Prologue

353 42 15
                                    

Vote komen dan share cerita ini sebagai dukungan kalian.

Prolog: A beginning of the abyss of regret
  ⸂༅̷⸂༅̷*⸂༅̷⸂༅̷*⸂༅̷⸂༅̷*⸂༅̷⸂༅̷*⸂༅̷⸂༅̷*⸂༅̷⸂༅̷ 

2 tahun yang lalu , abad ke 15.

Kerajaan Pajajaran, Tempat hukuman.

Semua orang, mulai dari anggota keluarga kerajaan para abdi dalem bahkan dengan para rakyat Pajajaran kini sedang menyaksikan hukuman cambuk.

Di antara banyak orang itu ada dua orang yang begitu tidak tega melihat hukuman itu, ternyata bukan hanya mereka bahkan alampun murka.

Ctar!
Ctar!

"ini adalah hukuman mu, kau melukai Yunda mu dan hampir mencelakai Ibunda mu sendiri!"ujar Prabu Siliwangi yang terus mencambuk sosok yang telah banyak berjasa untuk keutuhan kerajaan.

Terlihat jelas jika ada aliran  darah yang mengalir dari atas kepala hingga  tetesan  darah jatuh ke tanah.

Tiba-tiba langit bergemuruh dengan kilatan petir yang saling menyambar, hari yang semula cerah menjadi gelap tanpa adanya cahaya matahari yang  menyinari tempat itu.

Tiba-tiba ada sebuah suara menggelegar memecah keheningan saat itu.

"Ketahuilah, saat kebenaran tentang cucuku Kian Santang terungkap maka, tiada ada kemakmuran bagi kerajaan ini. selama cucu belum bisa memaafkan kalian," ujar suara tanpa wujud, itu adalah suara Prabu Niskala Wastu Kencana yang murka melihat Cucu nya menanggung hukum dari sebuah tuduhan.

Deg!

Semua orang kaget, melihat jika Raden Kian Santang sudah bebas dari rantai.

Dengan darah yang terus menetes dari tubuh nya.

"Aku bersumpah dengan darah ku telah menetes dari tubuh ini, jika kebenaran terungkap. aku tidak akan membenci kalian akan tetapi jangan berharap banyak dari ku,"ujar Raden Kian Santang yang mengambil sumpah, di ikuti angin yang berembus kencang dan juga gelegar petir yang menyambar, Seakan alam murka pada mereka yang ada di sana

"Kepercayaan ku untuk kalian sudah hancur, dan aku pun tidak tahu kapan kepercayaan itu kembali dan kembali kokoh."Lanjut Raden Kian Santang yang menatap  dengan aura kesedihan dan kekecewaan yang begitu dalam.

Setelah terdiam beberapa saat.

"Dengan ini, aku  bukan lagi Anggota keluarga kerajaan Pajajaran. Dan aku juga memutuskan hubungan dengan semua rakyat dan keluarga kerajaan ini. Kecuali ibunda ku Subang Larang." Setelah itu tiba-tiba saja tubuh Raden Kian Santang lenyap tanpa sisa.

"Dengar ini, Aku bersumpah sebagai seorang ibu yang tetap percaya pada anaknya. Di saat kebenaran terungkap. Aku tidak akan membiarkan Putraku kembali ke sini!"  Sumpah seorang ratu yang  tidak lain adalah Ratu Subang Larang.

Prabu Siliwangi, tiba-tiba terdiam. Mendengar sumpah dari putra bungsunya dan juga istri kedua nya itu.

"Dewata agung, apakah kami telah berbuat kesalahan  besar?"tanya Sang Prabu dengan menatap ke arah langit yang terus bergemuruh.

Itu adalah awal dari semua bencana dan juga hukuman alam untuk mereka semua.

- To Be Continue -

Kisah baru sang ksatria di mulai







The Abyss Of Regret ( Slow Up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang