(17). Anak Itu Lelah

42 19 2
                                    

🌻🌻🌻

Hidupku hancur sejak kau pergi. Harusnya, kau ajak aku juga. Aku sudah lelah disini.

-Krisan Putih-

¤¤¤

Bel istirahat sudah berbunyi, banyak anak-anak memilih berhamburan ke kantin, karena sudah pasti perut mereka minta untuk diisi ulang sebelum pelajaran selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel istirahat sudah berbunyi, banyak anak-anak memilih berhamburan ke kantin, karena sudah pasti perut mereka minta untuk diisi ulang sebelum pelajaran selanjutnya.

Handaru memilih berdiam di kelas, ia sudah menitip makanan pada Juna dan Cakha yang sempat mampir tadi sebentar.

Sekarang, ia tidak terlalu suka berinteraksi dengan banyak orang seperti dulu.

Jika banyak waktu kosong di sekolah, dibanding berbaur ia lebih memilih untuk menyendiri di perpustakaan, atau melipir ke atap gedung sekolah.

"Han, kamu apa kabar nak. Papa minta maaf karena jarang pulang dan lebih sering ditempat kerja."

"Mama kamu baik-baik aja kan ?, maaf karena Papa ga selalu bisa jagain kamu sama Mama juga."

"Papa lagi usaha buat pertahanin usaha (restaurant) keluarga kita, biar ga bangkrut (lagi)"

"Kamu kan juga tau, sejak Abang ga ada, satu restaurant kita yang dulu Mama kamu pegang sudah bangkrut total karena managementnya yang sempat ga baik kemaren, dan cabang yang diluar kota juga batal dibangun."

"Papa gamau nyalahin siapa-siapa, Mama, kamu, atau siapapun. Papa cuma mau perjuangin yang sekarang masih ada, biar ga banyak pegawai kita juga yang kehilangan pekerjaan. Papa minta maaf, kalau kehidupan kita sekarang ga seenak dan semewah dulu."

"Papa lanjut lagi cek berkas-berkas ya"

"Kamu jaga kesehatan baik-baik, jagain Mama kamu ya, tolong bantu Papa juga lewat doa ya nak".

"Heiiii AYYYYY", teriakan Kayla membuyarkan lamunan Handaru tentang kejadian semalam, dimana ia sempat bicara dengan Papanya lewat telepon.

"AYYY !!!, kamu kok ngelamun sih", suara nyaring Kayla kembali terdengar.

Ia mengambil kursi lalu duduk didepan Handaru, diikuti Juna dan Cakha yang sibuk meletakkan makakan mereka di atas meja.

Kayla adalah salah satu teman Han, Juna, dan Cakha sebab ia juga mengikuti ekskul panahan beberapa bulan terakhir.

Ia anak yang ramah, mudah akrab dengan orang-orang, persis Handaru (yang dulu).

"Jangan panggil gue dengan sebutan itu lagi", jawab Handaru.

"Loh kenapa ? Kemarin-kemarin lo ga pernah protes kok", sanggah Kayla.

"Gue pernah nyanggah, tapi lo ga pernah peduli, jadi mulai sekarang jangan panggil gue gitu lagi."

KRISAN PUTIH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang