"Gimana perasaan mu??" Yuta tidak ingin memaksa Haechan untuk keluar rumah hari ini, dia hanya ingin memastikan kalau Haechan tidak sedih karena pikiran nya sendiri, "lebih,,, baik!! Kurasa" Yuta tersenyum, tangan nya ia bawa untuk mengusap kepala Haechan, "jadi pergi" Haechan mengangguk, dia juga tidak mau terus merasa terpuruk karena keadaan nya, masih mending ngk perlu berbulan-bulan seperti Taeil, setidaknya Haechan masih bisa mensyukuri teguran dari Tuhan untuk mengistirahatkan tubuh nya sejenak."Di luar lagi panas, yakin keluar sekarang" ibu Haechan menyiapkan beberapa makanan ringan, sebenarnya tidak perlu!! Yuta takut merepotkan, tapi kata ibunya Haechan, anaknya itu kalau sedang di rumah tidak suka jajan, dan lebih memilih mengganggu ibunya untuk membuat camilan. "Kami bisa beli di sana eommanim" ibunya Haechan tersenyum, mengelus rambut hitam Yuta, "tidak apa, biar kau juga bisa mencicipi masakan ku" Yuta akhirnya mengangguk dengan menerima kotak bekal, "ayo Hyung, aku sudah siap"
"Oh ya, Sooyoung meminta ibu, agar kau mengaktifkan ponsel mu" Haechan menatap ibunya sebelum memeluk wanita yang begitu ia cintai dalam hidup nya itu, "nanti saja, katakan padanya kalau oppa nya juga rindu" ibunya mengangguk, dia mengelus punggung anak sulung nya, dia tau kalau saat ini Haechan sedang kurang baik. Adik Haechan yang satu itu sedang menempuh pendidikan nya di universitas yang ia impikan, jadi anak kedua dari empat bersaudara itu sedang berada di luar negeri.
"Hati-hati di jalan ya nak Yuta" peringat ibunya Haechan, Yuta tersenyum sebelum membungkuk sopan dan memutari mobil nya untuk keluar dari area pekarangan rumah keluarga Haechan, "eomma, kalau Hyun jadi menyusul, suruh telfon Yuta Hyung saja" pesan Haechan sebelum mobil Yuta meninggalkan pelataran rumah nya, hanya keheningan yang mengisi perjalanan mereka, sesekali Yuta melirik kearah Haechan, nampak anak itu melihat keluar jendela tanpa bersuara, "apa keputusan kita jalan-jalan hari ini kurang tepat" Haechan menoleh, "kenapa??" Yuta menatap Haechan sekilas sebelum kembali fokus kejalan.
"Aku pikir kau masih belum mau keluar" Haechan menggeleng, dia juga bosan jika hanya berdiam di rumah saja, "sebelum besok kembali ke Seoul, setidaknya kita nikmati waktu untuk merefresh otak kita Hyung" jawab Haechan dengan pandangan keluar, Yuta tidak lagi bersuara, dia melajukan mobilnya sesuai dengan arahan Haechan.
______
"Kenapa ponsel Haechan masih ngk aktif" sedari kemarin, Jaemin terus saja menggerutu, Haechan tidak bisa di hubungi, lalu menelfon Yuta tidak di angkat, sebenarnya apa sih yang mereka lakukan sampai tidak mau di ganggu, "sudah lah Na, besok juga dia kembali" seru Jeno santai, Jaemin melempar nya dengan bantal sofa, "kau itu" omelnya, Jeno hanya diam, siapa juga yang tidak merindukan teman usil nya itu, Jeno juga merindukan nya sama seperti Jaemin dan lainnya, tapi!! Kalau Haechan nya sendiri menutup diri tidak mau di ganggu ya Jeno bisa apa selain menunggu Haechan.
"Jen, biarin saja!! Sudah tau Jaemin sekarang lagi mode senggol bacok, tau kalau temannya lagi ngk baik, kau itu tidak bisa baca situasi apa" oceh Renjun, Jeno mendengus, kan ini semua karena Haechan, mereka jadi uring-uringan ya karena anak nakal itu tidak ada kabar sama sekali.
_________
"Bagus juga tempat nya" gumam Yuta sambil mendudukan dirinya di rerumputan, "tempat ini memang ramai, tapi mereka mengerti privasi, jadi tenang saja!! Tidak akan ada yang menggangu kita" terang Haechan sembari ikut duduk, "bekal dari ibumu, kau sudah membuka nya" Haechan menggeleng, dia menaruh kotak bekal nya di samping Yuta. "Kalau Hyung lapar, buka saja dulu" Yuta mengeluarkan ponsel nya memotret beberapa spot yang menurut nya bagus, membuat story untuk ia pamerkan pada anak ilichil dan member nya yang lain, tau kalau mereka pasti sebentar lagi ribut di roomchat grup Nct.
Sejuk🙂
Itu caption Yuta dalam story wa nya, iya sebagai konsumsi pribadi saja, dia tidak akan membagikan nya pada orang banyak, "yakin, sebentar lagi ponsel ku akan meledak" Haechan menatap nya bingung, setelah Yuta menunjukkan apa yang di perbuat Yuta, Haechan paham apa yang akan terjadi, "kau sengaja"
"Eum, benar" Haechan menggeleng heran, ada ada saja Hyung nya ini, tidak sampai lima menit, ponsel Yuta serasa di berondong ratusan peluru, yang membuat Yuta terbahak dan Haechan yang duduk di sebelah nya terkekeh, tau apa yang terjadi.Iya Yuta benar, tapi bukan anggota ilichil yang heboh, malah anak dream yang kini berisik mengisi room dengan rajukan mereka, di dominasi Jaemin yang tidak rela kalau Haechan pergi hanya bersama nya saja.
