Ara menatap Yessica yang lemas dan penis belt di tangannya, karena alat itu sudah berada di tangannya maka dia akan menggunakannya.
Pakaian Ara berjatuhan di lantai sekarang tubuhnya tidak tertutupi sehelai kain pun. Setelah itu dia merangkak naik ke kasur kembali mencium bibir Yessica dan kedua tangannya membuka pakaian Yessica satu persatu.
Kedua bertelanjang sekarang.
Ara terus melumat bibir semerah cerry di depannya dan Yessica dia yang tidak merasa lemas lagi membalasnya rakus, gigi dan lidahnya bergantian memainkan bibir Ara.
Lenguhan keduanya kembali terdengar. Setelah merasa kesulitan bernafas bibir mereka berpisah dan hanya meninggalkan deru nafas yang kuat.
Ara menghela nafas panjang, dia kemudian bangun berdiri meraih penis belt yang tergeletak diatas kasur dan memakainya.
"A-apa...y-yang..." Mata Yessica melotot dan dia tanpa sadar merapatkan kedua pahanya.
Alat yang Ara pakai jauh lebih besar dan panjang dari jari-jari ramping Ara, jika jari Ara saja mampu membuatnya kesakitan apalagi benda di depannya. Yessica menggeleng....
Ara kembali merangkak kearahnya, mengusap lutut Yessica. Matanya yang berkabut menatap intens manik mata Yessica.
"Hanya sakit diawal, aku janji akan bergerak pelan" Bujuk Ara, matanya menyipit saat tersenyum.
Yessica mengigit bibir bawahnya tidak tahu apakah harus menolak atau menerimanya.
"Pelan-pelan..."
Yessica mengalah dengan wajah malu-malu dia meregangkan kedua pahanya memberi ruang kepada Ara yang mendekat kearahnya.
"Tahan sebentar, oke?" Ara mengecup bibir Yessica sebentar.
Kepala Yessica mengangguk, dia takut tetapi juga ingin tahu bagaiman rasanya. Ara kemudian mengangkat kedua kaki Yessica kebahunya dan memajukan penis belt yang dipakainya, mendorong pelan melewati lubang vagina Yessica yang basah.
"Sshhh..." Yessica meringis pelan saat merasakan sakit yang lebih sakit daripada ketika jari Ara menusuknya masuk.
Semakin dalam tusukan Ara maka semakin kuat juga rasa sakit yang Yessica rasakan, dia tidak tahan lagi. Bokongnya tanpa sadar mundur kebelakang berusaha menghindari benda tumpul di bawahnya, Ara yang melihat itu menahan pinggang Yessica dan fokus memasukkan penis belt yang dipakainya.
"AKHHH!" Yessica memekik hebat saat Ara dengan sengaja menghentak masuk, matanya memanas dan air matanya menetes keluar. Dia tanpa sadar meraih lengan Ara dan mencakarnya meninggalkan luka gores yang jelas.
"Sakitnya tidak akan lama aku janji..." Ara melumat payudara Yessica berharap rasa nikmat yang diberi membuat Yessica lupa dengan rasa sakit di vaginanya.
1 menit berlalu.
"Ahhh...hhhmmmm" Yessica mendesah kecil merasakan lidah dan tangan Ara bermain di payudaranya, matanya terpejam.
Melihat Yessica yang mulai tenang Ara menggerakan pinggulnya pelan dan hati-hati.
"Ahhh..sshhhh"
Saat Ara bergerak pelan Yessica meringis, kepalanya mendongak keatas dan bokongnya sedikit naik merasakan sakit....
Pinggul Ara terus bergerak dari yang pelan dan lembut berubah kuat dan dalam, hal itu dia lakukan terus menerus.
Rasa sakit yang Yessica rasakan kini berubah menjadi kenikmatan. Lubang vaginanya terasa penuh, dia menyukainya....
Ara terus bergerak dan Yessica yang berada di bawahnya memegang lengannya saat tubuhnya ikut tersentak mengikuti tusukan Ara.
"Ahhh...Arahhh...yahhh...enakkkk"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession (Chika×Ara)
Romance"Sekarang ada aku, kamu tidak akan kesepian lagi ditengah hujan" (Ara Natio Harlan) "Dulu saat aku kehujanan dan sendiri kamu datang membawa kehangatan, tapi saat kamu kehujanan dan sendiri aku hanya bisa menatapmu dari jauh. Aku minta maaf Ara...."...