Bagian 6: Syarat Penyembuhan

55 6 0
                                    

"Your so rare"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Your so rare"


Bagian 6 : SYARAT PENYEMBUHAN

   ALTHEA hanya perlu menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan mengobati lelaki itu, yang sudah secara tidak di sengaja terkena bola dari pukulannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   ALTHEA hanya perlu menunjukkan sikap bertanggung jawab dengan mengobati lelaki itu, yang sudah secara tidak di sengaja terkena bola dari pukulannya.

   Althea akui ia sempat terdengar meringis walau tidak terdengar dengan jelas, ketika melihat kemudian membayangkan merasakan nyeri yang sama apabila dahinya yang terkena bola sampai menciptakan bentuk seperti tomat yang baru matang di atas dahi Oberon.

   Maka dari itu, Althea dengan sabar hati dan gerakan telaten mulai mendudukkan Oberon di atas ranjang di dalam ruangan kesehatan Dawangga.

   Padahal hanya dahi lelaki itu yang terkena, tapi sampai seluruh tubuh yang mendadak lemas. Tetapi Althea telah bersalah, sebagai manusia yang memiliki predikat baik. Tidak ada salahnya bersikap baik kepada korban yang telah dilukai.

   Perhatian Althea selanjutnya tampak disapu ratakan pada seisi perlengkapan yang terdapat di dalam ruang kesehatan tersebut.

   "Sakit," ringis Oberon sengaja diperlihatkan agar Althea semakin iba terhadapnya. Tepatnya semakin merasakan perasaan bersalah karena telah melukainya.

   "Sabar dulu, itu harus dikompres karena terjadi penggumpalan darah di dalamnya."

    Oberon kemudian tersenyum tipis, matanya yang berbentuk sedikit sayu terus memperhatikan Althea yang sekarang berkeliling mencari sesuatu yang katanya diperlukan untuk mengompres.

   Satu tangannya menumpu di sebelah tubuhnya, kepalanya yang telah dimiringkan terus mengikuti arah gerak Althea dalam berpindah.

   Perempuan itu kelihatan sangat serius.

    "Permisi Bu."

    Karena tidak kunjung mendapatkan hal yang diinginkan, membuat Althea akhirnya berinisiatif menanyakan. Sedangkan Oberon duduk anteng saja menunggu dengan sabar apa yang akan diperbuat nanti kepadanya.

    "Dia yang mau diobati?"

    Oberon pun ikut menatap dengan bingung kepada petugas ruang kesehatan yang berdiri di depannya. Pandangannya lalu diberikan sepenuhnya kepada Althea, kerutan di atas dahinya menandakan ketidak setujuannya.

 SHE IS DIFFERENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang