Arkanstra Sijaegar Violence, remaja berusia 15 tahun yang sering dipanggil arkan oleh teman-temannya sedang menatap dari jauh seorang gadis berkerudung putih yang berdiri didepan kelasnya sambil kebingungan. Segenap tenaga arkan melangkahkan kaki kebelakang gadis itu. Suara beratnya yang lembut berusaha dikeluarkan meski tidak ingin.
" Lo ngapain disini?" Ucapnya.
Gadis itu menoleh kebelakang dan mendapati tubuh tegap dan wajah tirus arkan. Gadis itu terperanjat dan mengambil jarak dari arkan.
"astaghfirullah kirain setan." ucap gadis itu sambil mengelus dadanya.
" Ngaco! Jadi lo lagi apa dan siapa didepan kelas gwe sambil pelanga-pelongo gitu?" Arkan menatap wajah mungil putih bersinar gadis itu.
" Aku murid baru disini, tadi kata mamah aku kelas ku di kelas 11 ips 2. Kakak tahu gurunya dimana gak?"
Arkan yang masih fokus pada penampilan gadis itu baru tersadar dari pikirannya. " hah? oh 11 ips 2? gurunya gaada kalo ga salah kemarin kecelakaan ditabrak gwe."
"hah? astaghfirullah istighfar kamu!! nabrak guru sendiri." ucap gadis itu.
"gwe kristen anjer."
Gadis itu terkejut sedikit, pertama kalinya dia bersekolah diumum dimana semua agama menjadi satu.
"maaf kak.... arkanstra?" Gadis itu melihat nametag didada arkan.
Arkan mengangguk mengiyakan. "gapapa, ga usah dipikirin."
Arkan melangkah membuka pintu kelas 11 ips 2 lalu menoleh ke arah gadis itu, "nama lo?"
"Salwa Archanoavi." ucapnya sambil menundukkan wajahnya.
"gwe arkan, salken, temen sebangku lo. gwe kemarin dihukum buat ngasuh lo gara-gara nabrak wk kita." Arkan tersenyum tipis setipis tisu.
Bel berbunyi di Sekolah SMA 3 negri Jakarta, menandakan jam pelajaran akan dimulai.
Arkan menatap salwa yang tengah mengserut pensilnya yang sudah tumpul,
"gapanas pake kerudung gitu? banyak disini yang islam tapi gapake kerudung gapapa tuh."
"oh.. panas sih tapi kan ini kewajiban aku sebagai muslimah, dosa nya bukan cuman buat aku jadi aku gamau kalau ngelepas kerudungnya."
"hmm... emang dosanya buat siapa aja?"
"buat papah aku juga... nanti di akhirat papah aku ditarik ke neraka gara-gara sehelai rambutku keliatan."
Salwa menatap wajah arkan yang kembali menghadap ke depan dan memperhatikan guru. Salwa memalingkan wajahnya dari arkan.
"astaghfirullah yaallah maafin hambamu yang terpesona oleh makhlukmu ini..." batin salwa.
"udah mah baru masuk sekolah langsung terpesona ginii.... cobaan apa lagi yang nanti akan datang yaallah... kuatkan hati hambamu ini dari segala godaan setan." batin salwa meronta-ronta saat menyadari sosok arkan menatapnya dari tadi.
"ni bocah kenapa dah? kesusahan apa ya nyerut pensilnya? bantuin weh lah." batin arkan, lalu mengambil serutan pensil dari tangan salwa.
Setelah pensilnya salwa terasa tajam arkan menaruh barang-barang salwa dimejanya lagi.
Salwa menatap wajah arkan terkejut, hatinya cenat-cenut gara-gara wajh tampan dan lembut sosok arkan. "makasih arkan." ucapnya pelan.
"iya, bilang aja kalau butuh bantuan lagi salwa."
YOU ARE READING
Broken angle
RomanceSeorang malaikat yang jatuh dengan sayapnya yang sudah patah mencoba meraih mimpi-mimpi yang berterbangan. Parasnya yang indah membuat seseorang dapat terpukau, mata nya yang segelap malam menatap sedalam Samudra hingga kelubuk terdasar hati seseora...