"Udah engga usah terlalu dipikirin masalahnya" ucap Haikal pada Reyna. Saat ini Haikal tengah berada di kamar Reyna membantunya mengerjakan tugasnya. Namun, Reyna berulang kali gagal fokus.
"Tapi, Rey takut bang" ucap Reyna jujur
"Abang bakal usahain buat cari lebih lanjut hal ini, kamu cukup fokus sama sekolah kamu aja" ucap Haikal dengan lembut "sekarang cukup belajarnya dan istirahat, besok kita masih harus sekolah"
•••
Keesokan harinya
"Maaf ya Rey, abang engga bisa antar kamu pulang. Ini ada rapat dadakan" ucap Haikal meminta maaf kepada sang adik.
"Engga apa-apa kok bang, aku bisa pulang naik bus" ucap Reyna tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Abang telponin bang Darren aja ya?"
"Engga usah bang, aku bisa kok" ucap Reyna kembali meyakinkan sang kakak.
Akhirnya Reyna pun berjalan seorang diri meninggalkan Haikal yang masih tidak yakin akan meninggalkan sang adik untuk pulang sendiri.
"Sel, gue izinin ya hari ini engga ikut rapat" ucap Haikal pada Giselle yang baru saja keluar dari kelas.
"Mana bisa begitu, lo kan sie acaranya" ucap Giselle
Haikal menatap tak percaya pada Giselle, bagaimana mungkin dengan teganya ia tidak mengizinkannya.
"Gue izin bentar buat anter Reyna deh janji habis itu balik" ucapnya lagi
"Engga, lo suka bohong. Udah ayok!" ajak Giselle sembari menyeret Haikal.
Di tengah Haikal yang masih bimbang, muncullah Kirana yang juga hendak pulang.
"Kiranaaa.. gue butuh bantuan lo" ucap Haikal segera melepaskan jeratan Giselle dan berlari menuju Kirana.
"Eh apaan?" tanya Kirana bingung.
"Lo mau balik kan? Minta tolong anterin Reyna dong. Please" ucap Haikal sembari menyatukan tangannya memohon.
"Kalau soal Reyna, tanpa lo minta pasti gue anterin. Tenang aja adek lo aman sama gue"
"Makasih ya Kir, besok lo gue traktir"
"Iya santai"
Setelah itu Giselle datang dan langsung menarik Haikal.
"Gue pasti bakal jagain Reyna kal, tanpa lo minta. Selain dia udah gue anggap kaya adek gue sendiri. Dia juga adik dari bos gue. Dan gue engga bakal ngecewain kak Jaz" ucap Kirana menatap kepergian Haikal dan Giselle lalu bergegas ke depan untuk menyusul Reyna.
"Dor, sendirian aja" ucap Kirana mengagetkan Reyna yang tengah duduk di halte bus seorang diri.
"Ih, kak Kirana ngagetin aja deh" ucap Reyna
"Btw kok tumben sih ini sepi banget, engga ada manusianya" tanya Kirana yang menyadari bahwa halte bus tidak seramai biasanya
"Iya ya, biasanya rame ya kak?"
"Iya rame, aku kan pulang sering pakai bus kalau engga bareng Gigi"
"Kirana?" panggil seseorang mengejutkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadewa || On Going
Teen FictionSadewa Chandra Mahendra pria yang tak pernah bisa menjalani kehidupan dengan tenang, bertemu dengan seorang gadis yang membuatnya jatuh hati. Namun, karenanya gadis itu justru mengalami teror dari musuhnya. Bagaimanakah Chandra melindungi sang gadis...