"Ellizza.. my girl.."
"Kau milikku sayang, aku sangat mencintaimu.."
Cuppp..
"Aku suka bibirmu, lebih dari pada wine kesukaanku.."
"Kau kesukaanku sayang..."
"Oohh.. my girl... Ellizza Valentine Malfoy.."
"Professor?.."
"Tom.."
Dengan terengah-engah dia bangun dari tidurnya, El menyibak selimutnya dan berjalan mengambil air dimeja belajarnya.
Apa itu tadi? apakah tadi itu mimpi, sungguh sangat aneh.. ia seakan berada didunia nyata tadi. Dia tidak melihat apa-apa, hanya suara yang ia dengar.. suara yang biasanya sangat dingin, namun dimimpinya tadi berubah menjadi sangat hangat dan penuh kasih sayang.
El yang terbangun dari tidurnya, tidak bisa tidur lagi memilih untuk keluar dari asrama dan berjalan-jalan dengan tujuan melihat bintang dimenara Astronomy. Demi melupakan mimpinya tadi.
Di lorong yang gelap dan sepi ia berjalan menyusuri hanya dengan cahaya diujung tongkatnya, hanya langkah kakinya yang terdengar hingga tiba-tiba suara langkah kaki lain terdengar.
Cepat-cepat ia matikan cahaya ditongkatnya dan berjalan mengendap mencari tempat sembunyi.
Ia memilih sembunyi dibalik pilar besar yang berada didekat lorong, ia mencoba mengintip namun ia tidak cukup berani. Sungguh ia saat ini tidak ingin diberi detensi, dia baru saja menyelesaikan detensi dari Professor Riddle yang masalahnya dengan Granger itu, ia tidak mau kena lagi.
"Ellie?" bisik seseorang tepat didepan wajahnya membuatnya teriak jika saja orang itu tidak menutup mulutnya.
"Ini aku" tampak ia menyibak sesuatu seperti jubah? entahnya tapi yang pasti itu tidak terlihat.
"Harry?" spontan El memukul lengan pemuda itu membuatnya meringis pelan. Harry tanpa rasa bersalah terkikik pelan sambil meletakan jari telunjuknya dibibirnya menyuruhnya untuk diam.
"Siapa itu?"
"Entahlah mungkin Mr. Filch." Harry mencoba mengintip dan ternyata benar itu adalah Mr. Filch untungnya dia tidak membawa kucing kesayangannya itu, kalau kucing itu ada mungkin mereka berdua akan tertangkap.
"Dia sudah pergi." katanya pada El saat melihat Mr. Filch sudah berjalan menjauh dari tempat mereka bersembunyi.
Mereka berdua pun bernapas lega."Untung tidak ketahuan. Ngomong-ngomong apa yang kau lakukan malam-malam begini?"
"Itu juga yang ingin aku tanyakan padamu, Harry."
"Ron lapar dia ingin sesuatu untuk dimakan, jadinya aku pergi kedapur untuk mengambil beberapa makanan untuknya." Harry menunjukkan kantung yang ia bawa.
"Kenapa tidak dia sendiri saja yang mengambilnya, kenapa kau mau-mauan kedapur dan hampir ketahuan oleh Mr. Filch demi mengambilkannya makanan?"
"Dia sedang sakit." Harry menggedikkan bahunya.
"Ooh.."
"Kenapa tidak ke Madam Pomfrey saja?"
"Sudahlah, kau banyak tanya. Ku cium juga nanti lama-lama" ucap Harry pelan diakhir.
"Huh?" Harry menggeleng dan El hanya mengangguk percaya.
"Kau belum menjawab pertanyaanku yang tadi." ucap Harry.
"Yang mana?"
"Sedang apa kau masih diluar asrama?"
"Ooh, itu aku tidak bisa tidur. S-sebenarnya s-sudah, tapi aku terbangun karena mi-mimpi buruk.." ucap El terbata dengan keringat bercucuran didahinya dan tanpa ia sadari pipinya memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROFESSOR RIDDLE (18+)
Werewolf'I like the taste of your lips more than wine.' 'Detention Ms. Malfoy.' 'Your mine Malfoy.' __________________________________________________ Note : -Tidak ada Voldemort, tapi Tom Riddle yang masih glowing -Tidak ada death ethers, Harry Potter menj...