Scaramouche わたしのてき | 18+ | Oneshot |

ONESHOT

- HAPPY READING -

Aku dan Scara adalah musuh bebuyutan. Scara itu orangnya sangat menyebalkan, tetapi pada hari itu, saat kami semua sedang bermain. Teman-teman sekelasku menggodaku dan secara kebetulan aku dipasangkan dengan musuhku sendiri, sehingga teman-temanku tertawa dan bercanda, aku pergi bersamanya ke dalam lemari untuk menjalankan tantangan yang di berikan teman-temanku.

Di dalam lemari Aku bisa mendengar napasnya di sebelahku. Aku mulai menyesuaikan sedikit untuk menciptakan ruang di antara kami berdua.

“Bisakah kamu berhenti menggeliat? Menurutku sebaiknya kamu tidak bergerak.”

Aku mulai memandangnya dan terus menekan tubuhku ke arahnya. Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang keras di pahaku. Scara menutupi wajahnya, lalu menghela nafas.

"Persetan..."

Aku terkesiap dan merasa sangat gugup "Scara?"

Scara menatapku dan tersenyum

"Maaf... Itu kecelakaan..."

katanya sambil mencoba menutupi dirinya lagi

"Tolong jangan beri tahu siapa pun tentang ini!"

"Oke baiklah.. tapi kenapa kamu jadi keras?" Tanyaku.

Dia tersipu malu dan tergagap

"A-Itu baru saja terjadi! Aku tidak bermaksud membuatmu tidak nyaman atau apa pun!"

Meskipun protesnya, Aku mau tidak mau menyadari betapa terangsangnya dia meskipun dia berusaha menyembunyikannya.

"Apakah itu karena aku?" Tegasku.

Dia ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya mengakui kebenarannya

"Ya... Mungkin itu karena kamu."

Saat mereka terus berdiri berdekatan di dalam lemari yang sempit, baik aku dan Scaramouche mendapati diri kami semakin bingung karena ketertarikan kami satu sama lain.

"Jadi apa yang ingin kamu lakukan? Um... Kurasa aku bisa membantuku" Aku tersipu saat mengatakan hal tersebut.

Scaramouche melihat sekeliling dengan gugup sebelum berbisik

"Membantuku...?"

Suaranya sedikit bergetar saat dia berbicara, menunjukkan ketidakpastian dan keinginannya yang semakin besar untuk bantuan yang ditawarkan wanita di dekatnya dalam mengatasi ereksi tak terduganya.

"Iya, Scara."

Scaramouche mengangguk pelan, sepertinya masih tidak yakin apa sebenarnya maksudnya dengan menawarkan bantuan padanya.

"Oke... Jika kamu benar-benar ingin membantuku, mungkin ada yang bisa kita lakukan bersama."

Saat mereka berdiri di dalam lemari yang remang-remang, dikelilingi oleh mantel dan pakaian lainnya, tak satu pun dari mereka dapat menyangkal ketegangan seksual yang tiba-tiba muncul di antara mereka – dan tidak satu pun dari mereka tampak bersemangat untuk mencoba dan menekan perasaan itu. dalam waktu dekat juga.