Nabila tengah melihat album kenangan nya saat masa SMA. Meskipun belum ingat seutuhnya, ia merasa senang ketika ia melihat dirinya sendiri tertawa selepas itu.
Nabila mengamati satu foto dirinya dengan seorang lelaki dengan kalimat
" kita adalah manifestasi dari langit." Rony Revindra Parulian." Revindra ? Bukannya Revandra ya. "
Nabila mulai mengamati album itu, setalah sebuah nama yang menjadi sebuah tanya besar di kepalanya.
" Revin, Revan? Orang yang berbeda ? "
_________Setelah kejadian dimana ia menemukan sebuah teka-teki baru Nabila ingin segara bertanya pada Salma. Ia harap mendapatkan jawaban dan segera kembali pulih.
Nabila berangkat ke kampus karena hari ini ada dua mata kulah. Nabila mengendarai motornya dengan hati-hati karena jalan sedikit licin akibat hujan satu jam yang lalu.
Setelah sampai di parkiran gedung, Nabila menuju kelasnya di lantai tiga. Jam menunjukkan pukul sepuluh dua puluh, yang artinya kelasnya sepuluh menit lagi akan mulai.
Kelas masih kosong dan Nabila memilih duduk paling depan. Bukan karena ingin ada labeling bahwa dia anak pintar, tapi ketika duduk di depan ia merasa lebih mudah mengerti.
Kelas mulai ramai dengan kedatangan teman sekelas Nabila. Ada yang baru datang sambil bernyanyi, tertawa dengan temannya dan ada yang seperti Nabila memilih mendengarkan musik lewat earphone.
Nabila menoleh saat ada yang menepuk pundaknya dan tersenyum saat mengetahui bahwa ia adalah Anggis.
" Halo Anggis, selamat pagi ." Sapa Nabila.
" Selamat pagi juga Nab ku " jawab Anggis sembari memeluk Nabila dari samping.
" Tahu gak Nab, kejadian waktu di cafe yang kamu diajak nemenin kak Rony nyanyi itu jadi trending di Twit** loh dan fyp di beberapa sosial media. "
" Kamu bagiin video yang ada di hp kamu?" Tanya Nabila sembari menatap nyalang
Anggis menggelengkan kepala cepat.
" Apaa engga ish. Aku cuman video dan gak di share ke publik ya.. "
Nabila mengangguk dan tersenyum. Sebenernya ini yang Nabila tidak suka jika ada kedekatan dengan kating terlebih kating yang paling di notice seantero kampus.
" Anggis boleh gak kalo aku minta buat gak obrolin hal itu. Aku kurang nyaman "
_______________Keperluan Nabila di kampus sudah selesai, sebelum pulang ke rumah Nabila merasa ingin mengendarai motor tanpa arah, ia ingin menikmati waktunya sendiri.
Nabila bergegas melajukan motornya saat dari jauh dia mendapati Rony yang berjarak kurang dari tiga meter. Nabila tengah tidak ingin berinteraksi dengan orang itu.
Mengendarai motor sendirian lebih banyak hal yang bisa dinikmati, selain bisa melatih kesabaran karena macet tapi bisa menjadi sebuah self-reward karena bisa menikmati kota Bandung tanpa di rusuhi.
Selama tiga puluh menit Nabila menghabiskan waktu di perjalan, tidak ada tempat yang di singgahi hanya melajukan motor tanpa tujuan.
Perut yang keroncongan mengharuskan Nabila untuk singgah di tempat makan. Kata nyaman terucap begitu saja ketika sampai di tempat makan ini.
Nabila mengedarkan pandangannya untuk melihat meja mana yang akan ditempati.
" Mau pesan apa teh ? " Tanya pramusaji.
" Umm paket ayam bakar sama es teh manis ya teh, makasih "
" Di tunggu sepuluh menit ya teh, saya permisi "
Setelah memesan, Nabila memilih memainkan ponselnya untuk bermain Pou. Nabila mulai menyalakan lampu di kamar Pou dan memberi makan. Saat tengah asyik Nabila mendengar seseorang menyebut namanya dari meja belakang.
Nabila merekam pembicaraan itu takutnya akan menjadi bukti jika ada hal-hal tak terduga di alaminya.
" Kemaren-kemarin gw udah ajak Nabila ke makam ketemu Revin yang sering di panggil Nabila Ony. "
" Nabila udah tahu soal lo itu kembaran Revin ? "
" Belum, gimana caranya? Sedangkan ingatan dia belum pulih. Yang dia ngeh gw adalah Ony nya, Rony Revindra Parulian adek gw terlebih muka kita mirip karena kembar kan. Dia gak tahu kalo gw Revan orang yang menyebabkan dia kehilangan Revin di hidupnya."
" Dan jangan lupakan karena kehilangan Revin, Nabila pun mengalami kecelakaan dan hilang ingatan "
Kepala Nabila berdenyut nyeri. Rekaman suara itu Nabila simpan di handphonenya. Nabila melihat tangannya yang tremor dan cukup dingin. Respon Nabila hanya mengulas senyum nanar.
" Setelah ini siapa lagi yang seharusnya aku percaya ?"
•
•
•
•
•Jadii gini, Ony yang dekat bahkan menjalin hubungan dengan Nabila itu namanya Rony Revindra Parulian. Sedangkan yang saat ini dekat dengan Nabila adalah Rony Revandra Parulian abangnya Revin.
Mudah-mudahan ngerti ya :)
Dan tetap berlayar di kisah ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
RONA
FantasyAku tak menyangka bisa jatuh hati. Di yakinkan dengan penuh tenang. Kau dapati ku penuh luka, sedang kau datangiku penuh warna. ~Nabila Anasera Kau selalu berharga, bukan aku yang memberimu warna tapi kita menjadi warna indah jika bersama bukan? ~R...