"Lihat, teman-teman mu memang menyeramkan" Yuta kembali menunjukkan ponsel nya, Jaemin menyuruh Yuta untuk mengatakan pada Haechan supaya ponsel nya di hidupkan, "biarkan saja, kalau Hyung risih matikan saja" suruh Haechan, Yuta tidak berniat untuk melakukan nya, dia malah meladeni anak dream demi untuk mengejek mereka.
"Hahahaha, lucu sekali mereka" pekik Yuta, Haechan menoleh kanan kiri karena kini mereka berdua menjadi perhatian orang-orang yang juga sedang meneduh di beberapa pohon yang ada disana, "Hyung, pelan kan suara mu, mereka melihat kita" Yuta masa bodo, dia tetap terkikik dengan membalas semua pesan dari member dreamis, "astaga" keluh Haechan malas.
"Oh,,, Jaemin menelfon" seru Yuta heboh, "ya angkat lah" Yuta menggeleng heboh, "terus"
"Kau saja" Yuta melempar ponsel nya pada Haechan, yang membuat mangnae nya itu menatap nya dengan melotot kan matanya, "ngk mau, kan Hyung yang buat ulah" Yuta dan Haechan rebutan tidak mau menjawab.
"Aish,,," mengusak kasar rambut nya, Haechan menekan tombol terima lalu terdengar suara gaduh yang membuat telinga nya pengang, "hal-"
"Yak! Nakamoto Yuta, kurang ajar sekali, kami menunggu Haechan dan kau malah membawa nya jalan-jalan eoh" Haechan reflek menjauhka ponsel Yuta, Yuta meringis mendengar teriakkan pemuda Na itu, wuahhh,, sangat menyeramkan. "Na" Jaemin langsung diam sebelum, "Haechan-ie,,,," panggil nya heboh, Haechan memandang sukan pada beberapa orang disekitar mereka, padahal Haechan tidak menyalakan loud speaker, "aku tidak kemana mana, pelan saja bicara nya"
"Aku itu kangen tau,,," pekik Jaemin tidak terima, Haechan terkekeh sebelum suara Renjun juga menyambut diseberang, "kemana ponsel mu, kau menjual nya"
"Eum, aku butuh uang untuk berlibur" terdengar decakan di sana, "ck, berlibur apanya!! Kau itu melarikan diri, bukannya berlibur bodoh" Haechan menghela nafas, "maaf"
"Kenapa malah minta maaf " kini suara Jeno, apa mereka semua sedang berkumpul, "kalian sedang bersama ya, kenapa ganti-gantian yang bicara??"
"Iya, karena nomor Hyung mati, jadi kami tidak bisa menelfon Hyung, berujung semua orang frustasi disini, Jaemin Hyung paling parah" omel Chenle tanpa henti, Haechan terkekeh lagi, lalu melirik Yuta yang nampak diam menikmati camilan buatan ibu Haechan, hanya cookies coklat kesukaan anak itu dan beberapa buah yang sudah di potong kecil agar mudah di tusuk menggunakan garpu dan memakan nya, "aku juga merindukan kalian, tapi untuk sekarang aku ingin sendiri"
"Sendiri apanya!! Kau bersama Yuta Hyung," lah, Mark juga disana ternyata, "kau ikut-ikutan Hyung" dia berpikir sebentar lagi pasti suara Ji-Sung, yakin Haechan. "Eum, karena memang kami lagi di dorm" kan benar, "kalian libur??" Tanya Haechan, Yuta mah tidak akan merebut ponsel nya dari Haechan selama anak itu mengobrol dengan dreamis, tau Yuta kalau mereka akan ngamuk jika Yuta melakukan nya, "mbull, ganti ke panggilan video ya" Haechan memang mengalihkan telfon nya, tapi pemandangan pertama yang anak dreamis lihat, ya itu. Pohon dan beberapa orang yang lewat, "wajahmu mana??" Tanya Jaemin gemas, "aku disini" wajah manis Haechan membuat mereka antusias dengan anak itu, "kau semakin kurusan ya" kok?? Baru dua hari, kurus dari mana nya, "heh, baru kemarin aku kemari, kau bilang sudah kurus"
Renjun tergelak begitu pun Yuta, dia jadi di tarik Haechan agar terlihat juga, "kelihatan banget yang di sebelah seneng" cibir Jaemin, Yuta tersenyum miring, "wae?? Kau iri??"
"Jelas lah" pekik semua anak dreamis, Yuta dan Haechan sama-sama meringis dan memejamkan mata mereka, astaga berisik sekali anak anak itu, ya sebelas dua belas lah sama Haechan, kan memang sama sifat mereka tuh wkwkwkw.
Pulang ke Seoul jangan??
Kan kasian Yuta nya, momong bayi beruang nya Taeyong.🤭🤭🤭🤭
Kasian banget gue, ngk ada apa yang mau beliin kuota apa hiksss,,,
Canda 😁😁😁✌️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayi (Baby) Haechan Maknae 👶✔️
De Todosi bocil kematian yang di sayangi hyungdeul nya.. si bayi yang mau menjadi dewasa tapi selalu di manjakan oleh orang sekitarnya. Haechan mang-ne brother ship ilichil Hyung manajer hyung staff dan lain-lain