1

51 0 1
                                    

.

.

.

Aku melangkahkan kakiku keluar rumah sakit dengan langkah bergetar,tepat hari ini dokter benar benar memberiku dua pilihan antara menghentikan saja pengobatan terhadap ibuku,atau segera melakukan operasi untuk keselamatan hidupnya.

isi fikiranku begitu kacau,aku tak ingin kehilangan ibuku,tapi biaya operasinya?darimana aku bisa mendapatkan uang dengan nominal sebesar itu ? sedangkan untuk membayar biaya perawatan ibu dirumah sakit saja aku harus bekerja siang malam dan rela berhutang....,aku hanya punya ibuku ,dan aku tak ingin kehilangannya....

"ya tuhan,darimana aku bisa mendapatkan uang nya?" sepanjang perjalanan pulang aku terus memikirkannya,hingga dengan tiba tiba saja dua orang pria menghadang dan menyeret kedua tanganku,aku terkejut dan mencoba memberontak,tetapi jalanan ini sudah terlalu sepi,teriakan ku benar benar tak berguna...
mereka berdua memaksa menyeretku ketepi jalan.

"disini kau rupanya!kapan kau akan membayar hutangmu" salah seorang pria berteriak kepadaku.
rupanya kedua orang itu adalah anak buah suruhan seorang rentenir bernama sung min ,yang kupinjam uangnya untuk biaya pengobatan ibu.

"bukankah aku selalu membayarnya!?" aku sedikit berteriak.

"hey nona,uang yang kau berikan hanya cukup membayar bunga nya saja,bos ingin kau agar segera melunasinya"

"apa apaan ini,apa kalian berusaha menjebakku?lepaskan!kau tidak berhak melakukan ini padaku" aku terus berusaha melepaskan genggaman tangan mereka. salah seorang pria membuang rokoknya dan berjalanan semakin dekat kearahku.

"hey nona,jangan macam macam denganku,segera saja bayar hutangmu,atau aku akan menyeretmu kehadapan boss kami,dia pasti akan menyukainya" dia mengelus pipiku dengan tatapan menakutkan, pria itu tertawa lepas dan aku tau kemana arah pembicaraan ini. entah keberanian dari mana aku berusaha menggigit tangannya untuk melepaskan diri,namun semua itu tak berhasil, dia balik memukul dan menampar wajahku,hingga saat aku mulai tak sadarkan diri,tiba tiba saja seseorang datang menolongku,menghajar mereka satu persatu,sedangkan aku?aku jatuh tergeletak begitu saja dan tak mengingat apa apa lagi.

Min house,23.00 KST

"nyonya,tuan muda sudah kembali.."

suara bibi nam terdengar lembut ditelinga yeri, yeri tersenyum senang mendengar suaminya sudah kembali, dia segera memoles kembali wajahnya,dan menyemprot parfum pavoritnya.

"tapi ,tuan datang membawa seorang wanita" kata kata itu membuat yeriterkejut

"seorang wanita??siapa?"

"saya tidak tahu nyonya,hanya saja.....mungkin akan lebih baik jika anda melihatnya sendiri"

"baiklah,aku akan segera datang melihatnya"
dengan bergegas yeri menghentikan aktifitasnya didepan cermin,dan segera pergi untuk menemui suaminya.

Sesampainya diruang tamu,yeri melihat suaminya membaringkan wanita itu dengan perlahan disofa rumah mereka.

"Oppa, siapa wanita ini?" yeri menegur yoongi yang masih memperhatikan wanita itu tanpa melihat kedatangannya.

"entahlah ,aku tidak tau siapa dia" yoongi menjawab sekedarnya
yeri melirik kearah wanita itu ,dilihatnya wajah wanita itu yang penuh luka.

"tolong bawakan kantung penghangat,dan kotak obat kemari" bibi nam segera pergi untuk membawakan apa yang yoongi minta,segera setelahnya dengan hati hati yoongi mengompres luka luka diwajah wanita itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"tolong bawakan kantung penghangat,dan kotak obat kemari" bibi nam segera pergi untuk membawakan apa yang yoongi minta,segera setelahnya dengan hati hati yoongi mengompres luka luka diwajah wanita itu.
.

.

.

Selesai mengobati wanita itu,yoongi segera membawanya kedalam kamar,dan berpesan pada bibi nam untuk menjaganya.

"tolong beritahu aku jika dia sudah siuman" yoongi berpesan pada perempuan setengah baya itu

"baik tuan"

lalu ia beranjak pergi menuju kamar diikuti yeri

"sebenarnya apa yang terjadi??" yeri menutup pintu kamar mereka.

"aku melihat 2 orang pria memukuli nya "

"bagaimana bisa...pria itu memukuli seorang wanita" yeri nampak geram.

"itulah yang kulihat"

"apa tidak sebaiknya kita membawanya kerumah sakit saja?" yeri mencoba memberi saran

"aku rasa tidak perlu,dia akan segera sadarkan diri"

yeri diam tak bicara lagi.

"mengapa kau belum tidur?" yoongi menatap kearah istrinya

"aku menunggumu,karna kau bilang kau akan sampai dirumah malam ini"

"sekarang aku sudah ada disini, kau bisa kembali tidur,aku akan pergi membersihkan diri"
tanpa menunggu jawaban yerii,yoongi beranjak pergi dari sofa

yeri hanya diam dengan raut wajah yang sedikit kecewa.

Kim yeri/min YeriIstri sekaligus sahabat kecil yoongi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim yeri/min Yeri
Istri sekaligus sahabat kecil yoongi,

Kim yeri/min YeriIstri sekaligus sahabat kecil yoongi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Min Yoongi

💜
Hai....ini karya pertamaku,maaf jika ada kesalahan dalam penulisan,cerita ini murni fiksi.jauh dari nyata.adapun nama tokoh,tempat,dan lain sebagainya semata mata hanya untuk mendukung visualisasi para pembaca,vote dan komen ya......

*happy reading*

Touch your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang