BAB 17: D'Barak

19 4 0
                                    

Suara riuh sorak sorai ratusan penonton menghiasi kesunyian malam itu.

Tak peduli hari sudah larut malam, mereka tetap menyoraki nama Daniel, juga rival abadinya, Barra.

Suara deru mesin motor membuat penonton perempuan yang didominasi gadis muda berteriak histeris.

"Daniel!!"

"Daniel!"

"Daniel!"

"Daniel!"

"Daniel!"

"Daniel!"

"Daniel!"

"Barra!"

"Barra!"

"Daniel!!"

"Daniel!"

"Barra!"

Lagi-lagi balapan fenomenal antara ketua geng D'Barak dan ketua geng Bandit dibuka untuk umum, atau lebih tepatnya fans dari dua geng besar tersebut.

Mungkin banyak yang tak menyangka kalau Barra yang terkenal ramah dan baik hati juga kalem bisa senakal itu jika di arena balap.

"Daniel!!"

"Daniel!!"

Daniel melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, melewati tribun penonton yang diisi oleh puluhan anak muda seusianya.

"Ck. Gak bisa dibiarin." Barra menambah laju motornya hingga kecepatan maksimum.

Lelaki itu akhirnya berhasil mendahului Daniel. Tapi perlu diingat. Barra bisa mendahului Daniel masih bisa dihitung dengan jari.

Daniel tersenyum smirk dari balik helmnya.

Mereka berdua memasuki putaran terakhir. Daniel langsung memacu motornya dengan kecepatan tinggi hingga berhasil mendahului Barra lagi.

Barra panik. Saat ingin menambah kecepatannya, tiba-tiba knalpot motornya mengeluarkan api.

Seakan abai dengan keselamatan sendiri, Barra tetap melaju, berusaha mengimbangi Daniel yang semakin menjauh di depannya.

Zayden dan Vares deg degan melihat sengitnya persaingan Daniel dan Barra.

"Gak usah tegang, udah pasti Daniel yang menang." Suara Jovan memecah keheningan diantara mereka berlima.

"Tau, cuma kek gimana gitu. Ya gak Res?" Zayden menyenggol lengan Vares.

Vares mengangguk setuju.

"Barra emang bego banget dah." Abidzar, lelaki yang duduk tenang sambil bersandar itu mencemooh Barra.

"Setuju. Kalau kalah ya kalah aja. Gak usah lah maksain, daripada nanti bagi-bagi nasi kotak. Kan gak asik." Zayden menimpali.

"Mulut tuh dijaga, Bro." Tegur Adryan.

Satu detik berikutnya gemuruh sorak sorai meramaikan sirkuit malam ini lantaran Daniel berhasil finish lebih awal dari Barra.

Daniel menurunkan kecepatannya lalu menepi di pinggir lintasan. Daniel menoleh ke belakang.

Motor yang dikendarai Barra semakin takt terkendali. Motor itu melaju dengan kencang melewati Daniel lalu menabrak tribun kosong.

Terdengar bunyi dentuman keras yang membuat orang-orang berteriak kaget lalu histeris karena motor Barra dan Tribun yang dia tabrak hancur lalu meledak dan terbakar.

Daniel melepaskan helmnya sambil menatap kobaran api di depannya yang membumbung tinggi.

Teman-temannya Barra langsung mengevakuasi Barra yang hanya cedera ringan.

DIARY WITH DANIEL [LENGKAP]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang