BAB 06
Peringatan
"Apa yang kau lakukan dikamar ku, Lee jeno?"Pertanyaan mengudara ditengah keterdiaman yang ada. Suasana tak lepas dari tatapan tajam jaemin yang mengarah pada seseorang yang dengan santainya duduk di kasur dengan bersidekap dada sembari menatap begitu datar padanya. Pemuda Lee itu diam seakan tak berniat menjawab pertanyaan nya. Hal itu segera membuat jaemin mendesah. Salahkan ia yang terlalu lelah dan lengah sampai tak sempat melihat jika terdapat mobil silver yang terparkir halaman rumahnya.
"Kau tuli?" Jaemin yang masih berdiri di pintu masuk kamar kembali menginstruksi, "kubilang, apa yang kau lakukan di—
"Memangnya tidak boleh?" Jeno menyela sembari memiringkan kepala-berlagak polos, "aku hanya ingin berkunjung."
Jaemin mendecih, "memangnya kenapa kau harus berkunjung?"
Dibanding menjawab, jeno kini beralih beranjak dari kasur dan berjalan perlahan kearah dimana jaemin berdiri. Ia langkahkan kaki hingga menyisahkan satu langkah yang terkesan tak berarti. Tangannya yang bebas kini ia masukkan pada saku celana seragamnya. Matanya lantas melihat dari atas kebawah menelisik bagaimana keadaan seragam milik jaemin yang terlihat lusuh disetiap sisi.
Rambut hitam legam itu terkesan tak karuan karena sama sekali tak ditata. Melihat beberapa hal tersebut membuat Lee jeno mendesah begitu dalam. Jaemin benar-benar tipikal orang yang sama tak memikirkan penampilan.
"Pernikahannya lusa dan kau yang masih bertanya kenapa aku harus berkunjung?" Jeno setengah tidak habis pikir, "lagipula darimana saja kau? Kenapa baru pulang larut malam begini? Jangan bilang ini merupakan kebiasaan mu setiap hari?"
"Dan kenapa kau harus peduli?" Jaemin balik bertanya, "menyingkir dan segara keluar dari kamarku, aku lelah."
Di banding menyingkir untuk menuruti apa yang dibilang oleh na jaemin. Jeno malah mendekat dan sedikit menunduk agar menyamakan tinggi badan mereka. Matanya lagi-lagi menelisik setiap ruas wajah tersebut-kemudian terkekeh. Dan kalimat jawaban dari jeno langsung membuat na jaemin mengernyit.
"Aku mungkin akan menyingkir, tapi tidak dengan Keluar dari kamarmu."
|•|
Na jaemin tak tahu lebih jauh bagaimana sosok seorang Lee jeno. Bagaimana karakter nya, sifatnya, atau apa yang sedang dipikirkan oleh pemuda itu—na jaemin benar-benar tidak tahu apapun. Yang ia tahu hanyalah mereka berada di satu sekolah yang sama, dan mereka bermusuhan karena satu orang sebagai pusatnya. Hubungan mereka tak pernah bisa disebut sebagai pertemanan, permusuhan ini mengakar hingga membuat nya masih tak dapat menerima fakta bahwa selepas lusa, mereka akan bersaudara.
KAMU SEDANG MEMBACA
STEP BROTHER [ JAEMIN FT JENO ]→NOT BL
FanfictionKedatangan jeno dalam hidupnya membuat segalanya menjadi penuh pertanyaan. @clpacstra, AUGUST 2023