40. Uncontrol - PJS

3K 26 0
                                    

Dilampu yang temaram keduanya menonton Netflix dari layar laptop, duduk diatas karpet dengan Tia yang bersandar dipundak sang kekasih, rasanya nyaman dan memang selalu begitu. Seperti hari-hari sebelumnya, Jordan selalu memberikan kecupan dikepala dan pipinya, bahkan tidak jarang laki-laki itu mengecup bibirnya sambil terkekeh meledek Tia, sebab saat Jordan melakukan itu wajah Tia akan selalu bersemu merah jambu. Lucu.

Beberapa kali Jordan menjauhkan kepala Tia dari pundaknya, hanya untuk mendekatkan wajah keduanya dan Tia yang menjauh berulang kali, wajahnya bersemu seakan tau apa yang akan dilakukan kekasihnya itu. Film yang keduanya tonton terus berputar, suasana yang mendukung seolah mendorong Jordan untuk menarik dagu Tia untuk mendekat, menyatukan bibir keduanya lalu menyesap bibir atas sang gadis begitu lembut.

Semuanya terjadi begitu cepat, Tia yang terkejut hanya bisa terdiam dengan mata membola kala Jordan mulai menyesap bibirnya begitu intens. Tidak terlalu lama, Jordan melepaskan tautan bibirnya yang tanpa balasan itu, keduanya merasa canggung, saling diam dan sesekali berdehem, film dilaptop pun tidak lagi menarik.

Degup jantungnya berdetak duakali lebih cepat dari yang biasa Tia rasakan, pipinya memanas lantas ia merasakan bibirnya yang habis diemut Jordan tadi. Dalam hatinya berkata, 'ooh gini rasanya.'

"Lah hiunya nggak mati-mati?" ucap Tia memecah kecanggungan diantara keduanya.

"Kalau megalodonnya mati ya nggak seru dong filmnya."

Jordan menatap wajah Tia dari samping yang kini fokus dengan layar laptop, sampai gadis itu menoleh dan dengan kecepatan kilat laki-laki itu langsung memajukan wajahnya untuk kembali menyesap bibir Tia, kali ini lebih intes meskipun gadis itu samsekali belum membalasnya.

Punggungnya sampai menempel dengan tembok dibelakang, sementara Jordan terus melumat bibirnya tanpa jeda. Kulumanya dilepas, keduanya kembali canggung namun Tia yang merasa terus berdegup kencang malah mendaratkan kepalanya diatas pundak sang kekasih.

Keduanya kembali mengobrol, membicarakan film yang tengah diputas, dan Jordan yang terus mencuri kesempatan untuk melumat bibir Tia, merasakan manisnya bibir sang kekasih yang kelihatan malu-malu menikmati ciuman keduanya.

Jordan tekekeh, "kamu lucu."

Tia kembali menatap Jordan canggung.

"Udah kan?"

"Udah apa?"

"Udah tau kan gimana rasa bibir?" ucapnya sambil mencubit hidung Tia, "lucu banget mukanya, malu-malu tapi mau."

"Apaan sih!" kesalnya sambil memukul lengan Jordan.

"Pipinya sampai merah loh."




Kelanjutannya ada di trakteer yaa
Pwnya jga uda aku tulis di trakteer, biar ga pada bingung 👐🏻💞

Darkness Think Fangirl - NC-21++ (NCT ot-23)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang