CHAPTER 08

261 17 1
                                    

BAB 08

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BAB 08

Fakta












Tak ada jawaban, Bahkan meski jaemin telah menunggu beberapa detik kemudian. Malam itu Ibunya seakan enggan, atau bahkan tak akan pernah ingin memberinya penjelasan yang masih belum dapat ia artikan. Masa lalu ayahnya sepertinya akan jadi sebuah pertanyaan yang tak menemukan jalan. Jaemin kini hanya bisa menghela nafas panjang ketika pagi ini ia telah berdiri di aula yang dikhususkan untuk acara yang akan di adakan beberapa menit lagi dari sekarang—atensinya kini mengedar tanpa diminta, Sekedar ingin tahu wajah familiar yang dapat ia temukan.

Banyak kolega ibunya yang hadir, begitupun paman Lee yang sepertinya Sedari tadi sibuk bercengkrama dengan teman-temannya sembari menunggu calon istrinya bersiap—pria paruh baya itu terlihat menampilkan raut bahagia yang terkesan nyata.

Hal itu segera membuat jaemin merutuki diri,

Apa hanya ia yang kurang bersemangat disini?!

Ayolah jaemin, ini acara baik bagi ibumu.

Setelahnya untuk mengurangi rasa khawatir dan resahnya, jaemin dengan sigap menyebet minuman yang dibawah oleh salah satu pelayan yang lewat dan kemudian menenggaknya hingga tandas, membuat haechan yang baru saja datang langsung menganga heran.

"Dude, kau baik?"

Yang ditanya menoleh, "kalau boleh jujur, aku jauh dari keadaan baik-baik saja."

"Jangan terlalu melebih-lebihkan, tersenyum lah dan nikmati acara pernikahan ibumu tanpa memikirkan tentang jeno sekali saja."

Jaemin lantas mendesah, tapi ia tak bisa menolak bagaimana fakta menampar nya. Perkataan saat malam itu membuat nya menguras otaknya untuk sekali lagi mengolah tentang apa yang telah ia perbuat merupakan sesuatu hal yang benar. karena ternyata, perkataan dari haechan ada benarnya.

"Kau yakin jeno paling bersalah dalam permusuhan ini?"

Ya, itupun yang sekarang jadi pertanyaan dalam bentaknya. Jaemin perlahan sadar jika ternyata ia terlalu egois.

"Sejatinya tak ada manusia yang mau di abaikan begitu saja, dan Karina adalah salah satunya."

"Kau—

"Kesalahan mu, coba sadari itu."—

Kesalahan ya, apa hal itu juga yang membuat karina pergi?

STEP BROTHER [ JAEMIN FT JENO ]→NOT BLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang