hari 02

86 77 25
                                    

Nando berlari di mana Hazel dan Hezel tergelatak lemah, satu persatu nando gendong dengan pelan ia letakkan ke kursi penumpang.

" kebanyakan bengong kalian, buru bantuin gua bawa mereka ke rumah sakit " teriak Nando dan di angguk ki oleh teman lainnya

Sesampai di rumah sakit Hazel dan Hezel di larikan ke UGD. Nando yang tadi nya ingin ikut masuk di cegah oleh perawat. Nando pasrah tak bisa berkutik sedangkan teman yang lainnya hanya duduk di kursi penunggu

" Hen, gua minta tolong ke lo ngurus administrasi, tenang gausah panik kebetulan gua bawa, nih " ucap Nando dengan menyodorkan beberapa lembar uang kertas

" siap "

Nando mencoba menghubungi papa Hazel tetapi panggilan itu di tolak dengan cepat oleh sang pemilik. dalam batin dirinya sudah mengumpat berkali - kali bahwa feeling tak mengingkari. Papa hazel tak akan perduli dengan hubungan sangkut paut anak - anak nya

" Arghh, bapak ngga becus " frustasi nando

" kenapa ndo ?" Tanya kazam

" gpp, gua izin pergi dulu ke rumah Hazel, buat kabarin keluarga mereka lo pada tunggu disini " sambungnya dan langsung ngibrit ke luar area rumah sakit

" Buset dah tu anak, berasa yang sakit keluarga nya diri kek panik amat " kata Abim

" tandanya dia punya jiwa manusiawi tinggi, kaga kek lo ada orang kecelakaan malah di foto jadiin story " sewot Mahen

" kalau gitu gua ke administrasi dulu " sambung mahen

Kini punggung Mahen sudah tak terlihat lagi. Kazam langsung mempraktekkan ucapan mahen dan memfoto di depan muka abim seperti saat kazam melihat abim tengah memfoto korban tabrak lari

Abim yang sadar di ledek oleh Kazam protes " apaan si loe nggak a6 "

Kazam mengikuti ucapan dan gaya bicara abim " apaan si loe nggak a6 "

" janc*k lo zam " umpat Abim

" ini rumah sakit mbre jan bikin ulah di tempat beginian, nggak seru serius dah " kata verdo

Semua langsung kicep jika verdo mengeluarkan sepatah kata, suasana saat ini rasanya sunyi, hening, hanya angin lewat. Selang beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruang UGD. Semua remaja itu spontan berdiri dari kursi berharap dokter memberi informasi baik

" bagaimana dok keadaan teman saya ?" Verdo nyelonong membuka percakapan sebelum dokter mengatakan sepatah kata

" sebelum nya apakah di antara kalian ada keluarga pasien ?" Bukannya menjawab tetapi dokter mlah menanyakan keluarga

" nggak ada dok, tapi belum lama tadi salah satu dari teman kami pergi ke rumah pasien untuk memberi tau keluarganya " jawab Abim

" baik langsung saja jelaskan saja, pasien masih perlu pemantauan dari kami jadi saat ini belum bisa di pastikan untuk di bawa pulang " jelas dokter

" seperti itu ya dok, tapi apakah sudah bisa di jengguk ? " jawab abim

" sudah bisa setelah pasien di pindahkan keruang rawat inap "

" baik dok, terima kasih " ucap mereka bersamaan

Dokter dan perawat itu kini sudah pergi tersisa mereka bertiga. Terdengar jelas ada panggilan alam untuk Abim. Verdo dan Kazam hanya saling memandang satu sama lain

" Udah di panggil nih gua hehehe, izin ketoilet bentar ya cuk " ucap Abim dengan cengengesan
" sok " jawab Verdo mengiyakan

" silahkan " jawab Kazam mempersilahkan

Mendapat izin dari kedua temannya Abim ngibrit ke kamar kecil karna sudah tidak kuat menahan boker. Sudah semakin mengecil tubuh Abim menandakan sudah menjauh dari ruang tunggu

" Verdo sama Mahen napa kaga balik balik dah padahal udah dari tadi "

" iya juga, udah satu jam yang lalu mereka nggak balik, bentar gua coba telfon Nando " jawab Kazam

" okee, lo telfon Nando gua nyusul Mahen. Lo berani kan di sini sendirian ?"

" berani lah anj*r "
" hahaha kirain kaga, gua duluan ye "

" hooh sono "

🩹🩹

di rumah keluarga Hazel. Nando menekan tombol bel berharap segera di buka oleh tuan rumah.

" pada kemana sih orang orang nya " Nando mencoba menekan tombol bel kembali mungkin saja tadi tidak ada yang mendengar. Benar saja sang tuan rumah baru membuka kan pintu untuknya

" loh rupanya den Nando ? Nak Hazel lagi - " ucapan bibi di potong begitu saja

Potong Nando " Hazel lagi di RS sama saudara nya bi, niatnya saya ke sini mau ngabarin keluarga Hazel sama Hezel tapi nihil yang keluar cuma bibi " jelasnya

" Astagfirullah, nak Hazel sama Hezel kecelakaan ?" Tanya bibi

" iya bi, kalau boleh tau papa sama mama Hazel di mana sekarang ?"

" urusannya repot den, bibi ngga bisa jelasin. Gini aja bibi ikut den Nando ke rumah sakit ya ?" Pinta bibi

" oke bi kalau gitu, boncengan sama saya ya " tawar Nando

" iya den, bentar bibi mau ganti baju aden tunggu di dalam dulu "

" makasih bi, Nando tunggu di luar aja" dan di angguk i oleh bibi

--------

" Aduh den, naiknya susah bibi pakai rok ini "
" bibi pegang pundak saya, biar nggak jatuh " pinta Nando sambil menepuk bahu nya sendiri

" gpp ini den ? Aduh bibi jadi ngga enak " kata bibi menahan senyum. Gini - gini bibi pernah mengalami masa muda

" iya bi, ngga apa - apa " kata nya sekali lagi

" permisi ya den " ucap bibi dan memegang bahu Nando untuk naik motor

VARSHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang