktu yang tertera di layar jam alarm.
07:00
"Eh?" Jeni terkejut usai merasakan tangan seseorang yang berada diatas perutnya.
Jingga menarik Jeni untuk kembali tidur. Ia mengunci Jeni dengan pelukan serta satu kakinya berada diatas perut Jeni.
Jeni terdiam sebentar. Dirinya terlihat menimang-nimang ucapan yang akan ia katakan kepada Jingga.
"Teteh semalam tidur jam berapa?" Jeni bertanya dengan nada canggung, pasalnya ia belum terbiasa kembali memanggil Jingga dengan panggilan tersebut.
Jingga tersenyum simpul. Ia mengeratkan pelukannya kepada sang adik. "Pas kamu tidur, teteh ikutan tidur."
Jeni menyatukan kedua alisnya. "Bohong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of Us
FanfictionIni adalah sebuah ff yang menghadirkan girlgrup Blackpink dengan nuansa lokal. Yuk ikutin kisah mereka!