1- TENTANG RAHASIA RASA.

54 11 28
                                    


SELAMAT MENIKMATI...

...................

LAVINA CLAIRE.

Aku pasti udah gila semalam, bisa-bisanya nonton drama korea sampai jam tiga subuh, padahal ini hari senin.

Ada upacara pagi, dan pelajaran pertama adalah matematika. Aku sudah pasti tidak selamat hari ini.

Ini salah temanku, Lily, dialah yang merekomendasikan drama korea ke aku, dia sering sekali memaksa supaya aku menonton drama ini.

Akhirnya aku ikut nonton, dan ternyata memang seru. Aku sampe lupa waktu dan sadar udah jam 3 subuh dan seperti yang di duga, aku terlambat.

Aku sebenarnya masih ngantuk tapi tetap harus kesekolah. Mama pasti marah kalau tau aku tidur malam.

Aku pun ke sekolah menggunakan ojek karena papaku sudah lebih dulu berangkat mengantar adikku ke sekolah. Adik ku masih SD, dia bakalan telat kalau harus menunggu aku, hiks, ini semua salah Lily!

Sampai di gerbang sekolah, aku sudah bisa melihat beberapa murid yang lain sudah berbaris di gerbang, pasti mereka juga telat.

Oke, lu pasti bisa claire!

Aku mencoba meyakini diri sendiri walau tak yakin itu akan berhasil.

Begitu memasuki gerbang, Aku langsung di hadang oleh Nabila, osis bagian keamanan.

Dia senyum sembari menatapku, "Claire, sekarang kamu ikut berbaris sana," ujar Nabila lembut. Percayalah, kalau senyumannya itu menyeramkan.

Nabila dan rekannya Chandra melakukan tugasnya yakni mendisiplinkan murid-murid yang pantas mendapatkannya kali ini.

Aku dan yang lain di suruh berdiri dengan tangan yang terangkat ke atas sembari menunggu upacara selesai.

Setelah upacara bubar, hukuman ini berlanjut ke part 2. Kami disuruh berlari mengelilingi lapangan.

Jangan tanyakan kondisiku, perutku sudah pedih karena disuruh lari tiba-tiba. Entah siapa yang mengatakan bahwa pagi adalah waktu yang pas untuk berolah raga.

"Sudah cukup! Kalian boleh kembali ke kelas masing-masing. Ingat, ya, kalau besok ataupun seterusnya kalian masih terlambat, hukumannya akan makin berat."

Wah.... Hati Nabila memang nggak ada manis-manisnya, jauh banget dengan wajahnya yang imut.

Aku mengambil tas dan beranjak pergi ke kelas, tapi sebelum itu aku ke toilet dulu. Mencuri waktu istirahat sebentar sebelum menghadapi rumitnya matematika.

Merasa ada yang menatap dari tadi, aku pun menoleh ke samping dan melihat Chandra yang menatap ke arahku sambil menggelengkan kepalanya. seolah-olah ekspresi wajahnya itu mengatakan 'telat mulu dari kemarin.'

Apa??? Begitulah aku menjawabnya walau tanpa suara karena saat ini aku butuhkan adalah air, tapi jam segini murid-murid belum diizinkan ke kantin.

Aku cepat-cepat ke toilet dan membasuh wajah dengan air, segarnya... Sejuknya air keran cukup menghilangkan kantuk yang tersisa.

Setelah merasa cukup istirahat, akupun keluar dan ternyata ada Chandra yang sedang berdiri di depan toilet perempuan.

"Ngapain lu disini?" pertanyaan tadi menyadarkan Chandra bahwa yang di tunggu sudah keluar.

Dia berdecak sambil menatapku, "Ada air mineral, nggak mau?" tawarnya.

Haha, siapa yang tidak mau? Aku merampasnya. Botol tersebut sudah dibuka dan aku tak perlu repot tinggal langsung meminumnya saja. Cukup senang karena perhatian kecil dari sahabatnya tersebut.

TENTANG RAHASIA RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang