-prolog-

7 1 1
                                    

|Mimipi?|

Terlihat seorang gadis pribumi yang tengah terdiam sambil melihat ke sekeliling yang gelap, gadis pribumi itu terlihat seperti waspada, namun tiba-tiba wangi aroma melati semerbak harum nya.

Dan itu membuat gadis pribumi itu terlihat seperti bingung karena, wangi dari mana datangnya?, namun mendadak langsung mengetahui bahwa akan ada seseorang yang akan berbicara.

"Wangi ini..., Mel-" tiba-tiba seorang gadis dengan rambut Coklat muda dan sedikit gradasi coklat tua dan kulit sawah matang, gadis bangsawan Jawa itu tampak cantik dan anggun.

"Seneng ketemu sampeyan, cah ayu..." Ucap gadis bangsawan Jawa yang bergelagat jawa. "Kowe... Arep nggenteni aku?, aku ngerti kowe bisa ayu..." Ucap gadis bangsawan Jawa sekali lagi dengan nada lembut tapi serius.

"Tapi... Aku..., Kamu siap-" mendadak tangan gadis itu di genggam dengan lembut oleh gadis bangsawan Jawa itu. Dan wangi aroma melati semakin semerbak harum nya, gadis itu tampak tenang dan nyaman berada di dekat gadis bangsawan Jawa itu.

"Jenengku Kartika... Iki bukuku. Mugo-mugo kowe bisa urip kanthi semangat... Sampai jumpa... Aurel" setelah itu cahaya menghantam mata gadis pribumi itu, Dan seketika mimpi berakhir.

"AAAAAA!!!" (Bruk!!) Gadis itu tampak kaget hingga terjatuh dari ranjang tidur nya.

"Astaga, kenapa lagi ini anak?!" Ucap Tiora, dengan langsung melihat ke arah Aurel yang kejengkeng. "Sudah ku duga, mimpi buruk lagi ya elu?" Tanya Tiora kepada Aurel.

"Iya..." Ujar Aurel yang berdiri.

"Makanya sebelum tidur baca doa tidur!" Ucap Ica yang tengah mengosok pakaian nya.

"Apaan sih!?, orang gue udah baca doa sebelum tidur sampai baca doa makan" ujar Aurel.

"Lu mau tidur, apa makan?, Hahaha!!" Ucap Tiora yang tertawa lepas melihat Aurel.

"Astagfirullah, kalian berdua! Udah sono cepat mandi!! Nanti air hangat nya dingin!!" Ucap Via yang udah rapih.

"Ya elah, baru jam 03.30 subuh kok" Ucap Rezi yang lagi nyiapin baju buat study tour ke Yogyakarta.

"Tau tuh!" Ucap Tiora yang berjalan ke kamar mandi, dan mandi.

Sementara sahabat-sahabat nya berdepat, Aurel malah berdepat dengan dirinya sendiri, Aurel masih bingung dengan tanda-tanda mimpi yang selalu dia alami.

Dan mimpi itu sudah terus berulang-ulang sampai sekarang arep berpikir apa hubungannya dengan wanita bangsawan Jawa itu dengan dirinya dia terus melamun sampai akhirnya.

"Aurel?, Aurel?..., woy!!" Jijah dengan pelan Mencubit pipi Aurel.

"Aww! Sakit!" Rintih Aurel yang langsung memegang pipinya yang di cubit.

"Lu, mau mandi ga?!" Tanya Jijah.

"Eh?, iya-iya bentar" setelah itu Aurel beranjak dari tempat tidur dan mengambil handuk nya untuk membersihkan diri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kartika Putri Wani Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang