#13

981 94 5
                                    

perjalanan dari apartemen ke pantai membutuhkan waktu kurang lebih 45 menit.
rin memarkirkan motornya, cuaca sekarang sudah tidak sepanas tadi.

"mau kemana dulu?" tanya rin

"main pasir!" seru bachira semangat

"nanti bajumu kotor" bachira memanyunkan bibirnya, "jalan-jalan aja mau? nanti kita makan" lanjut rin. bachira mengangguk,

"bibirmu sengaja mau dicium ya?"

"apasih nyebelin"

rin menggandeng tangan bachira, membawanya melihat-lihat souvernir yang terbuat dari cangkang kerang. "figurannya bagus" bachira mengambil salah satunya.

"mau beli?" tanya bachira, rin mengangguk. "kalo aku mau ini" bachira memperlihatkan hiasan dinding, "boleh"

setelah membayar mereka memutuskan untuk jalan-jalan lagi, rin melihat jam tangannya, pukul 5.30 sore "mau makan sekarang?" tanyanya. bachira berfikir sebentar lalu mengangguk, "boleh deh, udah laper juga aku. makan seafood ya?" rin mengangguk

kini mereka berada disalah satu penjual sea food, menunggu pesanan mereka datang. bachira mengambil ponselnya dan memfoto laut yang berada dibelakang keduanya. "lautnya cantik banget"

"tapi ada yang lebih cantik tau kak"

"hah? apa?"

"kamu"

wajah bachira memerah, "apaan si, kamu dangdut banget" ia memukul lengan rin pelan, rin hanya terkekeh geli. "kita ga foto-foto ni?" tanya rin.

bachira menatap rin tidak percaya, biasanya pria itu akan menolak apabila bachira mengajaknya berfoto, sekarang tiba-tiba ia sendiri yang menawarkan diri? aneh sekali.

"sini aku yang pegang" rin mengambil ponsel bachira, "liat sini" serunya, bachira menurut. keduanya tersenyum menghadap kamera. setelah beberapa foto diambil, pesanan mereka datang.

"wiiiii" mata bachira berbinar-binar melihat hidangannya, "selamat menikmati" pelayan itu pergi, "terimakasih" rin menyimpan ponsel bachira, lalu keduanya makan.

"pelan-pelan makannya" rin menatap bachira, pipinya menggembung lucu, rin ingin sekali menggigitnya namun ia tahan. takut bachira tantrum acara makannya diganggu.

selesai memakan semua hidangan- yang sebagian besar bachira habiskan, mereka berniat untuk melihat sunset. "hausssssss" rengek bachira.

rin melihat ke sekelilingnya, "es kelapa mau?" tanya rin, "mauuuuu" bachira mengangguk semangat membuat rambutnya ikut bergerak lucu. "tunggu disini aku beli bentar" rin beranjak.

seorang perempuan terlihat menghampiri bachira, "um permisi?" katanya. bachira menoleh lalu menunjuk dirinya sendiri, perempuan itu mengangguk, "eh? ada apa ya?" tanya bachira.

"anu- um anda terlihat tampan-" wajah bachira langsung berubah sombong, "emm.. boleh minta nomormu?" lanjut perempuan itu.

"bo-"

"sayang? ini siapa?" rin merangkul pinggang bachira, ia menatap perempuan dihadapannya datar. "ada urusan apa ya sama pacar saya?" perempuan itu langsung gelagapan, "a-aa maaf!" ia langsung berlari menjauhi keduanya dengan wajah yang memerah.

"kamu ngasih nomormu ke dia?" tanya rin, masih dengan wajah datarnya. bachira panik, "ENGGAK KOK" teriaknya. "nice"

kini mereka sedang duduk beralaskan karpet kecil- yang tadi rin sewa, menunggu sunset. bachira duduk didepan rin, menyenderkan tubuhnya pada dada yang lebih muda sambil menikmati es kelapanya.

"rinrin mau?" tanya bachira, rin menggelengkan kepalanya. "kamu marah?" tanya bachira lagi. "enggak, cuma kesel aja dikit" bachira memanyunkan bibirnya kemudian membalikkan badan dan mengecup rin dibibir. wajah rin memerah, "kak-" bachira kembali pada posisi awalnya.

"jangan marah" katanya lagi, "iya, udah ga marah" selanjutnya hening mereka sama-sama terfokus pada sunset.

"kak-"

"hm?"

"ngadep sini bentar"

"bentar ish, ini bentar lagi mataharinya tenggelam"

"bentar aja"

"no!"

rin mengalah, ia kemudian memeluk tubuh kecil didepannya dengan erat kemudian berbisik, "ayo kita menikah" dengan cepat bachira berbalik menghadap rin, "hah?"

"kak meguru, kamu mau menikah sama aku?"

"hah? jangan bercanda"

"aku enggak"

"serius?" rin mengangguk sambil tersenyum, wajah bachira memerah, "iya, aku mau" katanya pelan.

"hah? apa? aku ga denger"

"mau"

"mau apa kak? yang keras coba"

"AKU MAU NIKAH SAMA RINRIN" teriaknya, membuat pengunjung pantai yang lain menatap keduanya, lalu tepuk tangan dan ucapan selamat mulai terdengar. bachira memeluk rin, menyembunyikan wajahnya.

"lucu banget si kamu" rin balas memeluk bachira gemas, suasana mulai kembali normal.

"diem!!"

"hahaha"

[Rinbachi] Sweet.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang