Yessica melangkah masuk ke perusahaan Stereo Intertaiment tempat di mana namanya membesar dan karirnya sukses.
Beberapa artis yang berada satu agensi dengannya akan menyapanya dengan riang, seolah-olah Yessica adalah sumber bahagia mereka.
Yessica terus berjalan dan menuju ruangan di mana CEO-nya Zee berada.
Tok! Tok! Tok!
Jari halus Yessica mengetuk pintu di depannya, dan ketika mendengar nada perintah untuk masuk dia segera membuka pintu.
Ternyata, di dalam ruangan bukan hanya ada Zee. Di sana Flora juga ada dan sedang membaca kertas dipangkuannya.
Melihat Yessica yang masuk Zee tanpa sadar bangkit dari duduknya, dia meringis ingin menyapa tapi tidak tahu harus bersikap apa.
Beberapa hari yang lalu ibunya, Shani memberitahu jika Ara dan Yessica benar-benar menjalin hubungan dan bahkan sudah tinggal bersama.
Zee berpikir jika di masa depan Ara dan Yessica 'menikah' bukankah dia akan menjadi adik ipar dan Yessica kakak iparnya?
Memikirkan itu membuat kepala Zee berdenyut, meskipun Yessica tidak terlalu muda akan tetapi dia lebih tua. Memanggil Yessica sebagai kakak rasanya aneh, terlebih dia juga bekerja diperusahaannya.
"Selamat pagi bos..." Sapa Yessica ramah.
Zee berdehem, dia mengangguk singkat.
"Yessica cepat duduk di sini!" Flora yang tidak merasakan kegalauan Zee menarik tangan Yessica agar duduk di dekatnya, setelah itu dia memberikan selembar kertas ke Yessica dengan mata berbinar.
"Apa ini?"
"Baca saja, ah jantungku masih berdebar"
Mendengar jawaban Flora, Yessica penasaran. Dia kemudian membacanya.
"Sebuah rumah produksi?" Yessica menatap Zee dan Flora bingung.
"Mereka ingin kamu mengikuti casting untuk film layar lebar, sejauh yang aku tahu kamu adalah satu-satunya artis di Asia yang mendapatkan kesempatan ini. Pernah menonton film-film yang mereka produksi kan? Itu meledak dan para pemainnya menjadi lebih terkenal. Meskipun saat ini kamu juga terkenal tapi itu belum sejauh mereka, jika kamu lulus casting dan mendapatkan peran dalam pembuatan film mereka kamu mungkin akan lebih terkenal dari sekarang" Zee menjelaskan panjang lebar, tenggorokannya terasa kering sekarang jadi dia meraih segelas air dan meneguknya.
"Ahh tidak bisa! Aku akan mati karena rindu jika jauh dari Ara"
Byuuurrrrr!
Air yang berada didalam rongga mulut Zee melesat keluar dan membasahi puncak kepala Flora yang duduk di dekatnya.
"BOS!" Panggil Flora kaget, dia tidak kesurupan lalu kenapa disembur!?
"Maaf...maaf..." Zee cepat-cepat meraih tissu di mejanya dan membantu Flora membersihkan rambutnya yang basah.
Sedangkan Yessia kedua alisnya terjalin erat, dia belum menerima tawaran ini tapi hatinya sudah hampa. Lalu bagaimana jika dia menerimanya?
Setelah rambutnya sedikit bersih Flora dengan tanpa perasaan menjitak Yessica yang sedang melamun.
"Aw! Apa yang salah? Bos yang melakukannya!" Yessica tidak terima, wajahnya penuh dengan tekanan.
Zee yang disalahkan merasakan ujung mulutnya berkedut, mereka akan menjadi saudara tidak bisakah Yessica membantunya?
Mata Flora mendelik kesal.
"Diotak kamu hanya ada Ara! Ini adalah kesempatan langka" Flora gemas, butuh usaha banyak baginya untuk membawa Yessica berada di puncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Obsession (Chika×Ara)
Romance"Sekarang ada aku, kamu tidak akan kesepian lagi ditengah hujan" (Ara Natio Harlan) "Dulu saat aku kehujanan dan sendiri kamu datang membawa kehangatan, tapi saat kamu kehujanan dan sendiri aku hanya bisa menatapmu dari jauh. Aku minta maaf Ara...."...