Bab 35

6.4K 561 12
                                    

" Jadi cederanya parah sen? " Tanya riska yang baru mendengar berita soal reina

" Iya lumayan parah ris, makanya aku tadi lansung minta cuti dulu buat jagain kakak sambil nungguin giliran prosedur untuk kakinya , soalnya kasian mami klo sendirian, ayah juga harus kerja soalnya, jadi biar aku yang bolak balik kerumah "

Saat keduanya sedang mengobrol tiba-tiba pak Aryan melewati koridor dengan terburu-buru dan memanggil anggota tim sena untuk rapat dadakan

" Semuanya sudah hadir kan?, saya akan lansung saja ke intinya, tadi saya baru saja mendapat kabar buruk dari manajemen model kalau Tristan mengalami kecelakaan, dan saat ini kondisinya sedang kritis dirumah sakit, jadi untuk project ini mereka terpaksa mengganti talent nya, dan kita juga harus melakukan pemotretan dari awal dengan model baru, karena hal ini terjadi dengan tiba-tiba, pihak client sudah memberikan dispensasi agar kita bisa menyesuaikan kembali konsep iklannya, itu saja untuk sementara, kalian boleh kembali keruangan" Setelah mengumumkan kabar buruk tersebut rapat pun dibubarkan

Ketika yang lainnya meninggalkan ruangan satu persatu

Sena masih membeku ditempatnya, otot kakinya kesulitan menumpu, untung saja riska masih disamping nya, memegangi lengan Sena begitu kabar itu keluar dari mulut pak Aryan

Mata Sena mulai berkaca-kaca, ia kemudian memeluk riska dan menangis sejadi-jadinya

" Aku bersalah sama dia ris " Dengan tersengal-sengal Sena mengungkapkan isi hatinya

Riska hanya bisa menepuk-nepuk punggung Sena agar dia bisa sedikit tenang

Beberapa saat telah berlalu, Riska menyarankan Sena agar lansung pulang saja, lagi pula dia juga sudah mengurus cutinya, atau orang-orang diperusahaan akan mulai bertanya mengapa Sena menangis hingga matanya sembab

Akhirnya Sena pun pulang dengan ojek online, harusnya ia kerumah sakit sepulang dari kantor, namun karena takut mami dan kakak melihat matanya yang sembab, akhirnya Sena memilih untuk pulang ke rumah terlebih dahulu, setidaknya ia harus mencuci wajahnya yang berantakan itu

Bahkan setelah tiba dirumah pun, air matanya masih terus berlinang

Aku selama ini jahat banget sama Tristan kan?, walaupun dia selalu nyoba untuk dekat , tapi aku selalu nolak dia dengan alasan kalau itu cuma mimpi, padahal aku diam2 juga nyimpan perasaan, aku kenapa begini sih

Tak berselang lama, ketika sena hendak pergi kerumah sakit, Tiba-tiba telfonnya berdering

Dengan cepat Sena merogoh tas nya untuk mengambil HP nya

Ada nama Riska disana

" Halo Sena "

" Halo ris, ada apa? "

" Sen, barusan aku dapat kabar dari andre kalau Tristan akan segera dibawa ke Jerman sama keluarga nya"

" Berarti kecelakaan nya parah banget ris "

" Iya, kayanya gitu sen "

Hampir saja air mata Sena jatuh lagi, namun karena tiba-tiba ayah Sena pulang, buru2 ia menunduk agar matanya yang sudah berkaca-kaca itu tidak terlihat, ia baru berpamitan ketika sudah berada di luar pintu

Selama berada dirumah sakit, ia hanya termangu, seakan raga nya saja yang disana, sementara jiwa nya melayang entah kemana

Reina yang baru bangun dari tidur nya sangat kaget melihat keberadaan Sena, lantaran ini masih jam kerja

" Sen, kok ada disini? Harusnya kalian sibuk ga sih di kantor? " Tanya reina yang bingung

" Aku tadi minta cuti buat nemenin kakak " Jawab Sena

Author kualat : masuk kedalam wattpadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang