Hai

0 0 0
                                    

Seperti air yang mengalir ?
"Layaknya kita yang tidak bisa hidup tampanya "

Seperti senja ?
"Yang mendatangkan warna indah tapi tidak lama "

Seperti cahaya ?
"Yang orang butuhkan ketika gelap "

Tidak , ungkapan itu semua tidak pantas  untuk dia,

"Seperti Malam yang terdapat bulan di kelilingi bintang , tapi hanya ada satu bintang yang lebih bercahaya diantara bintang lainnya"

Apakah orang lain sadar ada bintang yang bersinar itu ?

  Tidak, semua bintang sama saja , tergantung pilihan kita bintang mana yang menurutmu yang lebih terang diantara seribu bintang .

"Kita bebas memilih, tapi takdir yang menentukan"

Menurut yang lain mungkin seperti itu, tapi beda menurut pendapatku

"Takdir itu pilihan"

Diundur 16 tahun aku telah memilih pilihanku

Ketika aku masuk sekolah smk aku memilih seorang lelaki yang aku pilih dia akan menjadi masa depanku,

"dia yang bersinar diantara seribu bintang "

Dari pertama aku masuk sekolah menatap matanya dan mendengar suaranya untuk pertama kalinya, dia langsung menyentuk hatiku.

"Sebaiknya perbaiki cara berpakaianmu "

Aku bingung, aku rasa seragam sekolahku normal !

Teman wanita yang disampingnya memberitahuku, dan membawaku ke toilet

Sambil merapihkan pakaianku dari bajuku yang dimasukan kedalam rok, hijab di ikat leher, memakai gelang, dan menghapus liptinku, dia merapihkan nya dengan mengeluarkan bajuku, membuka ikat kerudungku, merampas gelang ku dan menghapus liptinku. Kemudian dia berkata

"Sekolah ini berbasis pesantren, jadi aturan aturan disini berbeda dengan sekolah lainnya "

Aku masih bingung, setelah itu aku keluar , dan wanita itu menunjukan penampilanku yang baru kepada lelaki itu, sambil tersenyumlah lelaki itu berkata

"Teruslah berpenampilan seperti itu"

Langkahnya yang berwibawa terlihat sekali jiwa kepemimpinan mengalir di dalam jiwanya

Dari pertama bertumu  aku langsung memilihnya ,

"ya orang itu yang ku cari, dia yang akan menjadi imam di hidupku"

Aku sangat bahagia ketika melihatnya
Indah sekali tutur katanya

Kaget ketika pelajaran pertamaku dimulai lelaki itu masuk kedalam kelas dan meminta izin kepada guru memperkenalkan diri nya.

Sudah kuduga dari awal aku melihatnya dia pasti punya gelar disini, dan ternyata gelarnya ketua osis.

Dia mempromosikan organisasinya bagi siapa saja yang ingin menjadi anggota osis dengan senang hati pintu ruangan osis terbuka untuk kita.

Lumayan banyak sih dikelasku yang mendaftar jadi anggota osis, aku pun ikut mendaftarkan diri dan menulis namaku di kertas itu.

Aku kira jadi anggota osis itu gampang, tinggal tulis nama setelah itu kita langsung terpilih jadi anggota
Ternyata banyak sekali rintangannya

Awal pertama pertemuan, agendanya interview, dari mulai ditanya pengetahuan umum sampai keagamaan

4 orang calon anggota osis dipanggil masuk Ke ruangan, aku intip sedikit di jendela ternyata sestemnya face to face,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Satu Kali CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang