Di tengah kegelapan malam Taehyung menatap pantulan cahaya rembulan melalui genangan air di bawahnya. Matanya gemetar ketika menatap dari kejauhan. Terdapat banyangkan dirinya yang menjijikan. Dia tidak tahu lagi bagaimana menghentikan pikiran jahat dalam dirinya.Sekarang dia menyadari bahwa segala hal yang Jungkook lakukan untuknya demi menjaga dari Vante. Bukan orang lain yang menyakitinya dan keluarganya namun dirinya sendiri. Jika dia berakhir maka semua alasan dari masalah yang datang ke hidupnya akan hilang. Keluarganya bisa hidup dengan tenang.
Dia menaikkan salah satu kakinya ke pembatas jembatan dan mulai berdiri di antara kedua kakinya sebelum akhirnya menceburkan dirinya sendiri ke dalam air sungai. Tubuhnya tenggelam dalam air yang dingin. Perlahan dia merasakan sesak di dadanya kemudian menjadi sulit bernafas. Tubuhnya begitu lemas ketika air perlahan menyeretnya hingga ke dasar sungai. Larut dan semakin larut pengelihatannya pun mulai menghilang.
Sebelumnya dia melihat seseorang berenang menuju ke arahnya.
Taehyung terbatuk-batuk sambil mengeluarkan air dari mulutnya.
"Kau baik-baik saja?" Tanya seseorang tersebut lalu memberikan sebuah jaket padanya.
Taehyung tidak berniat untuk menjawabnya. Dia berdiri dengan kesulitan lalu melemparkan kembali jaket itu ke pemiliknya.
"Harusnya aku mati hari ini" Kata Taehyung sebelum pergi.
"Hey, tunggu. Aku baru saja menyelamatkanmu, apa kau tidak berniat untuk berterima kasih padaku?" Tanya orang itu yang kemudian mengikutinya dari belakang.
"Akh...ahh..." Taehyung berhenti tiba-tiba sambil memegangi perutnya yang kesakitan.
"Apa yang terjadi?" Tanya orang itu mendekatinya.
Taehyung menggigit bibirnya sendiri untuk menahan rasa sakit dan kembali mencoba untuk berdiri mengabaikan darah yang mengalir ke selangkangannya. Hingga di secara tiba-tiba pingsan.
.
.
.
Taehyung terbangun di ranjang rumah sakit dengan selang infus yang terpasang pada tangannya.
"Kau sudah bangun?" Tanya seseorang begitu dia membuka matanya.
Mengejap beberapa kali, sebelum Taehyung akhirnya berusaha bangkit dari duduknya. Dia merasakan kepalanya begitu sakit bahkan seluruh tubuhnya juga.
"Kau baru saja mengalami pendarahan" Kata orang itu padanya sembari menyodorkan segelas air.
Tapi Taehyung tidak bergeming dia benar-benar tidak peduli dengan semua itu. Lagian mengapa dia harus perduli ketika bahkan dia berusaha untuk bunuh diri dan tekadnya sangat bulat.
Dengan sengaja dia mencopot selang infus yang terpasang pada lengannya. Sedikit meringis saat merasakan ada sedikit darah yang mengalir keluar dari sana.
"Hey, apa yang kau lakukan?" Tanya pria itu begitu melihatnya turun dari brankar dan berjalan tertatih mendekati jendela.
Melihat Taehyung membuka daun pintu jendelanya begitu lebar dan berniat melompat dari sana, pria itu pun segera menariknya ke belakang.
"Lepaskan! Hiks... biarkan aku mengakhiri hidupku" Teriak Taehyung sambil menangis lalu memukul orang di belakangnya.
"Kau gila, setidaknya lahirkan dulu bayimu sebelum kau mencoba bunuh diri. Kau begitu pengecut membawanya untuk ikut serta terbunuh" Kata orang itu kemudian secara perlahan dia mampu menenangkan Taehyung dan kembali membawanya duduk ke atas brankar.
"Tunggulah di sini, sebentar lagi Jungkook akan kemari untuk menjemputmu" Ujar orang tersebut sembari mengusap lembut bahu Taehyung.
"Siapa kau? Kenapa kau kenal dengan suamiku?" Tanya Taehyung dengan terkejut, dia menghindari sentuhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho ✓ (ʙʟ)
FanfictionTaehyung membenci suaminya yang psikopat. Jk Top! Tae Bottom! [Kookv]